Kemenkumham Ajak Humas Kuasai Teknologi Lewat Gelaran What's Up
Dalam era digital saat ini, peran humas menjadi semakin krusial. Penting bagi praktisi humas untuk menguasai teknologi, bukan sebaliknya.
Dalam era digital saat ini, peran humas menjadi semakin krusial. Penting bagi praktisi humas untuk menguasai teknologi, bukan sebaliknya.
Kemenkumham Ajak Humas Kuasai Teknologi Lewat Gelaran What's Up
Dalam era digital saat ini, peran humas menjadi semakin krusial.
Teknologi, yang telah mengubah banyak aspek kehidupan, juga telah merevolusi bidang kehumasan.
Namun, penting bagi praktisi humas untuk menguasai teknologi, bukan sebaliknya.
Hal inilah yang mendasari digelarnya acara bertajuk 'What's Up', singkatan dari 'Waktunya Humas Meet Up'. What's Up adalah kegiatan koordinasi kehumasan Kemenkumham yang dihadiri oleh lebih dari 800 peserta
Hermawan Kartajaya, pendiri MarkPlus, menekankan pada acara 'What's Up' Kemenkumham bahwa meskipun transformasi digital sangat bergantung pada teknologi, PR harus tetap mengendalikan alat-alat tersebut.
"Manusia harus lebih pintar dari teknologinya," ujarnya.
Hermawan juga menambahkan bahwa PR harus memanfaatkan SEO dan ChatGPT untuk mengumpulkan informasi, namun tetap menjadi penentu akhir.
Teknologi informasi harus dimanfaatkan oleh GPR (Government Public Relation) untuk tidak tertinggal dari media, meningkatkan nilai, kecepatan, produktivitas, dan inovasi.
Hermawan menyarankan bahwa penggunaan teknologi harus diimbangi dengan sentuhan manusia.
Hantor Situmorang, Kepala Biro Humas Kemenkumham, setuju dengan Hermawan, menyatakan bahwa teknologi membuka peluang baru dan mempermudah inovasi dalam kehumasan. Namun, ia juga mengingatkan bahwa humas harus siap menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh perkembangan teknologi yang cepat.
“Namun, teknologi terus berkembang dan para praktisi humas harus siap dengan
perkembangan itu sendiri. Kehumasan di era digital semakin canggih, cepat dan praktis. Perkembangan ini melahirkan berbagai tantangan,”
Ungkap Hantor Situmorang.
merdeka.com
Acara ini berlangsung selama empat hari, dari 27 Februari hingga 1 Maret 2024, dan menampilkan pembicara seperti Widiarsi Agustina, Melanie Putria, serta perwakilan dari Google Indonesia, Meta Indonesia, TikTok Indonesia, Dewan Pers, merdeka.com, Pertamina, GoTo, dan Telkomsel.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pertemuan, tetapi juga sebagai platform untuk berbagi strategi dan pengetahuan tentang kehumasan di era digital, menyoroti pentingnya keseimbangan antara pemanfaatan teknologi dan kearifan manusia dalam mengelola informasi dan komunikasi.