Tak Dipilih Lagi Jadi Menteri, Menteri Basuki Hadimuljono Pilih Pulang ke Bekasi
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang sebentar lagi akan pensiun, menyampaikan pesan kepada calon penggantinya.
Presiden terpilih, Prabowo Subianto, berencana untuk memisahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjadi dua lembaga yang berbeda.
Dengan langkah ini, akan ada dua menteri yang diangkat, yaitu Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Perumahan.
Basuki Hadimuljono, Menteri PUPR yang sebentar lagi akan memasuki masa pensiun, memberikan pesan kepada calon penggantinya untuk meneruskan prinsip SIDLACOM dalam pembangunan.
SIDLACOM adalah akronim dari Survey, Investigation, Design, Land Acquisition, Action Program, Construction, Operation, and Maintenance.
Prinsip ini menjadi komitmen Kementerian PUPR untuk menjalankan pembangunan dari tahap survei hingga pemeliharaan.
"Setiap pekerjaan harus melalui SIDLACOM tersebut supaya pekerjaan dapat selesai dengan baik," ungkap Basuki saat menghadiri acara perpisahannya di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, pada Jumat (18/10).
Orang Lapangan
Basuki meyakini bahwa calon Menteri Pekerjaan Umum yang baru sudah mengerti prinsip dasar SIDLACOM.
Menurutnya, calon menteri tersebut adalah sosok yang berpengalaman di lapangan.
"Saya yakin bapak Menteri PU sudah familiar dengan SIDLACOM. Background-nya beliau adalah pekerja lapangan," tambah Basuki.
Ketika ditanya mengenai rencana setelah mengakhiri jabatannya sebagai Menteri PUPR, Basuki hanya menjawab singkat.
"Saya belum tahu. Habis dari sini saya pulang ke Bekasi," tuturnya.
Anak Basuki Ungkap Tiga Perintah Prabowo saat Dipanggil ke Kertanegara
Salah satu pejabat di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Diana Kusumastuti, yang menjabat sebagai Direktur Jenderal Cipta Karya, mengungkapkan beberapa tugas yang diberikan oleh presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Diana adalah salah satu nama yang diundang Prabowo ke kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Selasa, 15 Oktober 2024.
Dalam kesempatan itu, Diana menyatakan bahwa presiden terpilih memberikan arahan terkait tiga fokus utama di bidang infrastruktur, yaitu kelanjutan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), pengelolaan air, dan perumahan.
"Ada (beberapa tugas), IKN jelas lanjut. IKN harus lanjut ya. Yang lainnya, mustinya ya kayak air dan sebagainya, harus lanjut juga rumah," ungkap Diana saat ditemui dalam acara perpisahan Basuki Hadimuljono sebagai Menteri PUPR di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, pada Jumat, 18 Oktober 2024.
Meskipun demikian, Diana belum bersedia menjelaskan secara rinci mengenai tugas spesifik yang akan diembannya di Kementerian PUPR.
"Tunggu dulu saja. Sebentar lagi ada pelantikan, habis pelantikan. Aku enggak mau ngomong dulu," tambahnya.
Setelah pertemuan dengan Prabowo, Diana mengaku telah diminta untuk bergabung dalam kabinet Prabowo untuk periode 2024-2029.
"Saya diminta untuk membantu beliau di dalam pemerintahan beliau saat ini," kata Diana di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Selasa, 15 Oktober 2024.
Meskipun demikian, dia enggan mengungkapkan lebih lanjut mengenai posisinya yang akan datang, dan menyatakan bahwa informasi tersebut akan disampaikan pada waktunya.
Diana hanya memberikan petunjuk bahwa dia akan tetap berada di sektor infrastruktur.
"Besok aja. Terkait infra," ujarnya. Saat ditanya apakah dia akan tetap berada di Kementerian PUPR, Diana tidak memberikan jawaban yang pasti. "Kita lihat nanti ya," pungkasnya.