Yaman kian genting, Kemlu upayakan pulangkan WNI lewat darat & laut
Sejak kemarin bandara dibuka, namun sangat terbatas jadwal penerbangan dan pesawat yang bisa terbang.
Kondisi di Yaman semakin hari semakin genting, bahkan Indonesia ikut merasakan ketegangan di Sana'a dengan ditahannya 23 warga negara Indonesia (WNI). Kali ini pemerintah Indonesia tengah mencari cara bagaimana mengeluarkan WNI dari Yaman.
"Sejak beberapa hari lalu, keadaan di sana sudah berat dan perwakilan kita juga sudah pasang status siaga satu. Pemulangan WNI tidak bisa dipercepat lantaran bandara ditutup, namun kita usahakan secepatnya mengeluarkan WNI dari Yaman," kata juru bicara Kemlu Arrmanatha Nasir, di gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta.
Dia menjelaskan, sebenarnya sejak kemarin bandara dibuka, namun sangat terbatas jadwal penerbangan dan pesawat yang bisa terbang.
"Ada opsi lain seperti lewat darat, lewat perbatasan. Kita juga melihat kemungkinan lain dengan opsi lewat laut," kata Tata, panggilan akrab Arrmanatha, Senin (30/3).
Sementara itu, Kemlu melalui Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI), Lalu Muhammad Iqbal, meminta semua WNI harap mengikuti program WNI.
"Sambil menunggu proses itu, kita pindahkan WNI ke daerah yang aman," kata Iqbal.
Iqbal mengatakan, para WNI dipindahkan ke Al-Huaida, lantaran bandara di sana dinilai masih aman. Dia juga mengatakan pihak Kemlu sudah menghubungi TNI Angkatan Udara untuk membahas masalah teknis pemulangan WNI di Yaman.
"Kita sudah siapkan pengiriman dua tim di barat dan timur Yaman," ujar Iqbal.