Seniman kritik lingkungan lewat seni instalasi
Beragam isu lingkungan Jawa Barat, khususnya Bandung, diolah dalam karya seni instalasi yang memuat kritik hingga satir.
Sejumlah instalasi seni dipamerkan di Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan (YPK) Bandung lewat pameran bertajuk Kunst Und Umwelt: Seni dan Lingkungan Air, Udara dan Tanah. Beragam isu lingkungan Jawa Barat, khususnya Bandung, diolah dalam karya seni instalasi yang memuat kritik hingga satir.
Materi yang menjadi bahan instalasi sangat beragam, mulai dari sampah plastik, foto, video, kars atau bahan tambang, perahu lapuk, kemacetan Kota Bandung, sisa-sisa rumah yang digusur, dan lainnya.
Lewat pameran yang berlangsung hingga 8 November mendatang, bagian dalam Gedung YPK penuh dengan instalasi. Memasuki pintu gedung, pengunjung langsung disuguhi pemandangan instalasi karya seniman street art Bandung, Iwan R Ismael dan Kampret Syndicate yang menyuguhkan sebuah kotak persegi panjang yang terbuat dari kayu yang dilapisi plastik mika.
Kotak tersebut ditempeli stensilan wajah Darso, musisi pop Sunda. Di antara wajah hitam putih Darso terdapat tulisan "Darso the Legend". Masih di kotak persegi panjang tersebut, ada tulisan 'Selamat Datang di Bandung (coret)' dengan kata Bandung yang dicoret garis merah. Kritik terhadap kemacetan kota Bandung bertebaran di sekitar instalasi ini.
Sementara seniman Nandang Gawe dan Invalid Urban menyajikan instalasi bertajuk Utopia Belang Buntal, sebuah instalasi dengan teknik mix media dari plastik, tali, sampah plastik. Bentuk instalasi ini berbentuk dua bundel plastik yang disimpan di atas kotak persegi, juga tertutup plastik mika. Satu bundel plastik disimpan hingga menyentuh langit-langit.
Di antara sampah plastik berwarna-warni itu tertulis harapan-harapan warga Bandung dalam kertas-kertas yang digantung, di antaranya 'Harapan kamu u/ Bandung, Bisa Lebih tertata lagi, Bisa lebih endah lagi, Bisa lebih hijau lagi, dan semoga gak macet lagi' tertanda Fauzan Alfarizi. Ada juga tulisan yang berharap 'Kota Bandung lebih bersih sepanjang hari,' dan harapan Bandung 'Makin Gahoel'.
Masih banyak lagi seniman yang menyajikan instalasinya, di antaranya karya seni yang merespon situasi dan kondisi lingkungan Karst Citatah, Goa Pawon, yang dikerjakan pasangan seniman senior Herry Dim dan Ine Arini, Seni Lukis tanah hotel-hotel Bandung oleh Isa Perkasa, Perahu Situ Ciburuy oleh Aliansyah Chaniago.
Seniman lain yang terlibat adalah Bah Nanu dan Bah Enjum, Dea Aulia Widya Evan, Diyanto, Herra Pahlasari, Rahmat Jabaril, NiaGaRa (Nia, Gangga dan Rega), Vincent Rumahlonie dengan kurator dan co curator Tisna Sanjaya dan Deden Hendan.
Tisna Sanjaya mengatakan, melalui karya seninya para seniman berusaha menyampaikan tujuan berbagai kebaikan untuk kota yang mereka cintai. “Inisiatif dari karya seni bentuknya sangat beragam dan menarik untuk kita jadikan renungan. Menjadi inspirasi untuk proses penciptaan aktivitas bidang kerja yang lainnya,” katanya, Selasa (3/11).
Ia menambahkan, karya seni para seniman merupakan hasil olah cita yang mempunyai daya untuk menumbuhkan inspirasi bagi perubahan lingkungan supaya lebih baik lagi. Pameran sendiri hasil kerja sama seniman Bandung dengan lembaga pendidikan dan kebudayaan Jerman, Goethe Institut.
Baca juga:
Kolaborasi pizza asal Amerika dan Australia di Dash Cafe
Ternyata kebiasaan 'ngempeng' tidak baik bagi psikologi bayi
Atep akan ikuti laga amal untuk bantu Alfin dan Mohamad Nasuha
Mengenal teknik dasar stand up comedy
Lewat namanya, Persib tenar di Eropa Timur
Kendala kontrak pengaruhi psikologis pemain Persib
Suguhan steamboat dari Hotel Santika Bandung
-
Kapan Indonesia merdeka? Hari ini, tepat 78 tahun yang lalu, Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah negara merdeka.
-
Apa yang bisa dinikmati di Bandung? Bandung menawarkan banyak sekali pilihan untuk menjelajahi dan menikmati keajaiban alam bebas. Wisata Bandung ini bisa jadi destinasi liburan.
-
Kapan Singapura merdeka? Singapore Independence Day was on the 9th of August 1965.
-
Dimana Langgar Merdeka berada? Lokasinya terletak di Jln. Dr. Radjiman No. 565 Laweyan, Solo.
-
Kapan Malaysia merdeka? Negara monarki konstitusional ini baru memperoleh kemerdekaannya pada 31 Agustus 1957.
-
Apa saja yang bisa dinikmati di Bandung saat Lebaran? Selama liburan Lebaran, kamu tentu dapat menikmati suasana Kota Bandung yang ramai dengan beragam acara festival seni, pertunjukan musik, dan pameran seni. Jika sudah sampai di sini, jangan lupa juga untuk menjelajahi kuliner khas Bandung seperti makanan tradisional Sunda, kue basah, dan kopi lokal yang lezat.