Tahun 2024 Masih Takut Minum Jamu? Wajib Coba Moe Djamoe, Dijamin Ketagihan!
Kini hadir Moe Djamoe yang langsung jadi favorit semua kalangan, berkat variasi dan rasa yang lebih segar.
Bagi sebagian orang, jamu dikenal berkat khasiatnya yang baik buat kesehatan, namun cita rasanya kurang disukai karena cenderung pahit. Tapi itu dulu, kini hadir Moe Djamoe yang langsung jadi favorit semua kalangan, berkat variasi dan rasa yang lebih segar.
Dihadang Tantangan Sejak Awal
Dikembangkan oleh Eka, usaha kuliner yang berlokasi di Malang ini berawal dari kebiasaan keluarga yang sering mengkonsumsi jamu herbal, terlebih saat sakit.
-
Kapan jamu kencur mulai diminum? Sejak dahulu, tanaman obat telah diolah menjadi berbagai jenis jamu di Indonesia, termasuk jamu rebus kencur.
-
Dimana mangkuk jamur ini disajikan? Sajikan mangkuk keju selagi masih panas. Anda juga bisa melapisi mangkuk jamur dengan adonan tepung basah, lalu digoreng dengan minyak yang banyak (deep fried).
-
Kapan sebaiknya jamu kayu manis diminum? Disarankan untuk diminum tiga kali sehari dengan porsi 150 ml setiap kali minum.
-
Bagaimana cara membuat jamu jahe, kunyit, dan asam? Cuci bersih kunyit dan jahe, lalu parut halus.Masukkan parutan kunyit dan jahe ke dalam teko bersama asam jawa.Didihkan air, lalu seduh bahan-bahan tersebut dengan air panas.Diamkan selama 10 menit hingga aromanya keluar.Saring jamu dan tambahkan gula atau madu sesuai selera. Minum selagi hangat.
-
Kapan jamu jahe biasanya dikonsumsi? Berikut ini beberapa resep jamu jahe yang efektif untuk dikonsumsi oleh orang-orang dengan asam urat atau kolesterol tinggi, dirangkum pada (24/05/2024).
-
Apa saja khasiat cengkih dalam jamu? Cengkih memiliki kandungan antioksidan dan senyawa aktif yang sangat tinggi. Rempah ini dapat membantu menurunkan kadar asam urat dan kolesterol, mengurangi peradangan, melawan radikal bebas, serta meningkatkan fungsi hati dan mencegah osteoporosis.
Sayangnya, proses pengolahan yang sulit dianggap kurang sebanding dengan harga jual yang rendah. Eka pun memutuskan untuk mengangkat kreasi minuman buatan sang Mama dengan brand Moe Djamoe di tahun 2016.
“Waktu mengawali Moe Djamoe itu trennya jualan thai tea, matcha, es tea. Banyak yang mencibir dan mempertanyakan mana laku. Ternyata antusiasnya luar biasa pada saat bazar, stok di kulkas sampai habis terus karena diburu pembeli,”
jelas sang owner yang menyebutkan momen tersebut merupakan pengalaman paling dikenang.
Awal berjualan, Eka hanya mempromosikan produknya lewat media sosial, sambil mengamati target pasarnya. Sang owner Moe Djamoe pun mengenang perjuangannya bersama sang istri saat mengirimkan minuman jamu dalam styrofoam seberat 22 kilogram.
“Hampir setiap hari, berdua menaiki motor dari pagi hingga sore hari. Dirasa modalnya cukup, kami berusaha mematenkan merk produk dan mencoba mencari ijin IRT. Lalu kami ikut momen bazar di mal-mal dan antusiasnya bagus, kami berusaha memberanikan diri untuk membuka outlet,” kenang Eka.
Sempat membuka 4 Outlet offline dengan 8 Karyawan, Moe Djamoe terpaksa menutup semuanya saat pandemi.
Pandemi Menjadi Tantangan Terbesar Moe Djamoe
“Ini adalah pengalaman terbawah dalam bisnis ini. Kami jualan offline dan rame dengan memberikan tester pada pelanggan. Tapi saat pandemi, mal semua tutup karena tidak ada pengunjung,"
ungkap Eka.
Tak rela usaha rumahan yang dirintisnya sejak tahun 2016 itu padam, kini Eka mengandalkan penjualan online.
“Setelah Covid, semua usaha lesu dan untuk mulai bangkit kembali tantangan terbesar adalah promosi,” ungkapnya. Selain tetap menjaga kualitas rasa dan aktif di berbagai media sosial, Eka kini giat mencari reseller, terutama di Jawa Timur, agar Moe Djamoe dapat berkembang lebih besar.
- Deretan Koleksi Jam Tangan Mewah Milik Bambam GOT7, Termahal Capai Rp26 Miliar
- Senyum-senyum Sambil Ngemut Ceker Ayam, Momen Prajurit Kopassus Makan Mi Ayam di Papua Satu Porsi Rp60 ribu Plus Es Teh Manis
- Mencicipi Sate Sapi Bumbu Kacang Pedas Legendaris di Mojokerto, Tak Pernah Sepi Pembeli sejak 50 Tahun Silam
- 11 Makanan dan Minuman yang Bagus untuk Maag, Pilihan yang Aman dan Berkhasiat
Moe Djamoe Kini Bisa Dikirim ke Luar Kota
Awalnya, Moe Djamoe memiliki 5 varian yaitu Kunir Madu, Kunir Asem, Beras Kencur, Curjasem, dan Cengkeh Serai. Kini makin beragam dengan tambahan varian Kunci Sirih dan Temulang (Temulawak mix Alang-Alang).
Dikemas dalam botol plastik 500ml, masing-masing minuman dibanderol dengan harga Rp15-35 ribu.
Dibuat dengan menggunakan gula batu asli, kecuali varian Kunir Madu yang menggunakan madu asli, bahkan kini ada versi less sugar untuk mereka yang sedang membatasi asupan gula.
“Moe Djamoe diolah langsung dari rimpangnya. Setelah dicuci bersih, langsung direbus. Tidak memakai bubuk kering, karena biasanya ada bahan campuran dan saya tidak mau itu,” jelas Eka yang menyebutkan Moe Djamoe bisa disimpan 8-10jam di suhu ruang atau 2 minggu di dalam kulkas.
Bukan hanya dipasarkan di Malang, Moe Djamoe juga pernah dikirim ke Surabaya hingga Jakarta dalam keadaan frozen. Sebagai owner, ada beberapa harapan yang ingin Eka capai untuk usaha kuliner rumahannya. Selain memiliki banyak seller dan berkembang lebih luas di Indonesia, ia pun sedang menjajaki pembuatan variasi jamu bubuk atau kering.
Penasaran dengan Moe Djamoe yang katanya bisa bikin ketagihan? Semua varian rasanya mudah didapat dengan order di ManisdanSedap.com yang praktis dan bebas biaya layanan. Yuk, pesan sekarang juga!
Penulis: Ira Ima Diyanti