Membela Hak dan Kesejahteraan Trainee Idol K-pop, Seoul Tertibkan Agensi yang Memaksa Operasi Plastik dan Turun Berat Badan
Meskipun Seoul memiliki peran sentral dalam industri K-pop, belum ada dukungan hukum yang memadai untuk melindungi hak-hak para trainee idol di lingkungan ini.
Dalam upaya untuk melindungi generasi muda yang sedang berlatih menjadi idol K-pop dan mereka yang memutuskan menghentikan pelatihan mereka, Dewan Metropolitan Seoul telah mengesahkan Undang-Undang baru yang memperkuat perlindungan hak-hak pemuda budaya dan seniman.
- Dari Rakyat Biasa hingga Idol, Ini Alasan Wajib Militer di Korea Selatan Diberlakukan dan Perannya sebagai Pasukan Pembela Negara
- Tak Takut Dibully Netizen, Rani DA Terbang ke Korea Selatan Buat Operasi Plastik, Akui Sekarang Jadi Lebih Pede
- Bakal Jadi Idol K-pop, Ini Sosok Irene Suwandi Konten Kreator Asal Indonesia
- 10 Idol K-Pop Gen 2 yang Punya Karier Moncer sebagai Aktris Papan Atas
Membela Hak dan Kesejahteraan Trainee Idol K-pop, Seoul Tertibkan Agensi yang Memaksa Operasi Plastik dan Turun Berat Badan
Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap tantangan unik yang dihadapi oleh para trainee idol, seperti tekanan untuk menurunkan berat badan dan menjalani operasi plastik.
Fakta dan Angka Terkini
Dilansir dari allkpop pada Sabtu (13/1/2024), penasihat Kim Gyu Nam mengusulkan "Ordonansi tentang Perlindungan dan Dukungan Hak-Hak Pemuda Budaya dan Seniman di Seoul," yang disetujui dalam sidang reguler ke-321 pada Desember 2023, seperti dikutip dari Liputan6.com.
Data menunjukkan bahwa sebanyak 82,3 persen dari total 4.774 agensi hiburan di Korea berbasis di Seoul pada September 2023.
Ini menjadikan ibu kota Korea Selatan sebagai pusat utama untuk menemukan, melatih, dan mengelola idol K-pop.
Mengisi Celah Hukum untuk Perlindungan Trainee
Meskipun Seoul memiliki peran sentral dalam industri K-pop, belum ada dukungan hukum yang memadai untuk melindungi hak-hak para trainee idol di lingkungan ini.
Oleh karena itu, Undang-Undang baru ini dirancang untuk mencegah masalah kesehatan fisik dan mental di kalangan trainee muda, termasuk praktik memaksa menurunkan berat badan atau menjalani operasi plastik.
Langkah-langkah Perlindungan yang Diterapkan
Undang-Undang ini tidak hanya mengidentifikasi masalah, tetapi juga memberikan solusi konkret.
Selain melarang tekanan untuk mengubah penampilan fisik, aturan tersebut mencakup langkah-langkah seperti ujian psikologis dan konseling untuk membantu mengatasi masalah terkait.
Bagi trainee yang tidak debut atau kontraknya berakhir, Undang-Undang ini juga menawarkan konseling karier untuk membantu mereka menemukan jalur karier baru.
Tekanan di Industri Hiburan Korea
Sejak beberapa tahun lalu, industri hiburan Korea telah menjadi sorotan karena tekanan berlebih terhadap trainee idol terkait dengan pengelolaan berat badan.
Meski memiliki tinggi 167cm, agensinya memaksa untuk mempertahankan berat badan 48 kg.
Seolhyun dari AOA adalah salah satu contoh yang menyuarakan permasalahan ini pada tahun 2015.
Realitas Tekanan Diet Ekstrem
Seolhyun bukanlah satu-satunya yang mengalami tekanan diet ekstrem.
Banyak idol lain juga berjuang melawan depresi yang disebabkan oleh tuntutan untuk mempertahankan berat badan ideal.
Beberapa bahkan mengambil langkah ekstrem, seperti hanya minum air untuk mengatur berat badan.
Ini menggambarkan bahwa pengelolaan berat badan adalah praktik umum di seluruh industri, di mana daya tarik visual dianggap sama pentingnya dengan bakat menyanyi.
Target Berat Badan dan Kepentingan Visual
Beberapa agensi bahkan menetapkan target berat badan tertentu untuk debut idol mereka.
Meskipun beberapa pihak menyatakan bahwa hal ini dilakukan dengan "niat baik" untuk memastikan kesuksesan idola, tetapi realitasnya, hal ini dapat menciptakan tekanan yang tidak sehat pada para trainee.
Bukan Kekhawatiran Baru: Operasi Plastik di Dunia K-pop
Operasi plastik juga telah menjadi isu panas dalam dunia K-pop. Sejak beberapa waktu lalu, penggemar khawatir bahwa agensi akan menekan trainee dan idol mereka untuk menjalani prosedur kosmetika.
Namun, menurut mantan trainee K-pop, Bianca Zhou, yang berlatih dengan pelatih dari SM Entertainment dan YG Entertainment, tidak semuanya dipaksa untuk menjalani operasi plastik. Zhou mengungkapkan dalam video TikTok pada tahun 2023 bahwa banyak idol K-pop memilih melakukannya atas kemauan mereka sendiri.
Mantan Trainee Ungkap Fakta
Namun, Zhou juga menyoroti tekanan dari sesama anggota grup sebagai faktor yang mendorong beberapa idol menjalani operasi plastik.
Persaingan di antara trainee untuk mendapatkan tempat di grup debut mereka bisa membuat beberapa orang merasa tidak cukup menarik.
Ini menciptakan situasi di mana perusahaan dapat mensubsidi operasi plastik sebagai bagian dari persiapan pra-debut.
Ketakutan yang Berlanjut Setelah Debut
Bahkan setelah debut, ketakutan akan penolakan dan ketidakpopuleran masih menghantui beberapa idol.
Zhou mengungkapkan bahwa dalam setiap grup K-pop, ada anggota yang mungkin terlihat berbeda dari yang lain. Jika tidak merasa sepenuhnya aman, mereka mungkin memilih prosedur kosmetik untuk menyerasikan diri dengan anggota lain dalam grup.
Menanggapi Keputusan dan Mendorong Pertumbuhan yang Stabil
Dalam konteks peraturan baru ini, Anggota Dewan Kim Gyu Nam menegaskan bahwa meskipun konten budaya Korea, khususnya K-pop, mendapat pengakuan global, tantangan yang dihadapi trainee muda adalah tanggung jawab individu para trainee.
Untuk memastikan perlindungan hak-hak mereka, kota Seoul akan melanjutkan proyek dukungan di tingkat kota, memfasilitasi periode pertumbuhan yang stabil bagi para trainee.