Duet Maut Perwira Polri & TNI Kompak Berantas Judi & Korupsi di Medan
Ada kisah menarik soal sinergi TNI dan Polri. Sejak dulu para perwira kedua institusi ini sudah bekerja sama dengan baik. Ini adalah salah satu episode sejarah menarik tentang bagaimana aparat TNI dan Polri bersinergi di lapangan.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terus meningkatkan sinergi TNI dan Polri. Dengan kerja sama yang baik, semua tugas akan terlaksana dengan lancar.
Menurut Kapolri, sinergitas TNI-Polri ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi. TNI dan Polri harus solid dalam menciptakan stabilitas keamanan di dalam negeri.
-
Bagaimana Polri meningkatkan digitalisasi informasi? Divisi Humas Polri berupaya menyesuaikan tren kekinian generasi milenial melalui peningkatan digitalisasi informasi, melalui aplikasi Portal Humas Presisi, yang merupakan rumah besar bagi seluruh aplikasi dan platform online yang dimiliki Divhumas Polri.
-
Bagaimana Polri meningkatkan kepercayaan publik? Sebelumya Kadiv Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho mengatakan, bahwa kepercayaan publik terhadap Polri meningkat karena transformasi Polri melalui program Presisi (prediktif, responsibilitas dan transparansi berkeadilan) yang digagas oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
-
Bagaimana tanggapan Polri terkait kasus Aiman Witjaksono? "Nanti kita konfirmasi dengan Polda Metro, yang jelas bahwa setiap perbuatan harus dipertanggungjawabkan, sehingga prosedur hukum juga berjalan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho di Bareskrim Polri, Selasa (5/12).
-
Kapan survei Litbang Kompas tentang citra Polri dilakukan? Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini.
-
Bagaimana perjalanan karier Kompol Syarif di Polri? Dalam podcast dengan SDM POLRI TODAY, Syarif awalnya mambagikan perjalanan dirinya bisa akhirnya menjadi seorang anggota Polri. Sebagaimana diketahui, Syarif sempat gagal tes di Akademi Militer dan Akademi Angkatan Laut. Namun, Ia kini berhasil menjadi anggota Polri.
-
Apa saja yang dilakukan Polri untuk mengamankan kunjungan Paus Fransiskus ke Jakarta? Dalam beberapa skenario untuk terjadinya pelbagai gangguan selama kunjungan Paus di Jakarta, kata Tjahyono juga telah diantisipasi. Tidak menutup seperti akan ada aksinya terorisme."Untuk ada polri pencegahan untuk dugaan tindak teroris. selama paus TFG ada skenario ada kemungkinan terburuk ada unjuk rasa, terorisme pada orang-orang yang tidak berkenan," tegas dia.
"Ini saya kutip apa yang menjadi penyampaian Bapak Presiden. Kalau Polri solid, bergandengan tangan dengan TNI, maka jaminan terhadap stabilitas keamanan, stabilitas politik pasti akan baik. Tapi kalau terjadi sebaliknya, tentunya juga masyarakat akan merasakan hal yang sebaliknya, yaitu keresahan atau kekhawatiran," kata Kapolri dalam arahannya, Rabu (3/5).
Sigit menegaskan, seluruh jajaran TNI dan Polri mulai dari level atas, menengah hingga bawah tidak boleh terpengaruh dengan segala bentuk provokasi dari pihak-pihak yang mencoba merusak sinergitas dan soliditas TNI-Polri.
Apalagi saat ini sudah mulai memasuki momentum Pemilu serentak tahun 2024. Sinergitas dan soliditas TNI-Polri ditegaskan harga mati untuk menciptakan iklim demokrasi yang aman dan damai di Indonesia.
Kapolri berharap, personel TNI-Polri terus meningkatkan kegiatan bersama, yang selama ini telah berjalan dengan baik. Mulai apel bersama, patroli gabungan, hingga turun ke lapangan untuk menyerap aspirasi masyarakat dan kegiatan positif lainnya.
"Ini harus terus ditingkatkan. Sehingga kemudian upaya untuk membenturkan TNI-Polri ini, bisa kita jawab dengan meningkatkan kegiatan bersama, meningkatkan kegiatan-kegiatan yang bersifat sinergisitas dan soliditas. Jadi tolong ini betul-betul kita jaga," ujarnya.
Polisi Jujur Dikirim ke Medan
Medan di tahun 1950an dikuasai bandar judi dan penyelundup. Parahnya lagi, para penjahat itu dibekingi oleh oknum polisi dan TNI.
Mereka leluasa menjalankan praktik kejahatan karena tidak takut pada hukum. Penegak hukum disuap. Korupsi merajalela. Aparat hidup bermewah-mewahan dengan uang haram hasil suap.
Markas Besar Kepolisian menugaskan Hoegeng untuk menjabat Kepala Reskrim Kepolisian Sumatera Utara. Butuh seorang perwira polisi yang jujur dan tegas untuk memberantas semua kejahatan di Medan.
Sebelum berangkat, selain melapor pada Kapolri, Hoegeng pun diminta menghadap Jaksa Agung R.I. Soeprapto.
"Situasi di Medan ruwet sekali. Banyak smokel, judi, korupsi. Kamu tangani itu, sebab kami percaya padamu," kata Jaksa Agung.
Hoegeng pun sadar tugasnya tidak mudah. Benar saja, begitu datang ke Medan, seorang bandar judi sudah mencoba menyuapnya dengan barang-barang mewah.
Hoegeng diberi tahu rumah dan mobil sudah tersedia untuknya. Ketika Hoegeng menolak, giliran rumah dinasnya dikirimi aneka perabotan mewah. Mulai dari kulkas, piano, sofa, radio, hingga dipan dari kayu jati yang mahal. Tak akan cukup gaji perwira polisi membeli barang-barang tersebut di masa itu.
Hoegeng memerintahkan agar semua perabotan mewah itu segera dikeluarkan. Dia tidak sudi menerima suap. Ini genderang perang pertama yang ditabuhnya untuk para bandar judi dan penyelundup.
"Saya hanya berdoa agar Tuhan memberi saya kekuatan," kata polisi jujur itu tentang tugas berat yang bakal dihadapinya.
Berantas Oknum Aparat
Hoegeng bertindak cepat. Dia menemukan fakta-fakta soal keterlibatan aparat dalam berbagai praktik kejahatan. Hoegeng pun tidak tinggal diam.
Hal ini dituliskan dalam biografi Jenderal Hoegeng, Polisi: Idaman dan Kenyataan yang ditulis Abrar Yusra dan Ramadhan KH dan diterbitkan Pustaka Sinar Harapan tahun 1993.
Seorang perwira polisi ketahuan menjadi beking penyelundup minyak ke Penang, Malaysia. Bukan rahasia lagi sehari-hari gaya hidupnya serba mewah. Rumahnya bak istana. Saat hendak ditangkap, polisi ini bahkan sempat mencoba menggunakan dukun untuk mengerjai Hoegeng. Namun aksi ilmu hitam ini terbongkar dan digagalkan.
Di tempat lain, saat Hoegeng hendak menggerebek sebuah rumah judi, ternyata bekingnya seorang anggota TNI. Oknum tentara yang melindungi rumah judi sempat mencoba melarikan diri, namun terjatuh hingga kakinya patah. Tanpa ampun semua penjudi itu ditangkap.
"Suatu hal yang amat memalukan," kata Hoegeng soal oknum-oknum itu.
Duet Maut
Yang menarik, semua yang dilakukan Hoegeng selalu mendapat dukungan dari Panglima Teritorium I/Bukit Barisan, Kolonel M Simbolon. Hoegeng tak pernah merasa khawatir bertindak karena sinergi benar-benar terjadi.
"Kolonel Simbolon terkenal bersih dan antikorupsi," kenang Hoegeng.
Setiap tentara yang kedapatan bersalah akan ditangkap dan diproses. Hukuman tegas menanti di kesatuan tanpa pandang bulu. Dari sana masyarakat mulai memberikan dukungan pada aparat TNI dan Polri yang bersih.
"Gebrakan memberantas smokel, perjudian dan korupsi mendapat dukungan masyarakat luas," beber Hoegeng.
Tak cuma itu, para pimpinan TNI dan Polri di Sumut membentuk satu forum anti-korupsi untuk bekerja bersama. Hoegeng mengingatnya benar-benar sebagai kenangan manis saat bertugas.
Semoga sinergi TNI-Polri dalam memberantas korupsi, beking dan perjudian bisa terus berlanjut.