5 Etika makan ini jauhkan diri dari rasa malu
Beradaptasi dengan kebudayaan daerah lain tidak mudah, namun bukan berarti tidak bisa dicoba.
Jika Anda berencana untuk bepergian ke luar negeri, Anda harus memperhatikan tata krama Anda. Ini sedikit lebih sulit daripada yang Anda pikirkan karena beradaptasi dengan kebudayaan daerah lain tidak mudah. Nah, berikut adalah lima etika makan yang bisa bikin Anda di-bully karena dianggap tidak menghormati kebudayaan orang lain. Mari kita simak bersama!
-
Apa itu Tradisi Ujungan? Warga di kampung adat Cibadak, Desa Warung Banten, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak memiliki sebuah tradisi unik bernama Ujungan.
-
Di mana tradisi umbah-umbah kloso dilakukan? Di Pandak, Bantul, ada tradisi unik dalam menyambut Bulan Suci Ramadan. Tradisi itu bernama umbah-umbah kloso.
-
Tradisi Ulur-Ulur itu apa? Ulur-Ulur merupakan prosesi pengembalian kesadaran manusia untuk menjaga keseimbangan alamnya dengan cara melakukan prosesi upacara adat istiadat.
-
Bagaimana cara melakukan Tradisi Ujungan? Tradisi ini dilakukan dengan cara saling pukul satu sama lain menggunakan sebilah batang rotan.
-
Bagaimana tradisi upah-upah dilakukan? Tradisi upah-upah biasanya dilengkapi dengan jamuan kecil maupun besar serta doa dan selamat atas tercapainya suatu hal.
-
Apa itu tradisi umbah-umbah kloso? Secara umum, tradisi umbah-umbah kloso merupakan sebuah acara mencuci tikar masjid bersama. Tikar tersebut dicuci di sebuah saluran irigasi. Tikar tersebut dicuci dengan sabun cuci seadanya.
Tidak makan pakai tangan (Chile)
Di Indonesia, makan dengan tangan bukan hal yang tabu. Namun di beberapa negara, terutama Chile, makan dengan tangan dianggap sebagai hal yang tabu. Orang Chile tidak pernah makan dengan tangan. Untuk menyantap makanan yang berukuran kecil atau camilan, mereka akan menggunakan garpu.Â
Selain itu, makan malam hanya akan dihidangkan pada pukul 20:00 atau setelahnya. Lalu, jika makanan yang Anda santap rasanya nikmat, jangan mencoba untuk menjilati jari atau alat makan Anda karena itu dianggap vulgar. Jadi, pastikan bahwa Anda tidak melakukan hal tabu itu, jika Anda tidak ingin di-bully.
Jangan minta tambah teh (Kazakhstan)
Jika Anda kebetulan memesan teh di Kazakhstan, jangan kaget jika Anda hanya diberi cangkir yang hanya diisi setengah. Orang Kazakhstan minum teh sekitar 6 kali dalam sehari dan mereka percaya bahwa teh hanya boleh dikonsumsi hangat karena minuman dingin diyakini akan membuat seseorang sakit.Â
Setengah cangkir teh juga menunjukkan berapa banyak orang yang ingin menjamu Anda selama kunjungan Anda ke Kazakhstan. Jika Anda ingin menambah teh, jangan langsung menuangkannya sendiri. Mintalah tuan rumah untuk menuangkannya untuk Anda. Hal ini dianggap lebih sopan ketimbang Anda menuangkannya sendiri.
Datang lebih cepat dianggap tidak sopan (Tanzania)
Ketika Anda diundang untuk makan di rumah seseorang atau janjian bertemu di sebuah restoran, Anda mungkin akan berusaha datang lebih cepat atau setidaknya tepat waktu karena itu dianggap sopan. Namun, etika semacam ini justru dianggap tidak sopan di Tanzania. Untuk menghormati tuan rumah atau kenalan Anda, Anda harus datang 15-20 menit dari jam bertemu.
Juga, pria dan wanita dilarang makan bersama. Pria juga sama sekali tak boleh masuk ke dapur. Sementara itu, semangkuk air dan lap akan diedarkan untuk membersihkan tangan setelah makan.
Jangan langsung mau jika ditawari sesuatu (Italia)
Di Italia, menu sarapan hanya disantap di pagi hari, sementara menu makan siang hanya disantap saat siang, dan begitu seterusnya. Jadi, jangan mencoba untuk makan menu makan siang saat malam hari karena Anda akan dianggap aneh. Juga, ketika Anda ditawari makanan, Anda harus menolaknya. Barulah ketika mereka menawari Anda untuk kedua kalinya, Anda dengan senang hati menerima makanan mereka.Â
Â
Tidak boleh memutus mi (China)
Di China, menggigit mi sampai putus dianggap tabu karena makan mi sampai habis dipercaya akan memperpanjang umur. Jadi, Anda harus memakannya sampai habis. Tidak boleh putus di tengah jalan! Selain tradisi makan mi, membalik ikan yang akan Anda santap di piring juga dianggap tabu di China. Tradisi ini terutama dilakukan di daerah-daerah nelayan. Sebab, membalik ikan merupakan simbol dari perahu terbalik.Â
Inilah lima etika makan yang bisa Anda pelajari jika Anda bepergian ke luar negeri. Setiap daerah tentu memiliki kebudayaan berbeda, sehingga Anda pun harus beradaptasi dengan tradisi masyarakat setempat agar tidak di-bully atau dianggap tidak sopa
(mdk/des)