Geng Pentholans: Pelopor Kuliah Pakai Celana Jeans di UI dan Disebut Koboi Wedhok
Dobrakan Geng Pentholans FS UI ini seolah sebagai bentuk protes anti kebarat-baratan yang digembar-gemborkan Presiden Sukarno. Sukarno membatasi segala hal yang berhubungan dengan dunia barat.
Sekitar tahun 1969. Sekelompok mahasiswi Fakultas Sastra UI (sekarang FIB) mendobrak kebiasaan di lingkungan kampus. Mereka dikenal dengan nama tenar Geng Pentholans.
Mereka mempelopori kuliah menggunakan celana jeans. Celana jeans populer di negara-negara barat gara-gara dipakai para musisi rock and roll. Muncul stigma mengenai celana jeans yang dianggap sebagai ikon pemberontak.
-
Apa yang dikatakan Ma'ruf Amin tentang Universitas Indonesia (UI)? Ma'ruf Amin mengapresiasi Universitas Indonesia (UI) sebagai kampus yang melahirkan gagasan dan inovasi. Hal itu disampaikannya saat membuka UI Industrial-Government (I-GOV) Expo 2023 yang digelar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI, Depok, pada 5 Desember 2023."UI merupakan kampus yang menjadi tempat lahirnya gagasan dan inovasi. UI juga menjadi kampus yang berkontribusi besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Ma'ruf Amin.
-
Apa yang ditemukan di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan? Kepolisian menemukan lima mayat di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan usai menggeledah kampus swasta tersebut.
-
Bagaimana Asri Welas menyelesaikan pendidikannya di Universitas Indonesia? Menurut Asri, setelah menyelesaikan gelar Sarjana (S1) dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI, ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan dengan mengambil jurusan psikologi di institusi yang sama.
-
Siapa yang meneliti sejarah Sidoarjo? Mengutip artikel berjudul Di Balik Nama Sidoarjo karya Nur Indah Safira (Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, 2000), Kabupaten Sidoarjo terkenal dengan sebutan Kota Delta yang merujuk pada sejarah daerah ini yang dulunya dikelilingi lautan.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari Universitas Terbuka? Kerangka sebelumnya cenderung preskriptif dan berorientasi pada proses dan kurang menekankan pada luaran. Kerangka seperti ini tidak memberikan ruang gerak pada UT sebagai satu-satunya single mode distance teaching university di Indonesia.
-
Bagaimana KEK Singhasari memanfaatkan sejarah? Keunggulan lain dari KEK Singhasari yakni adanya sektor pariwisata dengan tema heritage and sejarah. Hal ini dilatarbelakangi nilai situs sejarah kerajaan Singhasari.
"Geng Pentholans ya berisik, cakep-cakep meski cerewet, dan bikin kuping pengang kalau sudah ngomel. Kelompok mahasiswi jaket kuning angkatan 1969 yang mempelopori kuliah pakai jeans di kampus Universitas Indonesia," ungkap salah satu kawan yang ditulis dalam buku Dear Ida: pribadi sederhana yang luar biasa.
Dobrakan Geng Pentholans FS UI ini seolah sebagai bentuk protes anti kebarat-baratan yang digembar-gemborkan Presiden Sukarno. Sukarno membatasi segala hal yang berhubungan dengan dunia barat.
Sukarno menentang budaya barat seperti cara pakaian, hingga musik. Budaya barat dianggap merusak remaja atau anak muda.
"Beliau sudah paham mengenai kenakalan remaja yang terjadi di negara-negara Barat," tulis Ayu dalam Jurnal Sejarah Berjudul Larangan Soekarno Terhadap Musik Barat Tahun 1959—1967.
Pantas saja pada tahun 1960-an, mahasiswa pada umumnya bergaya minimalis dengan kemeja rapi rambut klimis. Atau dress bermotif. Karena tidak mau dianggap sebagai golongan pemberontak.
Setelah Sukarno lengser, mahasiswa dan remaja saat itu mencari kebebasannya. Salah satunya seperti yang dilakukan Geng Phentolans. Memakai celana jeans ke kampus.
Siapa Geng Pentholans?
Fakultas Sastra UI terkenal karena banyak perempuan yang diidamkan mahasiswa fakultas lain. Contohnya saat acara Mapram (Masa Prabakti Mahasiswa). Banyak mahasiswa yang datang hanya untuk menantikan penampilan cewek-cewek Sastra UI.
"Apabila ikut trip keluar kota atau tampil di acara mapram UI… Wah itu musimnya cewek-cewek FS UI diincar cowok-cowok UI nonsastra," ungkap salah satu kawan yang ditulis dalam buku Dear Ida.
Cewek-cewek FS UI yang dimaksud salah satunya adalah Geng Pentholans. Geng yang necis pada zamannya di tahun 1969. Geng Pentholans beranggotakan Nessy Rambitan, Grace Tiwon, Ketin Christine, Sally Salsiah Manoppo, Yanti, Rachmah Batarfie, dan Ida. Semuanya mahasiswa Sastra Inggris, kecuali Sally yang jurusannya Antropologi.
Kelakuan Geng Phentholans Bikin Geleng-Geleng
Tingkah Geng Pentholans juga pernah membuat Harsja W. Bachtiar yang mewakili petinggi FS UI geleng-geleng kepala. Entah kagum atau tak habis pikir dengan anak didiknya yang punya bakat nekat. Pasalnya saat acara di UGM, mereka Geng Pentholans ini turun tangan jadi wakil FS UI.
Dengan setelan ala 60an, mereka bergoyang di atas panggung drum minyak kosong, diiringi lagu obladi-oblada. Mahasiswa UGM menyebut mereka 'koboi wedhok'.
Kehadiran Geng Pentholans juga pernah membuat sibuk Komandan Menwa UI, lantaran mereka datang ke Senayan menggunakan seragam hijau-hijau lengkap dengan sepatu boots tentara.
Rombongan mereka diduga termasuk yang bikin huru-hara, karena pada saat demo atau perjalanan bongkar pasang senjata api, tanpa tau siapa yang harus disalahkan, peluru meluncur ke udara. Untungnya tak ada korban.
Reporter Magang: Ita Rosyanti