4 Tipe Introvert Menurut Psikologi dan 7 Pendapat Salah Kaprah tentang Kepribadian Mereka
Introvert adalah salah satu tipe kepribadian yang sering disalahpahami oleh banyak orang.
Introvert adalah salah satu tipe kepribadian yang sering disalahpahami oleh banyak orang.
4 Tipe Introvert Menurut Psikologi dan 7 Pendapat Salah Kaprah tentang Kepribadian Mereka
Menurut artikel di situs WebMD (3/9/2023), introvert adalah orang yang memiliki ciri-ciri dari tipe kepribadian yang disebut introversi, yang berarti mereka lebih nyaman memfokuskan diri pada pikiran dan ide-ide yang ada di kepala mereka daripada apa yang terjadi di luar diri mereka.
Istilah introvert dan ekstrovert (kadang disebut ekstraversi) mulai digunakan oleh seorang psikolog bernama Carl Jung pada tahun 1920-an. Penggolongan menjadi kepribadian ini didasarkan pada cara manusia "menghabiskan" dan "mengisi ulang" energi mental mereka.
-
Apa yang dimaksud dengan introvert? Introvert adalah jenis kepribadian yang identik dengan pribadi tenang, pendiam, dan misterius. Anda mungkin pernah mendengar istilah introvert dan ekstrovert. Ini adalah dua jenis kepribadian yang berbeda dalam cara mereka berinteraksi dengan dunia.
-
Apa yang dimaksud dengan "Introvert"? Arti kata introvert adalah seseorang yang pemalu, pendiam, dan lebih suka menghabiskan waktu sendirian daripada bersama orang lain.
-
Apa yang menjadi ciri khas orang dengan kepribadian introvert? Orang dengan kepribadian introvert suka menikmati dan menghabiskan waktu sendirian.
-
Dimana introvert merasa kewalahan dan terganggu? Ketika introvert terlibat dalam aktivitas atau lingkungan yang sangat berisik dan sibuk, mereka sering merasa terganggu dan kewalahan.
-
Siapa saja yang berpendapat bahwa introversi adalah suatu bentuk kepribadian? Menurut ahli psikologi kepribadian, seperti Carl Jung, istilah introvert pertama kali diperkenalkan untuk menggambarkan individu yang cenderung lebih fokus pada pemikiran internal dan energi yang terfokus ke dalam diri sendiri.
-
Bagaimana perbedaan nolep dengan introvert? Pada dasarnya, orang yang memiliki kepribadian introvert bukan berarti tidak mau dan tidak bisa berinteraksi dengan orang lain atau banyak orang. Orang introvert cenderung memiliki energi yang cepat habis ketika terlalu lama berinteraksi dengan banyak orang. Sehingga orang introvert membutuhkan waktu sendiri untuk mengisi energi dalam tubuhnya yang telah habis digunakan.
Menurut Jung, introvert memilih berkutat dengan diri sendiri untuk untuk mengisi ulang energi, sementara ekstrovert mencari orang lain untuk memenuhi energi mereka.
Selain itu, ada juga kategori ketiga yang disebut ambivert. "Ambivert berada di tengah-tengah [introvert dan ekstrovert]," kata Lisa MacLean, M.D., seorang psikolog di Henry Ford Health (8/9/2022).
"Mereka mungkin bersikap ramah di tempat kerja atau di situasi sosial, tetapi di akhir hari, mereka ingin sendirian melakukan hal-hal yang introspektif."
Alasan Seseorang Menjadi Introvert
Otak introvert bekerja dengan cara yang berbeda.
Para ilmuwan tidak tahu pasti apakah ada penyebab khusus introversi atau ekstraversi.
Namun, mereka menemukan bukti kalau otak pemilik dua tipe kepribadian ini bekerja dengan cara yang sedikit berbeda.
Orang-orang introvert memiliki aliran darah yang lebih tinggi ke lobus frontal mereka. Bagian otak ini membantu Anda mengingat berbagai hal, menyelesaikan masalah, dan menyusun rencana ke depan.
Otak introvert juga bereaksi berbeda terhadap dopamin, hormon yang membuat kita senang.
Introvert dan ekstrovert memiliki jumlah dopamin yang sama di otak mereka, tetapi jaringan reward dopamin pada ekstrovert lebih aktif.
Jadi, pemilik kepribadian ekstrovert merasa termotivasi dan berenergi saat bersosialisasi atau menghadiri pesta, sementara introvert mungkin merasa kurang antusias atau bahkan cemas dalam situasi yang sama.
Sebaliknya, introvert bereaksi terhadap acetylcholine lebih baik daripada ekstrovert. Seperti dopamin, acetylcholine berkaitan dengan rasa senang.
Bedanya, acetylcholine membuat seseorang merasa senang saat ia berdiam diri, berada dalam kondisi yang tenang, atau merasa introspektif.
Saat berada di situasi yang tenang, introvert bisa lebih fokus pada tugas yang sedang dihadapi tanpa banyak "gangguan eksternal".
Jenis Kepribadian Introvert
Introvert terbagi menjadi beberapa subtipe.
Psikolog melihat introvert sebagai sebuah sifat yang memiliki berbagai tingkatan.
Ada orang yang lebih introvert dibandingkan orang lain.
Menurut hasil sebuah penelitian, introvert juga terbagi menjadi beberapa subtipe. Berikut ini penjelasannya.
1. Social introverts (Introvert Sosial)
Ini adalah tipe introvert "klasik". Mereka tetap menyukai interaksi sosial, tapi lebih memilih berbincang dengan sekelompok kecil orang dalam suasana yang sepi.
2. Thinking Introverts (Introvert Pemikir)
Orang-orang dalam kelompok ini adalah sosok imajinatif.
Alih-alih ngobrol bersama orang lain, cenderung menghabiskan banyak waktu untuk berkutat dengan pikiran mereka sendiri.
Jenis introvert yang seperti ini juga cenderung memiliki imajinasi yang kreatif.
3. Anxious Introverts (Introvert Cemas)
Mereka lebih mementingkan waktu dan "ruang" untuk sendiri.
Selain karena menyendiri terasa lebih menyenangkan bagi mereka, tipe introvert seperti ini juga sering merasa canggung atau malu jika berhadapan dengan orang lain.
4. Restrained/Inhibited Introverts (Introvert Terkendali)
Introvert yang satu ini cenderung banyak berpikir sebelum bertindak. Mereka hampir tidak mungkin membuat keputusan secara impulsif.
Biasanya mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk mengambil tindakan daripada tipe introvert yang lain.
Salah Kaprah tentang Introvert
Kepribadian introvert sering disalahpahami.
Introvert adalah salah satu tipe kepribadian yang sering disalahpahami oleh banyak orang.
Banyak yang mengira bahwa introvert adalah orang yang pemalu, antisosial, atau tidak suka bergaul.
Padahal, introvert memiliki karakteristik yang lebih kompleks dan beragam.
Berikut ini adalah beberapa pendapat salah kaprah yang sering dipercaya oleh orang-orang tentang orang introvert.
1. Introvert Sama dengan Antisosial
Menjadi introvert tidak mempengaruhi tingkat keramahan seseorang.
Beberapa orang mungkin menganggap bahwa introvert tidak ramah, karena cenderung tidak memiliki banyak teman.
Saat berada di suatu pertemuan, mereka juga cenderung mengamati interaksi orang-orang di sekitar dibandingkan ikut berbicara.
Mereka tidak terlalu tertarik dengan kegiatan sosial yang melibatkan banyak orang.
Pasalnya, mereka merasa lebih nyaman dan berenergi dengan melakukan hal-hal yang mereka sukai sendiri atau bersama satu atau dua orang yang dekat dengan mereka.
2. Introvert Tidak Suka Orang Lain
Ini adalah salah satu kesalahpahaman paling umum tentang introvert.
Padahal, introvert bukan berarti antisosial atau misantrop.
Mereka hanya memiliki cara berhubungan dengan orang lain yang berbeda dengan ekstrovert.
Introvert lebih suka "kualitas" daripada "kuantitas" dalam hubungan sosial.
Mereka lebih menghargai kedekatan, kepercayaan, dan pengertian daripada popularitas, status, atau kesenangan.
3. Introvert Sama dengan Pemalu
Banyak orang menganggap introvert sebagai orang yang pemalu, tetapi keduanya tidak berhubungan.
Introvert adalah tipe kepribadian, sedangkan pemalu adalah emosi.
Orang yang pemalu cenderung merasa canggung atau tidak nyaman ketika mereka berada di situasi sosial, sama seperti introvert.
Walaupun begitu, orang introvert mungkin hanya merasa lebih cepat lelah atau kurang nyaman.
Sementara orang pemalu cenderung gugup, berkeringat, sampai panik saat dihadapkan pada interaksi sosial.
4. Introvert Tidak Bisa Berkomunikasi dengan Baik
Banyak orang mengira bahwa introvert adalah orang yang pendiam, pasif, atau tidak bisa menyampaikan pendapatnya dengan baik.
Padahal, introvert bisa menjadi komunikator yang baik jika mereka mau dan perlu.
Introvert biasanya lebih pandai mendengarkan daripada berbicara.
Walaupun begitu, mereka juga bisa berbicara dengan jelas, logis, dan meyakinkan jika ada suatu hal yang penting untuk disampaikan.
5. Introvert Tidak Bisa Terbuka kepada Orang Lain
Introvert memang cenderung lebih selektif dalam membagi informasi pribadi atau perasaan mereka kepada orang lain.
Mereka tidak suka berbicara tentang hal-hal yang remeh-temeh.
Mereka lebih suka membahas hal-hal yang mendalam dan bermakna.
Introvert mungkin tidak terbuka kepada semua orang yang ingin mengajak mereka ngobrol.
Walaupun begitu, mereka cenderung lebih terbuka kepada orang-orang yang dekat dan mengenal mereka dengan baik.
6. Introvert Tidak Punya Kemampuan Leadership yang Bagus
Meskipun banyak orang berpikir kepribadian ekstrovert lebih cocok menjadi seorang pemimpin, introvert juga memiliki keterampilan untuk menjadi bos, manajer, atau koordinator.
Beberapa kualitas dimiliki introvert membuat mereka mampu menjadi pemimpin yang efektif.
Mereka cenderung lebih mendengarkan ide-ide karyawan anak buah dan tetap fokus pada tujuan jangka panjang.
Mereka juga cenderung lebih mudah "diterima" sebagai pimpinan, karena tidak terlihat intimidatif.
7. Introvert Bisa Berubah Total Menjadi Ekstrovert Jika Mau Berusaha
Sama seperti jenis kepribadian yang lain, introvert mungkin berubah seiring pertambahan pengalaman hidup dan lingkungan yang dihadapi.
Walaupun begitu, Anda hampir tidak mungkin berubah total dari dari seseorang yang sangat introvert menjadi ekstrovert 100 persen.
Anda mungkin bisa menjadi "lebih" atau "tidak terlalu" introvert, tergantung pada faktor-faktor eksternal yang membentuk kepribadian Anda.
Pada akhirnya, introvert adalah kepribadian yang memiliki kekuatan dan kelebihan tersendiri seperti halnya tipe kepribadian lain.
Sama seperti ambivert dan ekstrovert, mereka bisa mencapai kebahagiaan dan kesuksesan dengan cara mereka sendiri, asalkan mengenal diri sendiri dengan baik dan menemukan lingkungan yang mendukung.