WNI diduga gabung ISIS lewat Turki paling banyak asal Solo
Di Solo, 6 orang masih satu keluarga ini kerap berpindah-pindah tapi dikenal ramah oleh warga lain.
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang dikabarkan hilang di Turki merupakan warga Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasarkliwon, Kota Solo. Dari data yang beredar sejumlah nama warga Solo yang turut hilang adalah Utsman Mustofa Mahdamy, Sakinah Syawie M. Tafsir,. Fauzi Umar Salim, Hafid Umar Babher, Utsman Hafid dan Atikah Hafid.
Lurah Gajahan, Susanto membenarkan dari beberapa nama yang beredar tersebut merupakan warganya. Bahkan diantaranya masih merupakan satu keluarga.
-
Apa yang diprotes bocah Turki itu? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel.
-
Siapa yang diprotes bocah Turki itu? Bocil Turki Marah-Marah ke Pemilik Toko karena Jual Produk Israel, Gebrak Meja Minta Hentikan Penjualan Bocah itu kesal karena pemilik toko memberikannya keripik buatan Israel tanpa sepengetahuannya.
-
Bagaimana bocah Turki itu protes? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel. Bocah itu sampai menggeberak meja di hadapan pemilik toko. Lantas ia pun meminta pemilik toko untuk tidak menjual barang tersebut.
-
Apa yang dilakukan Presiden Erdogan saat wisuda anggota Polri? Dalam video yang diunggah akun Instagram @polisi_indonesia, terlihat Erdogan menjabat tangan Briptu Tiara. Terlihat juga beberapa Erdogan mengucapkan sesuatan dan dijawab oleh Tiara.
-
Apa yang ditemukan dalam penggalian di Turki? Sekelompok arkeolog Turki menemukan tengkorak yang diperkirakan berusia 6.000 tahun di salah satu dari sembilan makam selama penggalian di distrik Afsin, Kahramanmaras, Turki.
-
Siapa saja anggota Polri yang diwisuda di Turki? Tiga personel Polri menjalani wisuda di Turkish National Police Academy (TNPA) yang dipimpin langsung oleh Presiden Recep Tayyip Erdoğan. Tiga Polri itu ada, Ipda Regina Setiawan dari Polda Kepri, Bripka Hilman Lasmana dari Polda Jawa Barat, dan Briptu Tiara Nissa Zulbida dari Polda Jawa Timur.
"Mereka memang pernah tinggal di Kelurahan Gajahan. Data kependudukannya juga masih tercatat disini," ujar Susanto, saat ditemui wartawan, Sabtu (7/3).
Nama-nama tersebut, kata Susanto, adalah Hafid Umar Babher dan Fauzi Umar Salim. "Mereka berdua masih saudara kandung," katanya.
Status Fauzi Umar, lanjut Susanto, masih lajang sehingga kartu keluarganya masih bergabung dengan kedua orang tuanya. Sedangkan Hafid sudah memilikii istri dan seorang anak berusia 6 tahun. "Hafid punya istri namanya Soraiyah dan anaknya Hamzah," sambungnya.
Lebih lanjut Susanto mengatakan Hafid dan Fauzi memang sudah cukup lama tinggal di Kelurahan Gajahan. Namun beberapa tahun lalu mereka pindah rumah. "Mereka lama tinggal disini, tapi ngontrak, habis itu pindah. Saya enggak tahu kemana pindahnya," ucapnya.
Meski sudah pindah, masih kata Susanto, mereka belum mengajukan surat pindah. Sehingga keduanya masih berstatus sebagai penduduk Gajahan. Susanto mengatakan kedua warganya tersebut dikenal ramah dan tidak memiliki perilaku yang mencurigakan.
Hilangnya WNI di turki berawal dari pemisahan diri dari rombongan tur yang jumlah keseluruhannya 25 orang. Rombongan yang menggunakan travel bernama Smailing Tour ini berangkat dari Indonesia pada 24 Februari 2015 dari Jakarta.
Mereka berjanji kembali bergabung pada 26 Februari 2015, di kota Pamukkale, Turki. Namun, hingga tanggal yang dijanjikan, keenam belas orang itu tak kunjung datang.
"Ini merupakan kali pertama bagi warga Indonesia menghilang dan dalam jumlah besar," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir.
Baca juga:
Ini identitas 16 WNI hilang di Turki diduga gabung ISIS
BNPT tak mau Indonesia jadi ladang terorisme
Jokowi sebut perang melawan ISIS jadi tantangan terbesar Indonesia
Pemerintah diminta serius tangkal ideologi ISIS di Indonesia
Hukuman mati Narkoba, ini kata Presiden ISIS regional Indonesia
Mabes Polri minta warga dan media waspadai gerakan bawah tanah ISIS
Mahasiswa pemilik atribut ISIS di Sukoharjo ingin belajar ke Timteng