Jangan Sampai Terlewat! Super Blue Moon yang Langka Akan Mencapai Puncaknya Dini Hari Nanti
Fenomena antariksa yang langka akan terjadi dini hari nanti. Bukan hanya bulan purnama "supermoon" tapi Super Blue Moon.
Pada malam ini, dunia akan menyaksikan fenomena langka yang mungkin tidak akan terjadi lagi dalam beberapa tahun ke depan: sebuah bulan purnama yang tidak hanya memenuhi syarat sebagai "supermoon," tetapi juga "blue moon." Fenomena langka ini dikenal dengan sebutan "Super Blue Moon," dan akan terlihat di langit malam Amerika Serikat.
Apa Itu Super Blue Moon?
Super Blue Moon adalah kombinasi langka antara supermoon dan blue moon yang kebetulan terjadi secara bersamaan.
-
Apa itu fenomena blue moon? Blue moon termasuk salah satu fenomena luar angkasa yang cukup unik dan langka, sebab tidak pasti setiap tahun terjadi. Pada dasarnya, fenomena ini seperti bulan purnama yang terjadi setiap bulan.
-
Kenapa blue moon terjadi? Hal ini terjadi karena dibutuhkan waktu 29,5 hari bagi bulan untuk menyelesaikan siklusnya. Sedangkan bulan Februari tidak termasuk dalam hitungan ini karena hanya memiliki 18 hingga 29 hari saja di tahun kabisat.
-
Apa itu Supermoon? Supermoon adalah fenomena luar angkasa yang terjadi ketika bulan purnama bertepatan dengan jarak terdekat ke Bumi di lintasan orbitnya.
-
Bagaimana Supermoon mempengaruhi pasang surut? Dampak kedua dari Supermoon, yaitu air laut mengalami pasang. Adanya laut pasang ini akan berdampak pada terganggunya transportasi laut. Selain itu, air laut yang pasang juga akan memberikan pengaruh pada aktivitas petani garam dan perikanan darat.
-
Bagaimana cara melihat blue moon? Secara umum, fenomena blue moon adalah bulan purnama namun terlihat lebih terang dari bulan purnama biasanya. Dengan begitu, Anda bisa melihat blue moon dengan mata telanjang tanpa memerlukan alat khusus.
-
Dimana blue moon bisa terlihat? Dengan begitu, Anda bisa melihat blue moon dengan mata telanjang tanpa memerlukan alat khusus.
Supermoon terjadi ketika orbit bulan membawa bulan lebih dekat ke Bumi daripada biasanya, sementara blue moon adalah istilah yang digunakan ketika terjadi bulan purnama kedua dalam satu bulan kalender atau ketika ada empat bulan purnama dalam satu musim, dan yang ketiga dianggap sebagai blue moon.
Menurut Noah Petro, ilmuwan proyek Lunar Reconnaissance Orbiter dari NASA, fenomena ini adalah hasil dari pertemuan siklus supermoon dan blue moon pada kalender yang sama.
Penjelasan Mengenai Supermoon
Supermoon terjadi ketika bulan berada pada titik terdekatnya dengan Bumi, yang disebut perigee, dan pada saat yang sama, bulan sedang dalam fase purnama. Istilah supermoon pertama kali diperkenalkan oleh astrolog Richard Nolle pada tahun 1979.
"Berbagai publikasi menggunakan ambang batas yang sedikit berbeda untuk memutuskan kapan bulan purnama cukup dekat dengan Bumi untuk disebut sebagai supermoon," kata NASA.
Orbit bulan yang tidak berbentuk lingkaran sempurna membuat bulan terkadang berada lebih dekat ke Bumi daripada waktu lainnya. Saat bulan mencapai titik terdekatnya dengan Bumi, sekitar 360.196 km, bulan purnama akan terlihat 30% lebih terang dan 14% lebih besar daripada bulan purnama biasa.
- Ilmuwan Ceritakan Ada Fenomena Langka Dua Lubang Hitam Bergabung di Luar Angkasa: Itu Nenek Moyang Galaksi Bima Sakti
- FOTO: Pesona Fenomena Supermoon Langka Terangi Langit di Berbagai Negara
- Mengenal Fenomena Blue Moon, Ketahui Kapan dan Cara Melihatnya
- Super Blue Moon Bakal Terbit di Akhir Agustus 2023, Begini Cara Lihatnya
Apa Itu Blue Moon?
Blue moon ada dua jenis: blue moon musiman dan blue moon bulanan. Pada kesempatan kali ini, kita akan melihat blue moon musiman. Blue moon musiman terjadi ketika ada empat bulan purnama dalam satu musim, dan yang ketiga dianggap sebagai blue moon.
Definisi blue moon bulanan merujuk pada bulan purnama kedua dalam satu bulan kalender. Kedua jenis blue moon ini jarang terjadi, yang menjadikannya sebuah fenomena langka.
Mike Reed, seorang profesor astrofisika di Missouri State University, menjelaskan bahwa siklus bulan berlangsung selama 29,5 hari. Namun, jumlah hari dalam satu bulan bisa bervariasi, mulai dari 28 hingga 31 hari. Ketidakcocokan ini menyebabkan ada bulan atau musim yang memiliki satu bulan purnama lebih banyak dari biasanya, itulah yang disebut blue moon.
Sturgeon Moon dan Fenomena yang Terjadi Malam Ini
Nama "Sturgeon Moon" diberikan untuk bulan purnama pada bulan Agustus, yang mendapat julukan dari ikan sturgeon raksasa yang melimpah di Great Lake dan Lake Champlain, Amerika Serikat.
Menurut dua suku pribumi Amerika, Anishinaabe dan Ojibwe, fenomena ini adalah saat kritis di mana ikan sturgeon menjadi sumber makanan utama. Nama ini kemudian diadopsi oleh para astronom di seluruh dunia.
Sturgeon Moon tahun ini bertepatan dengan titik terdekat bulan dan Bumi dalam orbitnya (perigee) pada bulan Agustus. Jarak antara Bumi dan Bulan saat ini mencapai 360.196 km, dibandingkan dengan jarak terjauh (apogee) yang mencapai 405.297 km pada 9 Agustus lalu. Karena itu, purnama kali ini akan menjadi supermoon yang terlihat lebih besar dan lebih terang daripada biasanya.
Meskipun disebut blue moon, bulan purnama malam ini kemungkinan besar tidak akan berwarna biru. Bulan biru yang terlihat dalam foto biasanya dihasilkan menggunakan filter kamera khusus atau aplikasi pengeditan foto.
Seberapa Langka Super Blue Moon Ini?
Menurut NASA, blue moon terjadi rata-rata sekali setiap dua hingga tiga tahun. Namun, super blue moon jauh lebih jarang terjadi, dengan jarak waktu antara kejadian bisa mencapai 20 tahun, meskipun biasanya 10 tahun adalah waktu yang lebih umum.
"Ini sulit dijawab, karena tergantung pada definisi supermoon dan blue moon yang Anda gunakan," kata Edward Bloomer, manajer senior astronomi di Royal Observatory Greenwich, Inggris.
Super Blue Moon berikutnya diperkirakan akan terjadi pada Januari 2037. Namun, tergantung pada definisi yang digunakan, ada kemungkinan kita akan mendengar tentang fenomena ini sebelum itu.
Jadwal Super Blue Moon
Untuk menyaksikan fenomena ini, berikut adalah jadwal penting yang telah diumumkan oleh Planetarium Jakarta:
Fase purnama puncak: Selasa (20/8) pukul 01.52 WIB.
Terbit Selasa (20/8) pukul 18.36 WIB.
Terbenam Rabu (21/8) pukul 07.07 WIB.
Jangan sampai ketinggalan momen langka ini! Pastikan Anda mengamati langit malam ini, dan nikmati keindahan Super Blue Moon tanpa memerlukan teleskop khusus, kecuali jika Anda ingin melihat lebih detail permukaan bulan yang biasanya tidak terlihat oleh mata telanjang.