2 Atraksi wisata di AS ini dibuat dari ribuan permen karet bekas
2 Tempat ini mewakili public art dan kreativitas. Tapi banyak juga yang menyebutnya menjijikkan. Baca selengkapnya.
Yang namanya kesenian memang bisa berwujud apa saja. Dengan kreativitas, segala hal yang ada di sekitar kita bisa menjadi media untuk menciptakan karya seni. Buah, tumbuhan, maupun barang bekas pun bisa disulap menjadi karya seni yang mengagumkan di tangan seniman yang handal. Belakangan ini karya seni yang terbuat dari barang-barang bekas mulai populer. Karya seni seperti ini digandrungi karena unik, hemat biaya, dan ramah lingkungan. Anda pasti sudah sering menyaksikan liputan mengenai benda-benda indah yang dibuat dari kulit telur, tas dari plastik bekas pembungkus makanan, limbah tulang ikan, maupun kertas daur ulang. Tak sampai di situ saja, barang-barang bekas juga bisa dibuat karya seni berukuran besar yang nantinya bisa dijadikan atraksi publik. Misalnya saja seperti air mancur dari ribuan kloset bekas di Foshan, China.
Di Amerika Serikat ada dua buah karya seni publik yang cukup unik dan menggebrak karena dibuat dari barang bekas. Bukan barang bekas biasa, melainkan permen karet bekas. The Market Theater Gum Wall di Seattle serta Bubblegum Alley yang terletak di San Luis Obispo, California adalah dua karya public art yang sama-sama terbuat dari limbah permen karet. Dua tempat yang jadi atraksi wisata di kota masing-masing itu tersusun dari ribuan permen karet yang sudah dikunyah.
The Market Theater Gum Wall adalah dinding bata biasa, terletak di sebuah gang yang berada tepat di bawah pasar hasil bumi Pike Place Market. Yang menjadikannya tak biasa adalah permukaan dinding yang dihiasi ribuan permen karet bekas. Saking banyaknya permen karet yang ditempelkan, sampai-sampai permukaan dinding jadi sangat tebal dan dasarnya tak tampak lagi. Menurut Wikipedia sejarah tembok ini bermula dari tahun 1993, ketika seseorang menempelkan permen karet di dinding dan menyelipkan sekeping uang di sela-selanya. Aksi ini kemudian diikuti oleh banyak orang hingga jumlah permen karet yang menempel di tembok membludak. Para pekerja lokal sempat berinisiatif membersihkan tembok itu. Tetapi dalam waktu singkat tembok itu sudah dipenuhi permen karet lagi. Tembok itu pun segera menjadi pembicaraan, mengundang ketertarikan warga setempat. Percaya atau tidak, tempat ini bahkan populer untuk lokasi pengambilan foto pre-wedding. Karena kepopulerannya, akhirnya pemerintah kota menjadikan tempat ini sebagai atraksi wisata kota pada tahun 1999. Pada tahun 2009, The Market Theater Gum Wall sempat diberi gelar atraksi wisata paling jorok kedua di dunia.
-
Bagaimana desa wisata ini dikelola? “Konsep pengembangan desa wisata di Kaduela dikelola secara mandiri dan melibatkan pemberdayaan masyarakat setempat sebagai kunci keberhasilan,” terang Iim
-
Di mana Desa Wisata Cisaat berada? Desa Cisaat di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, baru-baru ini mendapat gelar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
-
Apa saja destinasi wisata menarik yang dimiliki oleh Kabupaten Sidoarjo? Walau dikenal karena industrinya, nyatanya Kabupaten Sidoarjo juga menawarkan beragam tempat wisata menarik yang patut dikunjungi. Beberapa di antaranya adalah:Wisata Sungai PorongSungai Porong menawarkan pengalaman unik dengan pulau Sarinah yang terbentuk di tengah kawah lumpur Lapindo. Aktivitas yang dapat dilakukan meliputi memancing, menyusuri sungai, serta menikmati matahari terbit dan terbenam.
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
-
Di mana Desa Wisata Nusa berada? Mengutip jadesta.kemenparekraf.go.id, Desa Wisata Nusa berada di Kabupaten Aceh Besar, Aceh bergerak dan mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat.
Photo by Wikimedia Commons/ Victorgrigas
Sementara itu, sejarah Bubblegum Alley yang ada di San Luis Obispo, California masih simpang siur. Yang pasti sebagian besar sejarawan sepakat kalau penempelan permen karet bekas di tembok-tembok gang ini dimulai oleh para siswa di San Luis Obispo High School puluhan tahun lalu.
Photo by Flickr/Foxtongue via Amusing Planet
Photo by Flickr/nikit via Amusing Planet
Tembok-tembok di Bubblegum Alley dijadikan sarana oleh para remaja untuk meninggalkan memori. Banyak yang menuliskan nama grup atau kekasih dengan susunan permen karet, ada yang menyelipkan kertas pesan di antara permen karet yang lengket, dan ada juga seniman yang menyumbangkan lukisan permen karet buatannya. Yang terbesar adalah lukisan berjudul Projectbubble Gum buatan Matthew Hoffman.
Sama seperti The Market Theater Gum Wall, tembok-tembok di gang ini juga menjadi bahan pembicaraan masyarakat setempat dan sempat mengalami usaha pembersihan dari warga setempat. Tetapi dalam waktu singkat gang ini segera dipenuhi permen karet lagi. Sampai sekarang keberadaan tempat ini masih menjadi perdebatan bagi penduduk setempat. Ada yang menganggapnya sebagai objek wisata yang patut dipertahankan,a da pula yang berpendapat kalau keberadaan permen karet di tembok ini menimbulkan gangguan kesehatan dan kenyamanan. Pihak pemilik toko-toko yang letaknya berdekatan dengan gum ball keberatan karena bau tak sedap dan kenyataan bahwa banyak orang yang menjadikan tempat itu sebagai 'toilet umum'. Tetapi tempat itu juga menambah manfaat ekonomis bagi para pedagang makanan, terutama yang menjual permen karet.
Saking populernya, The Market Theater Gum Wall dan Bubblegum Alley sama-sama sering muncul dalam liputan di berbagai media massa atau dijadikan setting dalam novel dan film. Bagaimana pendapat Anda mengenai dua karya seni ini? Unik atau menjijikkan?