10 Jenis Motif Batik yang Ada di Indonesia, Kenali Setiap Ciri dan Coraknya
Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas batik tersendiri. Jenis motif batik yang beragam biasanya tergantung pada karakteristik atau kepercayaan di masing-masing daerah.
Jenis motif batik penting diketahui. Jenis motif batik di Indonesia ada beragam. Setiap jenis motif batik memiliki makna tersendiri. Batik memang menjadi bagian penting dari budaya Indonesia. Batik mengandung makna budaya, karena tertanam dalam kehidupan sehari-hari dan mengandung simbolisme dari budaya masyarakat.
Dahulu, batik yang berbeda hanya dapat digunakan pada acara-acara tertentu, dan beberapa bahkan mewakili status sosial seseorang. Berkaitan erat dengan kebudayaan lokal dan kehidupan masyarakat, pada 2 Oktober 2009, UNESCO menetapkan batik sebagai Intangible Cultural Heritage (ICH) atau Warisan Budaya Takbenda. Itulah kenapa, setiap tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional di Indonesia.
-
Kapan motif batik kawung diciptakan? Mengutip iwarebatik.org, motif kawung diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo, Raja Mataram Islam (1593-1645).
-
Bagaimana para perajin batik Bayat mendapatkan inspirasi motif batik? Untuk motifnya kami membuat menurut kempuan dan kesukaannya, kadang kami dapat daun di kebun itu terus dipetik dan dibuat batik. Ada juga yang terjun ke sawah lalu lihat burung, kemudian dijadikan batik,” terangnya.
-
Bagaimana motif batik kawung bisa tercipta? Motif ini berasal dari kata "kawung" yang merupakan nama pohon aren yang berbuah bundar dan berjajar rapi. Pola batik kawung terdiri dari lingkaran bundar yang berulang dan tersusun dengan rapi, mencerminkan keindahan dan keseimbangan alam.
-
Siapa yang menciptakan motif batik kawung? Mengutip iwarebatik.org, motif kawung diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo, Raja Mataram Islam (1593-1645).
-
Motif batik apa yang terkenal karena berasal dari lumbung padi? Terakhir, motif batik yang ada di Sumatra adalah Batik Rangkiang yang populer di tanah Minang. Batik ini terkenal dengan motifnya yang diadaptasi dari lumbung padi.
-
Siapa pencipta motif batik Melati Pandanwangi dan Sejuta Bunga? Warga Kelurahan Pangongangan Kota Madiun ini menciptakan kedua motif batik ini pada tahun 2014 silam.
Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas batik tersendiri dibandingkan dengan batik dari daerah lain. Jenis motif batik yang beragam biasanya tergantung pada karakteristik atau kepercayaan di masing-masing daerah.
Dalam artikel kali ini, kami akan memperkenalkan beberapa jenis motif batik terkenal yang ada di Indonesia, dilansir dari factsofindonesia.com.
Parang Rusak
pinterest.com
Jenis motif batik yang pertama adalah Parang Rusak. Anda pasti sudah sering melihat motif batik yang satu ini. Motif parang rusak adalah motif batik yang sangat populer dan banyak digunakan. Namun, di balik motifnya, tersimpan makna yang dalam, yaitu peperangan manusia melawan hidup dan nafsu. Batik Parang Rusak sangat sering digunakan untuk berbagai kerajinan berbahan dasar batik.
Parang berasal dari kata pereng atau miring. Bentuk motifnya berbentuk huruf “S” dengan kemiringan panjang bergelombang. Motif Parang tersebar di seluruh Jawa, mulai dari Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Barat, dengan beberapa perbedaan.
Sogan
Jenis motif batik yang kedua yaitu Sogan. Motif batik sogan sudah ada sejak beberapa abad yang lalu. Batik ini didominasi warna coklat muda dan motif yang unik seperti, bunga dengan titik-titik atau garis lengkung.
Batik Sogan merupakan jenis batik yang identik dengan daerah keraton Yogyakarta dan Solo. Motifnya pun biasanya mengikuti standar keraton. Sogan Yogya dan Solo juga bisa dibedakan dari warnanya, di mana sogan Yogya dominan berwarna coklat tua dan hitam putih, sedangkan Sogan Solo berwarna coklat-oranye dan coklat.
Megamendung
pixabay.com
Jenis motif batik yang ketiga yakni Megamendung. Batik megamendung adalah batik yang identik dan menjadi ikon batik di Cirebon dan daerah lain di Indonesia. Motif batik ini memiliki motif khas yang tidak akan ditemukan di daerah penghasil batik lainnya.
Motif megamendung yang berupa gambar awan dengan warna yang tegas ini juga sudah banyak dikenal hingga mancanegara. Sebagai bukti ketenarannya, motif Megamendung pernah dijadikan sampul buku batik terbitan luar negeri berjudul Batik Design, seorang warga negara Belanda bernama Pepin van Roojen.
Gentongan
Jenis motif batik yang keempat adalah Gentongan. Motif Gentongan berbeda dengan batik lainnya. Batik asal Madura ini menggunakan motif abstrak sederhana, tanaman atau kombinasi keduanya. Warna batik Gentongan umumnya juga mengambil warna-warna cerah seperti merah, kuning, hijau, atau ungu.
Disebut gentongan karena dalam proses pembuatannya menggunakan gentong sebagai alat untuk merendam kain. Teknik laras hanya dilakukan untuk satu jenis warna yaitu nila. Teknik pewarnaan batik Gentong hanya terdapat di dua tempat yang terletak di Kecamatan Tanjung Bumi Kabupaten Bangkalan.
Pring Sedapur
budaya-indonesia.org
Jenis motif batik yang kelima yaitu Pring Sedapur. Motif batik ini memiliki ciri khas yang sederhana namun tampak elegan. Batik ini menggunakan motif bambu sehingga juga disebut batik pring. Tak hanya indah dalam kesederhanaannya, batik ini juga memiliki filosofi yang sederhana. Pring Sedapur dapat diartikan sebagai keluarga pohon bambu. Motif ini menggambarkan alam pedesaan yang rindang dan sering diwarnai dengan gesekan pohon bambu.
Bambu juga memberikan rasa damai, teduh dan harmonis. Selain itu, bambu/pring juga memiliki filosofi yang dalam bagi orang Jawa, yaitu segala sesuatu yang ada di dalam diri kita harus memberikan manfaat bagi orang lain, dari lahir sampai mati.
Kawung
Batik Kawung adalah motif lama yang berasal dari tanah Jawa. Jenis motif batik ini juga menjadi salah satu yang sudah akrab di tengah masyarakat. Menurut catatan penelitian, motif batik ini sudah ada sejak abad ke-9. Namun, dikatakan bahwa batik Kawung baru mulai berkembang pada era Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, yaitu pada tahun 1755 di abad ke-18.
freepik.com
Jenis motif batik ini terinspirasi dari bentuk buah kolang kaling, yaitu lonjong dan disusun empat sisi membentuk lingkaran. Motif ini berasal dan berkembang di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Biasanya motifnya sama, hanya hiasan atau aksennya yang membedakan.
Batik Pekalongan
Jenis motif batik asal Pekalongan ini sangat kental dengan nuansa alam. Umumnya, batik Pekalongan menampilkan motif hewan atau tumbuhan. Motifnya diambil dari berbagai campuran budaya lokal dan etnis Tionghoa.
Ini karena dulu Pekalongan merupakan tempat transit para pedagang dari berbagai negara. Jadi, akulturasi budaya tersebut menjadikan batik Pekalongan sangat khas dengan alamnya, terutama motif jlamprang, motif buketan, motif bulan terang, motif semen, motif pisan bali dan lung-lungan.
Batik Bali
pixabay.com
Selain memiliki pariwisata yang terkenal, Bali juga memiliki kain batik dengan motif khas yang cukup terkenal. Anda mungkin akan sering melihat kain batik Bali pada saat kegiatan yang berbau upacara adat dan ritual keagamaan.
Ciri khas yang dimiliki jenis motif batik ini tampak pada motif tradisional bercampur dengan motif modern seperti lambang rusa, bangau, kura-kura hingga naga.
Cuwiri
Batik cuwiri adalah jenis motif batik yang menggunakan pewarna soga alami. Dahulu, hanya digunakan untuk upacara adat tertentu. Selain itu, motif batik cuwiri ini juga sering digunakan untuk menggendong bayi. Batik cuwiri ini juga biasa digunakan untuk kemben dan semekan.
Motif batik cuwiri ini dominan dengan unsur gurda dan meru. Kata cuwiri memiliki arti yang kecil, dan diharapkan sesuai bagi pemakainya, serasi dan dihormati sesuai dengan pandangan hidup masyarakat Jawa yaitu kemakmuran dan kebaikan.
Sida Luhur
Jenis motif batik yang terakhir adalah Sida Luhur. Motif batik Sida Luhur (baca: Sido Luhur) memiliki makna akan harapan agar dapat meraih kedudukan yang tinggi, dan menjadi contoh atau panutan bagi masyarakat.