Penulis ini 'ramal' kontroversi Trump lewat novelnya 20 tahun lalu
Mungkin saat itu tak ada yang menduga kalau sosok antagonis dalam novel itu benar-benar muncul di dunia nyata.
Sejumlah novel dystopia sempat 'memprediksi' masa depan dengan akurat. Antara lain meluasnya penggunaan internet dalam novel Neuromancer karya William Gibson atau fakta tentang dua satelit Mars yang baru terungkap 142 tahun setelah Gulliver's Travel diterbitkan. Octavia Butler rupanya juga melakukan hal serupa. Penulis ini sudah meramalkan kemunculan Donald Trump sebagai calon presiden melalui novelnya.
Butler menciptakan tokoh Andrew Steele Jarret, seorang senator yang tengah berkampanye untuk memenangkan pemilihan presiden Amerika Serikat dalam novel Parable of the Talents. Dilansir The Huffington Post (1/7), novel tersebut berlatar Amerika Serikat pada tahun 2032 dan rilis pada tahun 1998.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Dimana peristiwa penembakan terhadap Donald Trump terjadi? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Apa yang terjadi kepada Donald Trump saat sedang berkampanye? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
Dalam cerita, Jarret digambarkan sebagai sosok politisi yang kerap memilih jalan kekerasan pada era di mana Amerika Serikat diguncang isu isolasi, intoleransi antar umat beragama, dan tekanan politis. Jarret bahkan menggunakan slogan kampanye yang sama dengan Trump, yaitu Make America Great Again.
Novel tersebut ditulis oleh Butler sebagai bentuk kritik sosial. Mungkin Butler sendiri tak menduga kalau tokoh yang dia ciptakan sebagai sebuah sindiran akan muncul di dunia nyata dua dekade kemudian.
Baca juga:
Setiap orang tinggalkan ciuman di nisan penulis kondang ini, kenapa?
Tidak kuliah? Anda tetap bisa jadi pintar dengan 5 cara ini
Sempat ditentang habis-habisan, 8 buku ini malah jadi film populer
Cara Ganjar Pranowo introspeksi melalui buku 'Kontroversi Ganjar'
10 Superhero ini ternyata kaum LGBT!