Kenapa Anak Perempuan Begitu Menyukai Warna Pink, Jejak Sejarah di Balik Warna Favorit Mereka
Sejak dulu, baju berwarna pink dianggap sebagai lambang feminitas & identik dengan wanita. Tapi, tahukah bahwa pada awalnya, warna ini justru dipakai anak laki?
Sejak dulu, baju berwarna pink selalu dianggap sebagai lambang feminitas dan identik dengan wanita. Akan tetapi, tahukah Anda bahwa pada awalnya, warna ini justru digunakan untuk anak laki-laki? Mari kita telusuri sejarah menarik di balik fenomena ini.
Kenapa Anak Perempuan Begitu Menyukai Warna Pink, Jejak Sejarah di Balik Warna Favorit Mereka
Pembagian Warna Tanpa Batasan Sebelum Perang Dunia I
Sebelum perang dunia I, konsep pembagian warna berdasarkan jenis kelamin belum diterapkan.
-
Kapan Zahwa Massaid tampil dengan kebaya berwarna pink? Tampil Dengan Kebaya Berwarna Pink Terakhir namun tidak kalah penting, Zahwa juga tampil cantik dan anggun dengan kebaya berwarna pink pada prosesi siraman Aaliyah beberapa waktu lalu.
-
Siapa yang terlihat memukau dengan gaun pink yang indah? Seperti sosok peri dalam dongeng, Rachel Vennya dan Chava terlihat memukau dengan gaun pink yang indah serta aksesoris sayap yang mereka kenakan.
-
Apa saja pilihan celana yang cocok dipadukan dengan baju pink? Untuk memastikan keselarasan paduan warna antara atasan pink dan celana yang Anda kenakan, berikut adalah beberapa pilihan celana yang cocok untuk atasan pink tanpa terlalu mencolok.
-
Di mana saja boneka warna pink bisa ditemukan? Beragam jenis boneka warna pink tersedia di pasaran, mulai dari boneka bayi, boneka hewan, hingga boneka karakter populer. Masing-masing jenis boneka ini memiliki daya tarik dan ciri khas tersendiri.
Menurut informasi dari Smithsonian, pada masa itu, tidak ada aturan yang menetapkan biru untuk anak laki-laki dan pink untuk anak perempuan. Perubahan ini baru terjadi setelah perang dunia I.
Perubahan Warna Pasca Perang Dunia I: Pink untuk Anak Laki-laki?
Berdasarkan artikel dari Earnshaw's Infant's Department yang diterbitkan pada Juni 1918, warna pink awalnya diberikan untuk anak laki-laki karena dianggap lebih tegas dan kuat.
Sebaliknya, biru diberikan untuk anak perempuan karena dianggap lebih lembut dan cantik. Bahkan, pada tahun 1927, grafik pembagian warna berdasarkan jenis kelamin dari Time magazine menunjukkan anak laki-laki berwarna pink dan anak perempuan berwarna biru.
Periode Tanpa Aturan Khusus Hingga 1940
Namun, hingga tahun 1940, pembagian warna berdasarkan jenis kelamin belum menjadi aturan mutlak. Sebelumnya, tidak ada warna yang spesifik untuk anak laki-laki atau perempuan.
Perubahan signifikan terjadi pada tahun 1940, di mana kondisi ekonomi yang membaik mendorong munculnya lebih banyak pabrik dan perusahaan pakaian. Itulah awal mula spesifikasi warna pakaian berdasarkan selera perancang pakaian.
Perubahan Trend Warna Pada Dekade 1960-1970
Pada dekade 1960-1970, gelombang feminisme turut mempengaruhi perubahan tren warna pakaian.
Perbedaan warna berdasarkan jenis kelamin mulai berkurang, dan banyak perusahaan pakaian membuat baju-baju dengan warna netral yang bisa digunakan oleh kedua jenis kelamin. Tren ini bertahan setidaknya hingga pertengahan 1980-an.
- Wanita ini Temukan Tulisan 'Makjleb' di Baju Anak, Berisi Pesan Tentang Ibu yang Menyentuh Hati
- 10 Rekomendasi Baju Muslim Anak Perempuan untuk Lebaran 2024, Tampil Lebih Stylish
- Cara Memilih Dress Anak Perempuan, Perhatikan Hal Ini agar Tidak Menyesal
- Mengapa Bayi dan Anak-anak Tidak Suka Memakai Baju dan Sering Berlari Telanjang?
Namun, mulai dekade 1980-an, warna pink kembali muncul sebagai warna yang identik dengan anak perempuan. Popularitas boneka Barbie menjadi salah satu faktor utama yang melatarbelakangi pemilihan warna ini. Sejak saat itu, pembagian warna pink untuk wanita terus bertahan hingga kini.
Pemunculan Kembali Warna Pink di Dekade 1980-an
Mengapa Warna Pink Identik dengan Wanita?
Pink atau merah jambu diidentikkan dengan perempuan karena lambang feminin, kalem, baik hati, dan tenang. Sifat-sifat ini mayoritas terdapat pada wanita, sehingga warna pink secara alami menjadi simbol femininitas.
Sejarah Singkat Warna Pastel dan Pembagian Warna Berdasarkan Jenis Kelamin
Menurut Britannica, warna-warna pastel untuk pakaian bayi, termasuk biru dan pink, diperkenalkan pada pertengahan abad ke-19. Sebelumnya, warna-warna tersebut tidak dijadikan penanda jenis kelamin hingga abad ke-20.
Pada awal abad ke-20, toko-toko mulai menyarankan warna yang sesuai dengan jenis kelamin, seperti yang diungkapkan oleh publikasi perdagangan Earnshaw's Infants' Department pada tahun 1918.
Sejarawan Jo B Paoletti menjelaskan bahwa baby boomer pada tahun 1940-an adalah generasi pertama yang mengenakan pakaian khusus jenis kelamin. Perubahan identitas ini terjadi secara mendadak, dengan warna merah jambu menjadi warna anak perempuan dan biru menjadi warna anak laki-laki.
Pengaruh Boneka Barbie dan Pergeseran Identitas di Tahun 1940-an
Periode Perlawanan pada 1960-1970 dan Kembalinya Tren Warna Pink di 1980-an
Meskipun terjadi perlawanan terhadap pembatasan jenis kelamin dalam mode pada 1960-1970, tren pakaian anak-anak berorientasi gender kembali kuat pada tahun 1980-an.
Berikut beberapa fakta menarik tentang warna pink yang dilansir oleh The Fact Site:
Fakta Menarik tentang Warna Pink:
2. Minggu ketiga adven dikatakan berwarna merah jambu menurut agama Kristen.
3. Pewarna akar Madder digunakan untuk menghasilkan semua warna yang berkaitan dengan warna merah jambu.
4. Warna pink juga dikenal sebagai "warna cinta" dan sering digunakan pada Hari Valentine.