10 Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia dan Penyebabnya, Wajib Diwaspadai
Penyakit pada sistem reproduksi manusia adalah gangguan atau kelainan yang terjadi pada organ-organ yang berfungsi untuk menghasilkan keturunan.
Kenali apa yang menyebabkan penyakit-penyakit ini muncul.
10 Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia dan Penyebabnya, Wajib Diwaspadai
Sistem reproduksi manusia adalah salah satu komponen paling penting dalam tubuh kita. Ini bukan hanya tentang perkembangan fisik, tetapi juga merupakan aspek yang sangat vital dalam menjaga kelangsungan hidup manusia.
Namun, seperti halnya bagian tubuh lainnya, sistem reproduksi manusia juga rentan terhadap berbagai jenis penyakit yang dapat mengganggu fungsi normalnya.
Penyakit reproduksi ini menyerang organ-organ yang ada pada system reproduksi seperti sel telur, ovarium, tuba fallopi, dan uterus pada wanita, atau testis, epididimis, vas deferens dan uretra pada pria.
-
Apa yang membuat PCOS sulit untuk hamil? PCOS memengaruhi ovarium wanita, organ reproduksi yang menghasilkan estrogen dan progesteron — hormon yang mengatur siklus menstruasi. Ovarium juga menghasilkan sejumlah kecil hormon pria yang disebut androgen. Ovarium melepaskan sel telur untuk dibuahi oleh sperma pria. Pelepasan sel telur setiap bulan disebut ovulasi. Hormon perangsang folikel (FSH) dan hormon luteinisasi (LH), yang diproduksi di kelenjar pituitari, mengendalikan ovulasi ini. FSH merangsang ovarium untuk menghasilkan folikel — kantung yang berisi sel telur — dan kemudian LH memicu ovarium untuk melepaskan sel telur yang matang.
-
Kenapa wanita dengan PCOS bisa memiliki kesulitan dalam mendapatkan kehamilan? Karena dampaknya terhadap siklus menstruasi dan ovulasi, banyak wanita yang mengalami PCOS merasa khawatir mengenai kemampuan mereka untuk hamil.
-
Mengapa penting untuk mengatasi masalah kesehatan reproduksi? Menjaga kesehatan sistem reproduksi sangat penting untuk kehidupan seks yang memuaskan dan aman. Hal ini juga memungkinkan Anda untuk membuat keputusan yang tepat tentang kapan dan bagaimana Anda serta pasangan ingin bereproduksi atau memiliki bayi. Sehingga, mengatasi masalah kesehatan reproduksi membantu memastikan Anda memiliki akses terhadap pencegahan dan pengobatan infeksi menular seksual, metode pengendalian kelahiran (metode kontrasepsi yang aman, efektif, dan terjangkau), pengelolaan masalah kesuburan, dan informasi yang akurat dan otentik terkait kesehatan reproduksi.
-
Kenapa menjaga kesehatan alat reproduksi wanita itu penting? Penting untuk memahami bahwa alat reproduksi wanita bukan hanya tentang fungsi biologis, tetapi juga memainkan peran penting dalam identitas dan kesejahteraan psikologis perempuan.
-
Kenapa PCOS terjadi? Penyebab persis PCOS masih belum diketahui hingga kini. Namun, para dokter percaya bahwa kadar hormon pria yang tinggi adalah faktor yang mencegah ovarium memproduksi hormon dan membuat sel telur secara normal.
-
Bagaimana cara kerja organ-organ tersebut dalam menunjang fungsi reproduksi? Keseluruhan sistem ini bekerja bersama-sama dengan harmoni untuk menciptakan lingkungan yang optimal bagi pembuahan dan perkembangan janin.
Apa Itu Penyakit Sistem Reproduksi?
Penyakit pada sistem reproduksi manusia adalah gangguan atau kelainan yang terjadi pada organ-organ yang berfungsi untuk menghasilkan keturunan.
Penyakit ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, peradangan, kelainan genetik, gangguan hormon, atau kanker.
Penyakit pada sistem reproduksi manusia bisa menyerang pria maupun wanita, dan bisa berdampak pada kesehatan dan kesuburan mereka.
Penyakit pada Sistem Reproduksi Wanita
1. Vaginitis
Vaginitis adalah penyakit pada sistem reproduksi wanita dengan kondisi vagina yang mengalami infeksi. Infeksi ini disebabkan oleh beberapa jenis mikroorganisme, seperti bakteri, jamur, dan parasit.
Penyakit pada sistem reproduksi manusia ini bisa menyerang vagina langsung atau melalui perineum. Penyakit ini bisa disebabkan oleh jamur Candida Albicans, bakteri Gardnerella, parasit Trichomonas Vaginalis, dan virus.
Beberapa gejalanya yang dapat diamati, seperti nyeri hebat pada vagina, disuria, pruritas di vulva, ruam bibir vagina, edema vukva, vagina bau busuk, dan perdarahan vagina.
2. Condiloma Accuminata
Condiluma accuminata dapat disebabkan oleh adanya virus yang disebut dengan human papiloma.
Virus tersebut juga merupakan virus penyebab kutil.
Wanita yang mengalami penyakit condiloma accuminata sebaiknya segera diobati. Karena condiluma accuminta bisa berkembang menjadi kanker di organ lainnya seperti rahim wanita.
3. Kanker Ovarium
Penyakit pada sistem reproduksi yang berikutnya adalah kanker ovarium. Kanker ovarium biasanya berawal dari kista ovarium yang merupakan tumor jinak dan kecil yang ada di dalam rahim.
Kista ovarium yang paling sering terjadi adalah kista dermoid, kista lutein, dan kista cokelat. Tumor jinak atau kista ovarium tersebut lambat laun akan berkembang menjadi semakin besar dan ganas yang menjadi kanker ovarium.
Tumor ganas atau ovarium (kanker ovarium) dengan ukuran yang besar akan dapat menyebabkan kelainan letak janin. Penyebab penyakit kanker ovarium disebabkan oleh gaya hidup yang keliru, asupan, kurang olahraga, dan lainnya. Berhati-hatilah kamu jika memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur karena itu merupakan gejala dari penyakit kanker ovarium.
4. Kanker Serviks
Penyakit pada sistem reproduksi wanita berikutnya adalah kanker serviks. Kanker serviks adalah penyakit pada sistem reproduksi wanita yang juga umum terjadi. Penyakit ini disebabkan karena adanya sel-sel abnormal yang tumbuh pada lapisan epitel serviks. Sel abnormal tersebut akan terus tumbuh dengan ganas. Hal tersebut membuat jaringan yang ada di sekitar leher rahim jadi kurang berfungsi. Pengobatan kanker serviks umumnya dilakukan dengan mengangkat rahim, oviduk, ovarium, sepertiga dari vagina (bagian atas).
5. Kanker Payudara
Penyakit pada sistem reproduksi wanita yang terakhir adalah kanker payudara. Penyakit ini sangat rentan menyerang wanita sebab jaringan lemak yang ada pada payudara akan jauh lebih besar jika dibandingkan dengan pria.
Penyakit pada Sistem Reproduksi Pria
6. Prostatitis
Penyakit pada sistem reproduksi pria yang pertama adalah prostatitis. Prostatitis adalah penyakit pada sistem reproduksi pria di mana kelenjar prostat mengalami infeksi.
Penyebab dari prostatitis adalah bakteri. Bakteri yang menginfeksi kelenjar prostat pria adalah E. coli, Klebsiella, dan Proteus. Pria yang mengalami prostatitis akan memiliki beberapa gejala seperti sulit ejakulasi, gagal ereksi, disuria, dan demam.
7. Epididimitis
Penyakit pada sistem reproduksi pria yang selanjutnya adalah epididimitis. Penyakit ini umumnya terjadi karena adanya infeksi pada organ reproduksi pria. Epididimitis adalah kondisi di mana bagian epididimis mengalami peradangan.
Beberapa bakteri yaitu Chlamydia trachomatis, E. coli, dan Neisseria gonorrhoeae adalah jenis bakteri yang sering menyebabkan penyakit epididimitis. Penyakit ini sering menimpa para pria yang suka berganti-ganti pasangan seks.
Ada beberapa gejala dari penyakit epididimitis, yaitu nyeri pada testis, ada darah di dalam sperma, sakit saat ejakulasi, nyeri pada testis, dan disuria.
8. Sifilis
Penyakit pada sistem reproduksi pria yang selanjutnya adalah sifilis. Penyakit sifilis juga biasa disebut ‘raja singa’. Sifilis bisa terjadi karena aktivitas seksual. Selain itu, bisa juga karena transfusi darah. Bakteri yang menyebabkan sifilis adalah bakteri Reponema Pallium.
9. Gonorhea
Gonorhea atau yang biasa disebut dengan kencing nanah merupakan penyakit pada sistem reproduksi pria yang sering terjadi. Penyebab dari gonorhea adalah bakteri Neisseria Gonorrheae. Penyakit ini ditularkan melalui aktivitas seksual yang bebas dan menyimpang.
10. Hipogonadisme
Penyakit pada sistem reproduksi pria yang terakhir adalah hipogonadisme. Hipogonadisme adalah kondisi di mana testis pria tidak dapat memproduksi hormon testosteron yang cukup. Masalah ini bisa dialami sejak janin berkembang di perut.
Penyakit Reproduksi yang Pengaruhi Kesuburan
Beberapa penyakit reproduksi yang mungkin bisa berpengaruh pada kesuburan adalah:
- Sindrom ovarium polikistik (PCOS): penyakit ini mengganggu perkembangan dan pelepasan sel telur selama ovulasi, sehingga bisa menyebabkan kesulitan hamil.
- Infeksi menular seksual (IMS): penyakit ini bisa menyebabkan peradangan, luka, atau jaringan parut pada organ reproduksi, yang bisa menghambat perjalanan sel telur atau sperma. Beberapa contoh IMS adalah HIV/AIDS, herpes genital, gonore, dan sifilis.
- Kanker pada sistem reproduksi: penyakit ini merupakan pertumbuhan sel abnormal yang bisa menyebar ke organ lain. Beberapa jenis kanker yang bisa menyerang sistem reproduksi wanita adalah kanker rahim, kanker serviks, kanker ovarium, kanker vagina, dan kanker vulva. Kanker juga bisa menyerang sistem reproduksi pria, seperti kanker prostat dan kanker testis.
- Miom: penyakit ini merupakan pertumbuhan tumor jinak pada dinding rahim, yang bisa mempengaruhi bentuk dan ukuran rahim, serta menghalangi tuba falopi atau implantasi embrio.
- Endometriosis: penyakit ini terjadi ketika jaringan yang biasanya melapisi rahim tumbuh di luar rahim, seperti di ovarium, saluran cerna, atau kandung kemih. Penyakit ini bisa menyebabkan nyeri hebat, perdarahan abnormal, dan gangguan kesuburan.
- Radang panggul: penyakit ini merupakan peradangan pada organ reproduksi bagian atas, seperti rahim, ovarium, dan tuba falopi. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri yang tidak diobati. Penyakit ini bisa menyebabkan nyeri panggul kronis, abses pelvik, dan infertilitas.
- Rahim turun (prolaps uteri): penyakit ini terjadi ketika rahim turun dari posisi normalnya ke dalam vagina. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh melemahnya otot dan ligamen yang menyangga rahim. Penyakit ini bisa menyebabkan nyeri panggul, inkontinensia urin, dan kesulitan berhubungan seksual.
- Interstitial cystitis: penyakit ini merupakan kondisi kronis yang menyebabkan nyeri dan tekanan pada kandung kemih. Penyakit ini juga bisa menyebabkan nyeri saat buang air kecil dan berhubungan seksual. Penyebab pasti penyakit ini belum diketahui. Penyakit ini bisa mempengaruhi kesuburan karena mengganggu fungsi kandung kemih dan organ reproduksi lainnya.