Semeru: Awal Kisah Gunung Para Dewa dan Tertinggi di Pulau Jawa
Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa.
Semeru: Awal Kisah Gunung Para Dewa dan Tertinggi di Pulau Jawa
Tertinggi di Pulau Jawa
Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa. Pasalnya, tinggi gunung tersebut mencapai 3.676 mdpl. Banyak orang menjuluki gunung tersebut sebagai gunung tempat bersemayamnya para Dewa.
Berasal dari India
Dalam naskah Tantu Pagelaran, Gunung Semeru merupakan gunung penting dalam peradaban di Tanah Jawa. Dikisahkan, gunung tersebut berasal dari India. Pasalnya, Pulau Jawa saat itu masih terombang-ambing oleh samudera.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Bagaimana tinggi kolom letusan Gunung Semeru? Tinggi Letusan Menurutnya, tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak Semeru atau sekitar 4..476 meter di atas permukaan laut.
-
Kenapa Gunung Semeru termasuk salah satu gunung tertinggi di Indonesia? Gunung Semeru masuk dalam jajaran gunung tertinggi di Indonesia karena berada di ketinggian 3.676 mdpl.
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Dimanakah Gunung Semeru berada? Gunung Semeru atau yang akrab disapa Mahameru sebagai gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian mencapai 3.676 meter di atas permukaan laut.
"Kedudukan Pulau Jawa digambarkan masih belum mantap pada posisi yang sekarang,"
Norman Edwin dalam tulisannya di Majalah Swara Alam berjudul Pertapaan Kameswara dan Prasasti di Danau.
Pindahkan Gunung Mahameru
Batara Guru pun memerintahkan para Dewa dan raksasa untuk memindahkan Gunung Mahameru di India sebagai pemberat agar Pulau Jawa tidak terombang-ambing. Alkisah, Dewa Wisnu menjelma menjadi kura-kura yang besar, lalu menggendong Mahameru. Dewa Brahma pun mengubah dirinya menjadi ular yang panjang, lalu melilit gunung itu agar bisa ditarik ke Tanah Jawa.
Mahameru pun diletakkan di barat Pulau Jawa. Karena tak seimbang, mereka memindahkan Gunung Mahameru ke timur. Dalam perjalanannya, beberapa bagian dari Mahameru tercecer dan membentuk gunung-gunung di sepanjang Pulau Jawa.
“Tetapi masalah belum lagi selesai, karena ternyata Gunung Mahameru itu miring ke arah utara. Diputuskan lah untuk memotong ujung gunung itu, lalu memindahkannya ke barat laut dan diberi nama Gunung Pawitra, Mahameru itu adalah Gunung Semeru, sedangkan Pawitra sekarang dikenal sebagai Gunung Penanggungan,”
Norman Edwin
Gunung Para Dewa
Gelar Gunung Para Dewa dilegitimasi oleh cerita Gunung Semeru sebagai area pertapaan Dewa Siwa. Untuk memperindah lokasi pertapaan, Dewa Siwa disebutkan membuat sebuah danau untuk pemandian (Ranu Kumbolo). Kisah-kisah itu juga diperkuat dengan ditemukannya situs purbakala di sekitar Gunung Semeru. Yang paling dikenal adalah prasasti di Ranu Kumbolo dan Arcapada.
- Pemandangan Bawah Lautnya Bikin Kagum, Intip Pesona Desa Wisata Pulau Kelapa di Pinggiran Jakarta
- Mengenal Kesenian Jaran Kepang Malang, Hanya Dipentaskan pada Malam Jumat Legi
- Menteri Bahlil Janji Tak akan Bongkar Makam Leluhur di Pulau Rempang
- Wisata Karimun Jawa, Pulau Tersembunyi, dan Musim Terbaik Mengunjunginya