Terungkap, Bung Karno Pernah Ditawari Jadi Raja Indonesia
Menurut Bung Karno, Jepang mengusulkan bentuk monarki. Mereka mengaku melihat rakyat di Bali mendukung Sukarno menjadi raja.
Tahun 1944, Jepang sudah berada di ambang kekalahan perang. Pada bulan Juli, Pulau Saipan yang strategis telah jatuh ke tangan Amerika Serikat. Satu demi satu tentara sekutu merebut wilayah yang awalnya dikuasai Jepang dalam Perang Pasifik.
Tentara Jepang yang menguasai Indonesia mulai melunak. Mereka berusaha mengambil hati rakyat. Salah satunya dengan menjanjikan kemerdekaan Indonesia.
-
Dimana Soekarno diasingkan? Penganan Pelite rupanya juga menjadi kue favorit Bung Karno saat berada dipengasingan di Kota Muntok sekitar tahun 1949.
-
Bagaimana Soekarno mempelajari bahasa Sunda? Inggit didapuk jadi penerjemah Bahasa Sunda masyarakat, dan membantu Soekarno saat kesulitan mengucap Bahasa Sunda.
-
Bagaimana reaksi Soekarno saat bertemu Kartika? Bung Karno yang mengetahui kedatangan istri dan putrinya, seketika mengulurkan tangan dan seolah-olah ingin mencapai tangan Kartika.
-
Apa pekerjaan pertama Soekarno di Surabaya? Kota Surabaya menjadi tempat pertama kali belajar agama, menikah, dan bekerja. Kisah Presiden Soekarno Menyatakan Cinta pada Siti Oetari di Jembatan Peneleh Surabaya, Sederhana tapi Romantis Kisah cinta Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno dengan istri pertamanya, Siti Oetari, tak terlalu mendapat sorotan. Masih ada banyak fakta yang belum terungkap ke publik terkait hubungan asmara tersebut. Kasih Sayang Soekarno Kota Surabaya jadi saksi di mana Soekarno pertama kali bekerja untuk menghasilkan uang. Pekerjaan pertamanya yakni sebagai petugas kereta api di Stasiun Semut.
-
Di mana Soekarno belajar untuk memimpin? Soekarno, yang tinggal di Surabaya pada era 1920-an, belajar untuk menundukkan hati rakyat dan menjadi inspirasi bagi mereka dalam melawan penjajah serta mencapai kemerdekaan Indonesia.
-
Apa karya Nasjah Djamin yang dikoleksi oleh Presiden Soekarno? Salah satu karya Nasjah yang cukup terkenal yaitu "Lestari Fardani" tahun 1958 ini telah dikoleksi oleh Presiden Soekarno pada 1960.
"Tanggal 7 September 1944, Tokyo mengumumkan tanggal yang baik untuk pemberian kemerdekaan Indonesia akan segera ditentukan," kata Bung Karno dalam biografinya Penyambung Lidah Rakyat yang ditulis Cindy Adams.
Kondisi militer Jepang makin terdesak saat Bulan Februari-Maret 1945, Filipina berhasil direbut oleh AS. Kondisi mereka di Asia Tenggara pun makin terjepit. Situasi tersebut makin menguntungkan bagi Indonesia.
Pertemuan Rahasia dan Rayuan untuk Bung Karno
Pada bulan Maret 1945, Sukarno dan Mohammad Hatta terbang ke Makassar. Ada pertemuan rahasia tingkat tinggi antara kedua pemimpin republik itu dengan pembesar tentara Jepang.
Pembicaraan itu rupanya untuk menentukan bentuk pemerintahan Indonesia. Menurut Bung Karno, Jepang mengusulkan bentuk monarki. Mereka mengaku melihat rakyat di Bali mendukung Sukarno menjadi raja.
"Mereka mendesak agar Sukarno diangkat menjadi raja Indonesia," kata pembesar Jepang tersebut.
Hal tersebut tegas ditolak oleh Bung Karno. Dia tidak mau Indonesia menjadi kerajaan. Hal itu sudah dijanjikannya kepada rakyat sejak tahun 1926, saat dia mulai memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari Belanda. Sukarno pribadi meyakini menjadi republik adalah pilihan terbaik untuk Indonesia.
"Aku telah berjanji kami tidak menghendaki sebuah kerajaan. Aku selalu berbicara menentang bentuk lain kecuali republik," tegas Sukarno.
Janji Jepang untuk memberi kemerdekaan pada Indonesia tak pernah terjadi. Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya sendiri tanggal 17 Agustus 1945. Sukarno menjadi presiden pertama Republik Indonesia.