Conie pilih berdagang ketimbang jadi 'buruh' bergaji besar
Conie memilih 'membuang' seluruh kenikmatan, dan memilih membangun usahanya secara mandiri.
Meski telah menduduki jabatan tertinggi di perusahaannya dan bergaji Rp 20 juta per bulan, tidak membuat Conie Pania Putri (36) nyaman dan berpuas diri. Wanita ini memilih berhenti dan berwirausaha.
Bahkan dengan langkah itu, dia kini mempunyai penghasilan Rp 1 miliar saban bulan. Conie, panggilan akrabnya, bercerita, sebelum menjadi pengusaha, dia pernah bekerja di sebuah perusahaan di Palembang pada 2004 hingga 2012. Selama empat tahun dia menjadi karyawan biasa, mulai dari tenaga penjual, administrasi, dan manajer tenaga penjual. Kemudian pada akhirnya, dia dipercaya menjabat direktur utama yang membawahi beberapa provinsi di Sumatera.
Selama menjabat posisi tertinggi itu beberapa tahun, alumnus Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang itu mendapat banyak fasilitas. Mulai dari mobil mewah hingga gaji sebesar Rp 20 juta.
Lama-kelamaan, Conie mulai bosan dengan pekerjaan itu. Dia teringat dengan kalimat bijak tokoh pengusaha Indonesia, (Alm.) Bob Sadino, 'setinggi apapun pangkat yang Anda miliki, Anda tetap pegawai. Dan sekecil apapun usaha yang Anda punya, Anda adalah bosnya'. Conie lantas resah. Dia menimbang-nimbang apakah tetap menjadi karyawan atau memilih berwiraswasta.
"Berat memang. Sudah enak jadi dirut, gaji besar, fasilitas lengkap, tapi saya bosan. Saya tetap jadi karyawan, tidak bisa ambil kebijakan, itu perusahaan orang," kata Conie kepada merdeka.com, Selasa (28/12).
Berbekal relasi dan pengalaman menjadi direktur utama, Conie memutuskan berhenti dan membuka usaha sendiri. Namun, usaha itu tidak dilalui dengan mudah. Conie banyak mengalami kesulitan di masa-masa awal memilih mandiri.
"Modal waktu itu pinjam sana-sini, tapi saya nekat, pokoknya saya buka usaha sendiri, saya lah bosnya, pemiliknya," ujar Conie.
Berkongsi dengan PT Srikandi Tiga Putri bergerak di bidang penyediaan alat-alat kesehatan, usaha Conie lambat laun mereguk untung. Hanya dalam kurun waktu tiga tahun sejak berdiri pada 2012, usaha Conie kini sudah beromzet Rp 1 miliar per bulan.
"Alhamdulillah, sekarang tinggal menikmati saja. Tidak perlu lagi berangkat kerja jam 7 pagi dan pulang malam. Sekarang lebih santai," ucap wanita berjilbab ini.
Meski sudah menjadi bos, tidak membuat Conie lupa diri. Dia tetap memperhatikan hak-hak karyawan-karyawannya. Bahkan, beberapa bulan lalu, Conie mengajak seluruh anak buahnya liburan ke Singapura. Bahkan dua di antara karyawannya dihadiahi mobil.
"Bekerja itu sesuai hati nurani. Sambil menambah amal juga, setidaknya mengikuti jejak Rasulullah S.A.W.," tambah Conie.
Conie berharap langkah diambilnya itu dapat ditiru kaum muda lain di negara ini. Menurut dia, tidak perlu takut gagal dalam usaha. Asalkan mengetahui keinginan pasar, perencanaan matang, dan tekun dalam menjalankan usaha.
"Memang harus punya ekstra sabar, tidak mudah, tapi bukan berarti tidak bisa," tutup wanita aktif dalam komunitas sedekah Jumat itu.