Chief Finance Officer (CFO), Karir Manajemen Terpopuler Kartini Zaman Now
Posisi di manajemen senior yang paling banyak dipegang oleh perempuan adalah CFO (Chief Financial Officer), berdasarkan survei Grant Thornton 2019. Tercatat 50,4 persen perusahaan memiliki perempuan sebagai pemegang jabatan tertinggi pada bagian keuangannya.
Jelang hari Kartini yang jatuh pada 21 April nanti, Grant Thornton menyajikan data terkait perempuan Indonesia yang berkecimpung di dunia bisnis berdasarkan survei bertajuk "Women in Business 2019". Ini laporan tahunan Grant Thornton yang memberikan gambaran dan perspektif perempuan di dunia bisnis secara global.
Dalam rilisnya pada Merdeka.com, Selasa (16/4), survei di 37 negara itu menyebutkan, Indonesia melejit di peringkat dua, setelah India, sebagai negara yang banyak posisi manajemen senior perusahaan diisi kaum perempuan. Survei juga mencatat hanya 2 persen dari perusahaan di Indonesia yang seluruh posisi manajemen senior dikuasai pria. Selebihnya tercatat setidaknya satu perempuan memegang posisi strategis kepemimpinan perusahaan.
-
Apa yang dilakukan Syahrini di Jakarta? Tidak ada perubahan, Syahrini selalu terlihat anggun dan menenangkan sekali.
-
Kapan Hari Kartini dirayakan? Setiap tanggal 21 April, bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini yang sarat perjuangan.
-
Apa cita-cita utama RA Kartini untuk perempuan Indonesia? Ia bercita-cita untuk membuka kesempatan pendidikan yang lebih luas bagi perempuan serta memberikan mereka hak untuk bekerja dan berkembang.
-
Apa yang dirayakan di Hari Kartini? Puisi Hari Kartini mencerminkan penghormatan dan apresiasi terhadap dedikasi sosok Kartini.
-
Apa yang terjadi pada pemobil wanita di Jakarta Selatan? Sebuah video memperlihatkan seorang wanita dibuntuti oleh rombongan begal. Kejadian tersebut terjadi di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.Wanita berkerudung yang baru saja keluar dari minimarket diikuti oleh pemotor yang berusaha untuk menghentikan mobilnya.
-
Bagaimana wanita di Denpasar itu menunjukkan kemarahannya kepada kurir? “Hapus, hapus,” ujarnya seraya menepak ke arah ponsel kurir yang tengah merekam.
Posisi CFO Dominan
Posisi di manajemen senior yang paling banyak dipegang oleh perempuan adalah CFO (Chief Financial Officer), berdasarkan survei tersebut. Tercatat 50,4 persen perusahaan memiliki perempuan sebagai pemegang jabatan tertinggi pada bagian keuangannya.
Posisi kedua diikuti Human Resources Director (Direktur Sumber Daya Manusia) sebanyak 26 persen dan CMO (Chief Marketing Officer) 18,9 persen.
Johanna Gani, Managing Partner Grant Thornton Indonesia, mengatakan para perempuan di Indonesia terus memberikan kontribusi nyata bagi perusahaan tempat mereka bekerja. Berbagai posisi yang ditempati di manajemen senior perusahaan menandakan peran perempuan di berbagai bidang semakin besar untuk membawa perusahaan memiliki kinerja lebih baik.
Survei "Women in Business 2019" juga mencatat tiga strategi yang paling banyak dilakukan perusahaan di Indonesia untuk meningkatkan dan menjaga keseimbangan gender:
1. Menyediakan program mentoring/pelatihan
2. Memungkinkan fleksibilitas dunia kerja
3. Memastikan akses setara antara pria dan perempuan terkait peluang kerja
Champions for Action
Pada tahun ini, Grant Thornton juga memperkenalkan program “Champions for Action”. Sebuah inisiasi global untuk memberikan apresiasi kepada orang/individu yang membawa angin segar untuk gerakan kesetaraan gender, terutama dunia profesional di negara masing-masing.
Grant Thornton Indonesia memilih tema teknologi untuk tokoh ”Champions for Action” kali ini. Grant Thornton juga menunjuk Aulia Halimatussadiah serta Generation Girl sebagai yang mewakili srikandi Indonesia untuk membawa dampak positif di dunia digital Indonesia.
Aulia Halimatussadiah, yang akrab dispa Llia, telah lama berkecimpung di dunia startup digital Indonesia. Dia saat ini menduduki posisi sebagai Co-Founder dan CMO Storial.co dan NulisBuku.com, yang membawa warna sendiri bagi dunia menulis dan publikasi di Indonesia. Llia juga telah menulis lebih dari 30 buku.
“Perempuan banyak bersentuhan langsung dengan masalah yang terjadi di kehidupan sehari-hari, maka penting bagi perempuan untuk paham teknologi apa saja yang bisa digunakan untuk memecahkan masalah-masalah itu. Saya berharap ke depan, perempuan Indonesia punya rasa ingin tahu yang lebih besar untuk berkecimpung di dunia teknologi dan meningkatkan jumlah partisipasinya di teknologi dari kurang dari 20 persen menjadi setara dengan pria,” ujar Llia.
Grant Thornton Indonesia juga mengakui peran positif yang dilakukan organisasi nonprofit; Generation Girl. Organisasi ini memiliki tujuan tuju mulia, yakni memperkenalkan perempuan ke bidang STEM (Science, Technology, Engineering, dan Math) melalui sarana klub liburan yang seru.
Generation Girl digawangi beberapa profesional yang berkecimpung di startup teknologi, termasuk Nadine Siregar dan Mila Alfitri, yang kini membangun karir di Go-Jek.
“Menjadi pemimpin yang baik lebih dari sekadar keterampilan teknis. Di Generation Girl, kami menggunakan STEM untuk mengajar wanita-wanita muda tentang critical thinking dan soft skill yang mereka butuhkan untuk menjadi pemimpin masa depan di semua bidang. Kami ingin menunjukkan kepada perempuan muad bahwa mereka dapat mencapai impiannya dan menjadi anutan di masa depan, bahkan di bidang yang didominasi oleh pria,” ucap Nadine.
Mila menambahkan, perempuan muda di Indonesia mulai banyak yang tertarik dengan bidang STEM. Hanya perlu role models lebih banyak lagi, agar bidang ini diminati kaum perempuan.
"Generation Girl punya aspirasi untuk memperbanyak role models perempuan di bidang STEM, karena ini salah satu cara yang dapat memotivasi dan memberi kepercayaan diri bahwa perempuan juga bisa menggeluti bidang ini. Potensinya sudah ada dan terbukti dengan cepatnya anak-anak perempuan ajaran kami belajar coding website yang hanya dilakukan selama 5 harı di acara Winter Club 2018,” ucapnya.
Ke depan Grant Thornton akan terus mendukung perempuan Indonesia untuk menggali potensi yang dimiliki agar menjadi inspirasi perempuan lainnya untuk memberi dampak luas. Tidak hanya untuk dunia bisnis, tapi juga keluarga dan lingkungan terdekat lainnya, pungkas Johanna Gani.
(mdk/sya)