Waktu berbuka di Sharjah, Uni Emirat Arab ditandai dentuman 9 meriam
Menembakkan meriam untuk menandai waktu berbuka merupakan salah satu tradisi kuno yang dipraktikkan di berbagai negara.
Salah satu tradisi khas bulan Ramadan di Sharjah, Uni Emirat Arab adalah letusan meriam untuk menandakan waktu berbuka. Tahun ini tradisi tersebut kembali dijalankan.
Pada awal bulan puasa, Polisi Sharjah telah menempatkan sembilan meriam di seluruh penjuru Sharjah, yaitu Al Jerain, Masjid Al Nour di Al Majaz, Mugadiar Square, distrik Al Talla, Masjid Al Barrab bin Azib, Al Mirgab, Masjid Bukhari Al di wilayah Timur, Masjid Teraif Al di Kalba, Shaikh Rashid Al Qasimi masjid di Dibba Al Hosn, dan kantor polisi Al Dhaid. Meriam-meriam ini akan ditembakkan pada saat waktu berbuka tiba. Suara tembakan meriam yang berdentumn sekaligus sebagai tanda bagi umat muslim untuk membatalkan puasa.
Menurut keterangan Brigadir Kata Al Zeri, Kepala Kepolisian Sharjah, satuannya telah menjalankan tradisi tersebut selama beberapa tahun terakhir. Ini merupakan bagian dari komitmen sosial mereka untuk menjunjung tinggi nilai-nilai tradisional Arab.
"Dua tembakan untuk menandai awal bulan suci. Satu tembakan sepanjang bulan Ramadan untuk mengumumkan waktu berbuka," kata Al Zeri kepada Khaleej Times (6/6).
Ritual tersebut akan disiarkan secara langsung oleh Sharjah TV. Setelah meriam ditembakkan, para petugas akan membagikan makanan berbuka untuk warga sekitar yang berada di lokasi.
Menembakkan meriam untuk menandai waktu berbuka merupakan salah satu tradisi kuno yang dipraktikkan di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Beberapa sejarawan yakin kebiasaan ini berawal pada abad 10. Konon salah satu khalifah Fatimiyah di Mesir memerintahkan penempatan meriam di Bukit Muqatam agar seluruh warga bisa mengetahui waktu berbuka.
Di Sharjah sendiri, kebiasaan ini dimulai antara tahun 1924 dan 1950. Shaikh Sultan bin Saqr Al Qasimi yang memperkenalkan tradisi tersebut. Saat itu, empat meriam ditempatkan benteng-benteng Sharjah. Letusan meriam sempat tak terdengar di langit Sharjah pada tahun 1980-an. Namun kebiasaan ini dijalankan kembali pada tahun 1995.