Wisata balon udara di Mount Everest dengan biaya 58 milyar. Mau?
Menikmati keindahan puncak Mount Everest di atas balon udara. Mau tahu berapa biayanya? 58 milyar Rupiah.
Ingin menikmati keindahan puncak Mount Everest yang terkenal itu? Ada, kok, tur dengan balon udara yang menawarkan wisata mengitari salah satu dari Seven Summits tersebut.
Dilaporkan Daily Mail, Chris Dewhirst, 'pilot' pertama yang mengelilingi Everest dengan balon udara bersedia mengantar wisatawan menikmati keindahan Everest dengan balon udaranya. Wisata itu akan memberikan wisatawan pemandangan spektakuler di atas ketinggian 9 kilometer.
Tetapi calon wisatawan yang ingin mencoba pelesir ini harus punya nyali besar. Tak hanya itu, kantongnya pun harus tebal. Sebab perjalanan balon udara ini menghabiskan biaya $ 4,8 juta atau sekitar 58 milyar Rupiah.
-
Bagaimana cara Sherpa menunjukkan rasa hormat terhadap Gunung Everest? Sherpa memperlakukan Chomolungma (artinya 'Bunda Dunia') dengan sangat hormat dan memberikan persembahan ke gunung sebagai bagian dari upacara puja sebelum memulai pendakian.
-
Virus apa yang ditemukan oleh ilmuwan di Himalaya? Terperangkap di dalam es itu terdapat lebih dari 1.700 spesies virus — hampir semuanya baru bagi sains.
-
Apa bukti yang ditemukan ilmuwan yang menunjukkan bahwa Himalaya pernah menjadi lautan? Para ilmuwan menemukan tetesan air yang terjebak dalam endapan mineral yang kemungkinan besar merupakan sisa-sisa laut purba yang ada di wilayah itu sekitar 600 juta tahun lalu.
-
Mengapa gunung Himalaya masih terus berkembang? Dengan demikian, Himalaya sebenarnya masih relatif muda, setidaknya dalam konteks geologis dan masih terus berkembang hingga saat ini. Namun, pertumbuhan ini tidak terlihat oleh mata manusia karena terjadi dengan sangat lambat dan sering terkikis dengan kecepatan yang sama.
-
Siapa yang mengukur Gunung Everest? Misalnya, ketika perwira militer Inggris Sir Andrew Scott Waugh dan timnya mengukur Gunung Everest sebagai bagian dari Survei Trigonometri Besar, atmosfer bumi juga berpengaruh.
-
Apa yang ditemukan di Andes, Peru? Fosil dari tiga mastodon yang hidup di Zaman Es telah ditemukan di Andes, Peru dan menimbulkan berbagai pertanyaan bagi para Ilmuwan perihal bagaimana hewan tersebut bisa sampai di Peru.
Photo by if only via Daily Mail
Harga tersebut merupakan kompensasi atas biaya perjalanan dan risiko yang harus ditanggung Dewhirst sebagai 'pilot'. Namun Dewhirst berjanji, wisata balon udaranya akan memberikan kesempatan wisatawan untuk menyaksikan pemandangan yang berbeda, view 360 derajat Everest yang tidak bisa dinikmati dengan perjalanan singkat pesawat atau helikopter.
Photo by if only via Daily Mail
Tetapi hanya bisa menon udara Dewhirst hanya mampu menampung tiga penumpang, termasuk sang pilot. Jadwal perjalanan pun tergantung kondisi cuaca.
Photo by if only via Daily Mail
Butuh waktu seharian untuk mengelilingi puncak bersalju paling tinggi di dunia itu. Selain itu cuaca Himalaya yang senantiasa kurang bersahabat menjadikan perjalanan wisata sulit. Karena itu calon wisatawan juga harus punya kondisi tubuh yang cukup prima.
Photo by if only via Daily Mail
Dengan persyaratan yang cukup ribet dan harga semahal itu, tentunya wisata balon udara mengelilingi Everest ini akan menjadi petualangan sekali seumur hidup, kecuali bagi mereka yang benar-benar berada.
Berminat mencoba wisata eksklusif ini? Mungkin Anda harus menabung seumur hidup dulu.
Baca juga:
Keindahan Labuan Cermin, danau 'dua rasa' sebiru laut di Kaltim
Brumis Tree, pohon legendaris yang bertahan hidup 700 tahun
Trickeye Museum Singapore, ketika ilusi & kenyataan menyatu
Awas, jalan raya ini bisa bikin ngantuk!
Langit biru di atas pemandian air panas Szechenyi