Kehabisan Peluru, Prajurit Kopassus Cabut Pisau Komando Tewaskan 6 Musuh di Medan Tempur
Aksi prajurit Kopassus bertempur sampai titik darah penghabisan ini menimbulkan simpati dari kawan dan lawan.
Ini kisah legendari prajurit Kopassus di medan tempur. Bertarung sampai titik darah penghabisan.
Kehabisan Peluru, Prajurit Kopassus Cabut Pisau Komando Tewaskan 6 Musuh di Medan Tempur
Bagi seorang prajurit komando, bertempur sampai akhir adalah sebuah keharusan.
Kisah ini terjadi dalam operasi tempur di Timor Timur oleh seorang prajurit Kopassus. Dia mendapat penghargaan tertinggi, Bintang Sakti atas keberaniannya.
-
Apa yang dimaksud dengan HUT Kopassus? Ucapan selamat Hari Ulang Tahun (HUT) Kopassus memiliki makna yang mendalam karena merayakan sejarah, dedikasi, dan jasa-jasa satuan elit militer tersebut dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara.
-
Kapan HUT Kopassus diperingati? Kopassus didirikan pada tanggal 16 April 1952. Selamat ulang tahun ke-72, Kopassus!
-
Siapa yang dikenal sebagai pendiri Komando Pasukan Khusus (Kopassus)? Kolonel Alex Kawilarang dikenal sebagai pendiri Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
-
Siapa yang dulunya seorang preman terminal yang berhasil masuk Kopassus? Kisah ini dialami Untung Pranoto, masa mudanya dihabiskan di terminal Semarang. Penampilannya pun tak ubahnya anak terminal. Rambut gondrong, sepatu boots ala cowboy dan kaos singlet.
-
Di mana pasukan Kopassus bertugas selama operasi merebut Irian Barat dari Belanda? Misi mereka adalah merebut Merauke dan menyandera orang-orang Belanda di sana.
-
Apa yang menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD? Soegito lulus Akademi Militer dan bergabung dengan Korps Baret Merah yang saat itu bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Pasukan elite ini menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD. Berbagai penugasan tempur pernah dijalani oleh Soegito. Termasuk terjun ke Dili saat Indonesia menyerbu Timor Timur.
Tanggal 9 Januari 1983, Satu Unit Tim Nanggala Berpatroli di Komplek Liasidi di Timor Timur
Komplek Liasidi adalah salah satu pusat kekuatan Freetilin. Diperkirakan ada sekitar 300 gerilyawan Freetilin dengan persenjataan berat, mortir dan pelontar granat.
Tim Nanggala sendiri hanya berjumlah sembilan orang. Terdiri dari 4 Kopassus (saat itu bernama Kopasandha) dan 5 Kostrad.
Salah satunya adalah Prajurit Satu Suparlan, anggota Kopassus. Tim ini dimpin oleh Letnan Poniman Dasuki.
Tim Nanggala Tak Sengaja Bertemu Pos Tinjau Freetilin, Kontak Senjata Tak Bisa Dihindari
Suara tembakan memancing kedatangan ratusan gerilyawan lain. Mereka menembaki Tim Nanggala dari segala arah.
Posisi Tim Nanggala tidak menguntungkan karena berada di bawah sementara musuh di ketinggian. Satu per satu anggotanya tewas diterjang peluru.
Tiga anggota Kostrad yang membawa senapan mesin dan berjalan paling depan tewas.
Pasukan harus melewati celah bukit yang sempit untuk lolos dari serangan Freetilin. Situasi sangat mencekam bagi unit Nanggala.
"Komandan Bawa Mereka, Saya Akan Menghambat Musuh!" Teriak Suparlan
Suparlan tiba-tiba lari melindungi unitnya. Dia membuang senjatanya dan mengambil senapan mesin rekannya yang gugur.
Tanpa ampun Suparlan memberondongkan senapan mesin itu ke arah pasukan Freetilin.
Walau terkena tembakan berkali-kali, Suparlan tetap berusaha tegak memegang senapan mesin.
- Prajurit Kopassus Melongo, Panglima Perang Moro Kogoya Tiba-tiba Sakit saat Diobati Keluar Batu dari Perut
- Saking Akrabnya dengan Prajurit Kopassus, Panglima Perang Moro Kogoya Pakai Baret Merah Jadi Sorotan
- Momen Menegangkan Komandan Kopaska Turun Tangan saat Dua Prajurit 'Berantem', Tiba-Tiba Ada Ledakan Berujung Haru
- Momen Komandan Jenderal Kopassus Lantik 214 Prajurit Komando Baret Merah di Pantai, Tak Semua Anggota TNI Mampu Melewati Ujiannya
Seragamnya sudah penuh darah. Ketika pelurunya habis, Suparlan mencabut pisau komandonya.
Freetilin rupanya tidak ingin langsung membunuh Suparlan. Mereka ingin mempermainkan anggota Kopassus yang mengamuk seperti banteng ini.
Dengan Pisau Komando, Suparlan Menewaskan 6 Orang Musuh
Sampai dia tidak mampu lagi menggenggam pisau tersebut karena luka-lukanya semakin parah.
Sisa unit Nanggala berusaha memberikan tembakan bantuan dari ketinggian. Namun dari lima orang, tiga prajurit TNI tewas terkena serangan Fretilin.
Suparlan terkulai lemas. Melihat itu, prajurit Freetilin ramai-ramai mendekatinya.
Namun setelah dekat, Suparlan mencabut pin granat dan menerjang ke arah musuh sambil meneriakan takbir. Sejumlah orang ikut tewas bersamanya.
Penghormatan Untuk Suparlan
Di saat kritis bantuan dari Kostrad dan Brimob datang. 7 Prajurit TNI AD, termasuk Suparlan gugur. Sementara dari pihak Freetilin, 83 prajurit tewas.
Suparlan mendapat anugerah Bintang Sakti atas keberaniannya dari pemerintah RI.
Tak cuma itu, komandan Freetilin pun mengirimkan surat. Memujian keberanian Suparlan. Hal ini sangat langka dalam perang. Hanya ditujukan untuk soosk dengan keberanian luar biasa.