Kisah Lucu Kasal, Kasau & Kapolri Ngumpet Merokok, Takut Sama Panglima
Kepala Staf TNI AU, Kepala Staf TNI AL dan Kapolri adalah orang nomor satu di institusinya. Anak buahnya ratusan ribu personel. Tapi ternyata takut juga kalau ketahuan merokok sama Panglima TNI.
Kepala Staf TNI AU, Kepala Staf TNI AL dan Kapolri adalah orang nomor satu di institusinya. Anak buahnya ratusan ribu personel. Tapi ternyata takut juga kalau ketahuan merokok sama Panglima TNI.
Kisah ini dituturkan Kapolri Jenderal Pol Awaloedin Djamin dalam biografinya Pengalaman Seorang Perwira Polri. Dia menjabat Kapolri dari tahun 1978 hingga 1982.
-
Di mana sejarah terasi dapat ditelusuri? Sejarah terasi di kawasan Cirebon dapat ditelusuri hingga masa kekuasaan Pangeran Cakrabuana, yang memainkan peran penting dalam perkembangan kawasan tersebut.
-
Siapa yang meneliti sejarah Sidoarjo? Mengutip artikel berjudul Di Balik Nama Sidoarjo karya Nur Indah Safira (Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, 2000), Kabupaten Sidoarjo terkenal dengan sebutan Kota Delta yang merujuk pada sejarah daerah ini yang dulunya dikelilingi lautan.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Apa saja teknologi informasi yang paling berpengaruh pada sejarah Indonesia? Perkembangan teknologi sejarah di Indonesia dari masa ke masa ini menarik untuk disimak. Teknologi memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk dan meningkatkan kualitas kehidupan manusia di era modern. Dengan terus berkembangnya teknologi, berbagai aspek kehidupan, mulai dari komunikasi, pendidikan, hingga pekerjaan, mengalami transformasi yang signifikan.
-
Apa yang menjadi cikal bakal sejarah penerbangan sipil di Indonesia? Pesawat persembahan dari masyarakat Aceh ini menjadi langkah besar industri penerbangan sipil di Indonesia. Saat ini, orang-orang bisa menikmati penggunaan transportasi udara yang jauh lebih nyaman dan aman tentunya. Namun, tidak banyak yang tahu bagaimana sejarah awal mula penerbangan sipil di Indonesia. Adanya transportasi udara ini berkat tokoh dan masyarakat terdahulu yang ikut andil dalam menorehkan sejarah penerbangan sipil di Indonesia.
-
Apa yang berhasil diamankan oleh prajurit TNI? Menariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia. Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
Saat itu yang menjadi Panglima adalah Jenderal M Jusuf. Perwira tinggi yang dikenal dekat dengan prajuritnya. M Jusuf sangat sering berkeliling Indonesia untuk meninjau langsung kondisi prajuritnya.
Para kepala staf angkatan dan Kapolri diminta ikut dalam kunjungan itu. Di era Orde Baru, polisi termasuk Angkatan bersenjata Republik Indonesia (ABRI).
Berjam-jam mereka harus terbang dalam pesawat Hercules TNI AU. Dari satu daerah ke daerah lain yang jaraknya berjauhan.
Ingin Merokok
Jenderal M Jusuf dan istri dikenal antirokok. Mereka tak kuat jika mencium asap rokok. Ini tentu jadi masalah untuk anak buahnya yang perokok.
"Saya dan beberapa kepala staf yang lain adalah perokok," kata Awaloedin.
Sebagai perwira tinggi, mereka pasti duduk di depan bersama Panglima. Jelas tidak mungin merokok di sana. Karena itu Awaloedin bersama para Marsekal dan Laksamana itu mengatur siasat.
"Merokok di dalam pesawat agar tidak ketahuan Jenderal Jusuf dan nyonya juga ada tekniknya," kata Awaloedin.
Secara bergiliran, mereka bergeser ke bagian belakang pesawat. Di kawasan ini biasanya tempat duduk para wartawan. Di sinilah mereka bebas merokok sebatang, dua batang.
"Kami terpaksa sembunyi-sembunyi merokok, seperti ketika merokok pertama kali waktu dulu,' kenangnya jenaka.
Nasihat Jenderal Jusuf
Diakui Awaloedin, sikap antirokok Panglima ini bagus juga. Minimal dia dan para perwira yang ikut dalam rombongan berkurang merokoknya.
"Dokter sebenarnya sudah meminta saya berhenti merokok, atau sekurang-kurangnya mengurangi," kata mantan dubes RI untuk Jerman itu.
Jenderal M Jusuf pun sebenarnya sudah berkali-kali menasihati anak buahnya agar berhenti merokok. Tak bosan-bosannya Sang Panglima mengingatkan bahaya dan mubazirnya rokok. Ada beberapa yang berhenti, banyak juga yang masih bandel.
"KSAU Marsekal Ashadi Tjahjadi, KSAL Waluyo Sugito, Jenderal Leo Lopulisa (eks Pangkostrad dan Pangkowilhan), dan saya masih juga merokok," tutup Awaloedin.