Unik, wanita di suku ini jadikan rambut orang mati sebagai aksesoris
Para wanita dari suku ini mengenakan hiasan kepala dari rambut para leluhur yang meninggal sejak ratusan tahun lalu.
Setiap budaya memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Termasuk dalam urusan fashion. Apa yang dianggap aneh, tabu, atau bahkan seram dalam suatu budaya, mungkin justru dianggap sebagai bagian tradisi luhur oleh budaya lain. Seperti halnya aksesoris rambut yang dikenakan oleh salah satu cabang etnis Miao ini.
Miao merupakan sebuah kelompok etnis besar di China. Suku Miao yang mengenakan hiasan rambut unik ini mendiami wilayah Liupanshui, provinsi Guizhou. Dilaporkan situs Daily Mail, jumlah penduduknya saat ini hanya sekitar 5.000 orang. Perbedaan etnis ini dengan suku Miao yang lain adalah hiasan kepala serupa tanduk kerbau yang dikenakan para wanitanya.
Pada kesempatan tertentu, tanduk yang berfungsi sebagai konde ini dihias dengan lilitan rambut ekstra tebal dan panjang. Rambut palsu ini rupanya berasal kumpulan 'mahkota' para leluhur yang sudah tiada.
-
Apa itu Tradisi Ujungan? Warga di kampung adat Cibadak, Desa Warung Banten, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak memiliki sebuah tradisi unik bernama Ujungan.
-
Di mana Pupuk Indonesia menampilkan artwear berbahan kantong pupuk? PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama dengan Perkumpulan Istri Karyawan Pupuk Indonesia (PIKA-PI) ikut meramaikan Jember Fashion Carnaval (JFC) 2024 dengan menampilkan 22 artwear berbahan kantong pupuk di Jember, Jawa Timur, Sabtu (3/8).
-
Apa yang dijual di Pasar Klitikan Notoharjo? Berbagai jenis barang diperjual belikan di pasar ini. Mulai dari kebutuhan rumah tangga, pakaian, peralatan listrik, mainan, dan lainnya.
-
Apa saja jenis undangan yang tersedia? Misalnya acara pernikahan, ulang tahun, syukuran, dan masih banyak lagi.
-
Bagaimana cara melestarikan tari tradisional di Indonesia? Mendidik dan melatih generasi muda untuk mempelajari dan menguasai tari tradisional dari daerah asalnya. Hal ini dapat dilakukan melalui kurikulum sekolah, sanggar tari, komunitas tari, atau media daring.
-
Apa saja barang-barang yang dijual di toko klenik yang diungkap Pesulap Merah? Di toko tersebut, terdapat banyak sekali barang-barang yang sering digunakan oleh para dukun ketika sedang praktik. Barang-barang itu terdiri dari keris yang berukuran kecil, jimat semar mesem (ilmu pelet), hingga bambu petuk atau bambu keramat.
Photo credit
Bagi warga suku Miao, aksesoris rambut berukuran raksasa ini merupakan salah satu cara untuk menghormati nenek moyang. Karena mereka mengenakan bagian tubuh leluhur yang sudah meninggal tersebut pada perayaan penting saja.
Photo credit
Sejak berabad-abad yang lalu, para wanita dari suku ini menyimpan helaian yang rontok saat menyisir rambut. Helaian rambut yang sudah terkumpul kemudian dijalin hingga menjadi rambut palsu yang akan dikenakan oleh para wanita dalam keluarga hingga beberapa generasi.
Dulunya tak hanya wanita suku Miao yang mengenakan aksesoris rambut seperti ini. Para prianya pun mengenakan hiasan rambut sejenis. Namun seiring berlalunya waktu, tradisi ini hanya dipertahankan kaum wanitanya. Pasalnya mengenakan aksesoris rambut berat tersebut membuat para pria tak leluasa bergerak saat bekerja.
Baca juga:
Ribuan orang serbu Thailand untuk dapatkan tato suci biksu
Melepas rumah-rumahan kertas untuk menyambut musim semi di Slovenia
Memilih istri di 'pasar pengantin' Bulgaria
Tradisi Belis, budaya 'mencekik leher' warga NTT
Serunya Xochimilcas, tradisi ajarkan anak hingga wanita bertarung