Mengenal 3 Burung Unik Asli Madura, Ada yang Bersuara Aneh dan Menakutkan saat Malam Hari
Mirisnya, burung-burung endemik ini kian hari kian langka.
Mirisnya, burung-burung ini semakin langka
Mengenal 3 Burung Unik Asli Madura, Ada yang Bersuara Aneh dan Menakutkan saat Malam Hari
Kepulauan Madura di Provinsi Jawa Timur memiliki keragaman flora dan fauna yang menakjubkan. Pulau-pulau kecil di Madura jadi habitat burung endemik yang unik. Mirisnya, burung-burung endemik ini kian hari kian langka.
-
Bagaimana suara kicauan burung kutilang? Suara kicauannya terdengan nyaring namun merdu dengan suara 'cuk-cuk', dan 'cang-kur' yang diulangi cepat.
-
Apa arti burung hantu dalam kepercayaan Jawa? Dalam tradisi masyarakat Jawa, burung hantu sering kali dianggap sebagai lambang spiritualitas dan koneksi dengan alam gaib.
-
Apa suara khas burung kedasih? Suara burung kedasih terkenal sangat unik dan berbeda, membuatnya menonjol di antara burung-burung lain.
-
Apa jenis burung hantu yang dibunuh? Proposal ini diajukan sebagai cara untuk melindungi burung hantu tutul utara, spesies asli di Amerika Utara bagian barat yang semakin terancam karena persaingan dengan burung hantu yang lebih besar dan bereproduksi lebih cepat. Meningkatnya jumlah burung hantu invasif juga dapat membahayakan masa depan spesies terkait lainnya, burung hantu tutul California.
-
Apa mitos di Jawa Timur tentang kematian dan burung gagak hitam? Dalam Primbon Jawa, burung gagak hitam erat kaitannya dengan kematian. Konon katanya, apabila terdengar bunyi kicauan burung tersebut menjelang waktu ibadah magrib, maka akan menjadi pertanda kematian.
-
Dimana burung kutilang rumah berasal? Burung kutilang rumah adalah burung berwarna coklat dengan sayap abu-abu dan paruh berbentuk kerucut. Jantan dewasa biasanya memiliki bulu merah di wajah dan dada bagian atas. Burung ini berasal dari barat Amerika Utara dan tersebar di seluruh Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Cendet Madura
Mengutip Instagram @jatimpemprov, burung Cendet Madura memiliki tubuh yang ramping, panjang, dan proporsional. Burung ini memiliki bulu dominan hitam sampai ke tengkuk.
Bulunya yang dominan berwarna hitam menyebabkan burung ini juga dikenal dengan sebutan Cendet Blangkon. Burung ini juga memiliki ekor lebih panjang dibandingkan Cendet jenis lain.Cendet Madura memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dibanding Cendet jenis lain. Meski demikian, Cendet Madura dikenal sebagai rajanya Burung Cendet di Indonesia.
Mirisnya, saat ini Burung Cendet Madura sudah jarang terlihat. Beberapa daerah di Madura bahkan menerbitkan peraturan tentang larangan berburu Burung Cendet untuk melindungi satwa endemik yang makin langka ini.
Kakatua Jambul Kuning
Burung dengan nama latin Cacatua sulphurea abboti ini hanya hidup di Pulau Masakambing, Kabupaten Sumenep, Kepulauan Madura. Masyarakat lokal menyebutnya 'Beka' atau Kakatua Masakambing.
Bulu tubuh burung ini berwarna putih, jambul berwarna kuning dan senang menggigit obyek yang seringkali membahayakan
paruhnya.
Kakatua abotti jantan dan betina memiliki warna dan bentuk serupa sehingga harus benar-benar teliti untuk membedakannya.
Mengutip Instagram @jatimpemprov, Kakatua Jambul Kuning merupakan satwa lindung yang ditegaskan melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 106 Tahun 2018.
Sementara itu, Badan Konservasi Dunia (IUCN) menyebut Kakatua Masakambing berstatus kritis (Critically Endangered).
Burung Gosong
Burung ini merupakan salah satu satwa khas Cagar Alam Pulau Saobi di Kabupaten Sumenep, Kepulauan Madura. Mengutip Instagram @jatimpemprov, Burung Gosong bersayap pendek, warnanya cokelat keabu-abuan, sisi mukanya kemerah-merahan, serta berjambul pendek.
Salah satu keunikan Burung Gosong ialah caranya membangun sarang. Satwa endemik Cagar Alam Pulau Saobi ini membangun sarang menggunakan ranting, daun, dan tanah yang dikeruk dengan kaki.Pada malam hari, burung ini mengeluarkan suara aneh dan menakutkan. Ada kalanya mengeluarkan suara panggilan berceguk-ceguk rendah.