2 Geng Pemuda di Palembang Tawuran, 1 Tewas Kena Bacok
Dari pemeriksaan sementara, dua kelompok ini merupakan anggota yang membuat akun Instagram
Dari pemeriksaan sementara, dua kelompok ini merupakan anggota yang membuat akun Instagram
2 Geng Pemuda di Palembang Tawuran, 1 Tewas Kena Bacok
Tawuran antar geng pemuda yang memakan korban di Palembang kembali terjadi. Seorang pemuda, PT (19), tewas dengan banyak luka bacok di tubuhnya.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Yusuf Singadekane, Kelurahan Keramasan, Kertapati, Palembang, Jumat (9/2) dini hari. Korban bersama beberapa temannya dari geng KITO NGAWUR mendatangi TKP untuk tawuran dengan geng ENJOY GALO.
Kedua geng mempersenjatai dengan berbagai alat. Ada celurit, pedang, pisau, kayu, dan kapak.
Saat tawuran, geng KITO NGAWUR kalah dan korban PT tak sempat melarikan diri sehingga menjadi bulan-bulanan lawannya.
Dia dibacok para pelaku yang menyebabkan tewas di tempat.
Korban mengalami banyak luka bacok dan terparah berada di punggung yang tembus ke paru-paru akibat terkena kapak lawannya.
Ada juga luka di jari dan tangan diduga saat berusaha menangkis serangan pelaku.
Dari penyelidikan, polisi meringkus satu dari tiga pelaku dari geng lawan korban. Pelaku masih
menjalani pemeriksaan oleh penyidik.
"Tawurannya jam tiga dini hari tadi, satu tewas dan satu pelaku tertangkap. Kami masih kejar pelaku-pelaku lain termasuk dari kelompok korban," ungkap Kasatreskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah.
Dari pemeriksaan sementara, dua kelompok ini merupakan anggota yang membuat akun Instagram. Di media sosial, mereka saling menantang berkelahi dengan maksud menunjukkan geng mana yang paling jago.
Tiba waktunya mereka sepakat bertemu di TKP untuk tawuran. Dalam kesepakatan, tak ada batas perkelahian alias berkelahi sampai lawan tewas.
"Saling tantang di media sosial karena mereka ini geng dari akun Instagram. Untuk detailnya masih pengembangan," kata Haris.
Agar aksi serupa tak lagi terulang, polisi bakal gencar patroli di lokasi rawan tawuran. Jalanan yang sepi dan waktu dini hari biasanya menjadi pilihan para pelaku melakukan tawuran.
"Giat patroli makin digencarkan, minimal membatasi ruang pelaku. Orangtua juga diimbau menjaga anak-anaknya agar tidak tergabung dalam kelompok mana pun," kata Haris.