Mencukur Rambut Kemaluan Pria? Ini Risiko dan Manfaatnya
Salah satu upaya yang umum dilakukan oleh pria untuk menjaga kebersihan tubuh dan organ reproduksi adalah dengan mencukur rambut kemaluan secara berkala.
Salah satu upaya yang umum dilakukan oleh pria untuk menjaga kebersihan tubuh dan organ reproduksi adalah dengan mencukur rambut kemaluan secara berkala. Meskipun hal ini dapat dianggap sebagai praktik yang lazim, apakah benar-benar tanpa risiko? Mari kita eksplorasi lebih lanjut.
Mencukur Rambut Kemaluan Pria? Ini Risiko dan Manfaatnya
Tumbuhnya Rambut Kemaluan: Tanda Masa Pubertas
Seiring dengan masa pubertas, pertumbuhan rambut di sekitar organ reproduksi pria menjadi salah satu tanda perkembangan yang alami.
Ketika mencapai usia dewasa, rambut kemaluan ini dapat tumbuh lebat, mendorong beberapa orang untuk memilih mencukurnya secara rutin.
Meskipun sering dikaitkan dengan wanita, praktik ini juga dapat dilakukan oleh pria.
-
Apa saja risiko kesehatan dari mencukur bulu kemaluan? Namun, mencukur bulu kemaluan dapat membawa risiko kondisi seperti luka bakar, kemerahan, jerawat, gatal, dan bahkan infeksi pada akar rambut.
-
Mengapa mencukur bulu kemaluan bisa meningkatkan risiko penyakit menular seksual? Studi yang diterbitkan dalam jurnal Sexually Transmitted Infections menunjukkan bahwa orang yang mencukur bulu kemaluan lebih berisiko terkena penyakit menular seksual, termasuk kutil kelamin, HPV, sifilis, gonore, klamidia, hingga HIV. 'Ini bukan hanya mitos, mencukur bulu kemaluan dapat meningkatkan risiko infeksi,' kata seorang ahli kesehatan.
-
Mengapa mencukur bulu kemaluan dianjurkan? Dalam hadist riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda 'Fitrah itu ada lima: khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak.'
-
Bagaimana mencukur bulu kemaluan bisa meningkatkan risiko infeksi? Gesekan saat berhubungan seksual pada kulit yang baru dicukur dapat menyebabkan iritasi, dan luka di daerah genital dapat menjadi pintu masuk bagi virus dan bakteri.
-
Kenapa harus mencukur rambut kemaluan? Dalam hadist tersebut, disebutkan bahwa salah satu sunnah fitrah yang perlu dilakukan oleh umat muslim adalah mencukur rambut kemaluan.
-
Kenapa bulu kemaluan harus dicukur? Mencukur bulu kemaluan menjadi rutinitas bagi sebagian orang untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan.
Sebelum memutuskan untuk mencukur bulu kemaluan, penting untuk memahami beberapa dampak yang mungkin timbul. Temuan dari studi dapat memberikan bahan pertimbangan yang menarik.
Risiko Mencukur Bulu Kemaluan Pria
1. Dampak Cedera dan Kecelakaan
Studi dari University of California San Diego pada 2013 menemukan peningkatan kunjungan ke IGD terkait kecelakaan saat mencukur bulu di area selangkangan antara 2002-2010.
Cederanya bervariasi, mulai dari cedera penis akibat pisau cukur, pendarahan skrotum karena penggunaan gunting, hingga risiko fatal seperti fornier's gangrene akibat luka kecil yang memungkinkan bakteri masuk.
Menurut Brian Steixner, direktur Institute of Men's Health di Jersey Urology Group, kulit skrotum memiliki celah yang dapat menjebak banyak bakteri.
Bahkan luka kecil akibat mencukur dapat memicu masuknya bakteri dan menyebabkan kondisi serius seperti selulitis, abses, dan fornier's gangrene.
Rambut kemaluan memiliki fungsi serupa dengan bulu mata atau rambut hidung, menjebak kotoran dan mikroorganisme berbahaya. Selain itu, folikel tempat tumbuhnya rambut menghasilkan sebum, minyak yang mencegah berkembang biaknya bakteri.
2. Risiko Infeksi dan Kebersihan
Mencukur bulu kemaluan dapat meningkatkan risiko infeksi, seperti infeksi saluran kemih dan infeksi jamur. Kulit yang teriritasi akibat mencukur juga dapat menyebabkan infeksi kulit seperti selulitis dan folikulitis.
3. Potensi Penyakit Menular Seksual (PMS)
Mencukur rambut kemaluan juga dapat menyebabkan dermatitis kontak, kondisi di mana kulit menjadi meradang dan memerah setelah kontak dengan iritan atau alergen.
Selain itu, ada efek samping lain seperti rasa gatal yang muncul saat bulu tumbuh kembali dan dapat mengganggu pelepasan feromon, zat kimia yang memicu reaksi seksual alami.
4. Dermatitis Kontak dan Efek Samping Lain
Mencukur rambut kemaluan juga dapat menyebabkan dermatitis kontak, kondisi di mana kulit menjadi meradang dan memerah setelah kontak dengan iritan atau alergen. Selain itu, ada efek samping lain seperti rasa gatal yang muncul saat bulu tumbuh kembali dan dapat mengganggu pelepasan feromon, zat kimia yang memicu reaksi seksual alami.
Meskipun ada risiko yang perlu diperhatikan, beberapa pria melihat dampak positif dari mencukur rambut kemaluan.
Dampak Positif Mencukur Rambut Kemaluan Pria
1. Meningkatkan Daya Tarik Seksual
Studi dalam The Journal of Sexual Medicine (2015) menunjukkan bahwa pria cenderung lebih suka mencukur rambut kemaluannya hingga habis dibandingkan wanita. Bagi peserta wanita, mencukur bulu kemaluan membuat mereka merasa lebih bersih, nyaman, diterima di lingkungan pertemanan, dan menarik secara seksual.
2. Menambah Sensasi Hubungan Intim
Beberapa orang percaya bahwa menghilangkan rambut kemaluan dapat meningkatkan sensasi saat berhubungan intim. Beberapa penelitian menunjukkan korelasi antara mencukur bulu kemaluan dan peningkatan fungsi seksual.
Apabila Anda memutuskan untuk mencukur bulu kemaluan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengurangi risiko dan mendapatkan hasil yang diinginkan.
Panduan Mencukur Bulu Kemaluan Pria
2. Waxing dan Threading: Lakukan di tempat khusus yang aman dan bersih, dengan perhatikan testimonial atau rating dari pelanggan.
1. Mencukur: Gunakan pisau cukur bersih dan hindari tekanan berlebihan. Gunakan krim cukur atau gel untuk mengurangi iritasi.
3. Trimming: Jika tidak ingin mencukur habis, cukup trim ujung bulu untuk menjaga keteraturan. Jangan potong terlalu dekat dengan kulit.
Setiap individu memiliki preferensi dan kenyamanan masing-masing dalam merawat rambut kemaluan mereka.