Penyebab Nyeri saat Berhubungan Intim pada Wanita, Salah Satunya karena Miom
Nyeri saat berhubungan intim bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Kenali penyebabnya dan segera atasi agar kehidupan seksual Anda kembali menyenangkan.
Jangan abaikan rasa nyeri ini, atau Anda akan sulit menikmati waktu berdua bersama pasangan.
Penyebab Nyeri saat Berhubungan Intim pada Wanita, Salah Satunya karena Miom
Kehidupan seksual adalah aspek penting dalam hubungan pasangan yang sehat dan memuaskan. Namun sayangnya, kenikmatan ini bisa terganggu dengan munculnya rasa nyeri saat berhubungan intim, khususnya pada kaum hawa.
Rasa nyeri saat berhubungan intim ini tentu menjadi pengalaman yang mengganggu dan dapat mempengaruhi kualitas kehidupan seksual seorang wanita serta hubungannya dengan pasangan. Oleh karena itu, penting untuk mengenali apa saja penyebab nyeri saat berhubungan intim pada wanita.
-
Apa itu miom? Dikutip dari laman Mayo Clinic, miom merupakan benjolan kecil yang berkembang di dalam rahim. Benjolan ini termasuk dalam kategori jinak, sehingga jarang bertransformasi menjadi kanker ganas. Miom dapat bervariasi dalam ukuran, bentuk, dan lokasi pertumbuhannya.
-
Apa penyebab nyeri haid? Tahukah kalian, nyeri haid dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Seperti misalnya meningkatnya zat prostaglandin dalam tubuh maupun adanya kontraksi otot pada rahim.
-
Apa itu Mioma Uteri? Menurut dr. Dian Burhansah, Sp.OG, M.Kes, FMAS, Spesialis Kebidanan dan Kandungan di RS EMC Pekayon, mioma uteri adalah tumor jinak yang tumbuh pada otot atau jaringan ikat di rahim.
-
Siapa yang sering mengalami nyeri haid? Sebagian besar wanita mungkin mengalami keluhan nyeri haid atau menstruasi setiap bulan.
-
Kenapa area intim wanita gatal? Faktor penyebab gatal pada kelamin dapat bervariasi. Selain penggunaan wewangian, beberapa faktor lain melibatkan inflamasi atau peradangan, infeksi, serta kondisi kelembaban yang berlebihan dan kurangnya kebersihan.
-
Kenapa nyeri menstruasi bisa jadi tanda rahim tidak sehat? Nyeri yang sangat hebat selama menstruasi dan berlangsung dalam waktu yang lama bisa mengindikasikan adanya masalah pada rahim. Hal ini bisa disebabkan oleh kondisi seperti endometriosis atau fibroid.
1. Trauma atau cedera pada vagina.
Hal ini bisa terjadi akibat robekan saat
melahirkan, operasi pada organ intim, atau kecelakaan.
Cedera ini bisa menyebabkan rasa sakit saat penetrasi, terutama jika hubungan seks dilakukan terlalu cepat sebelum vagina pulih.
2. Infeksi vagina.
Infeksi vagina atau vaginitis bisa disebabkan oleh pertumbuhan bakteri atau jamur yang berlebih di dalam vagina.
Gejala yang bisa muncul selain rasa sakit saat berhubungan intim adalah gatal, bau tidak sedap, dan perubahan warna atau jumlah cairan yang keluar dari vagina.
3. Infeksi menular seksual.
Beberapa jenis infeksi menular seksual yang bisa menyebabkan rasa sakit saat berhubungan intim adalah herpes genital, gonore, klamidia, dan trikomoniasis.
Infeksi ini juga bisa menimbulkan luka, bengkak, atau peradangan pada organ intim.
4. Menopause.
Saat wanita memasuki masa menopause, kadar hormon estrogen menurun dan membuat dinding vagina menjadi kering dan tipis.
Kondisi ini menyebabkan kurangnya pelumas alami pada vagina dan menimbulkan rasa sakit saat penetrasi.
5. Endometriosis.
Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan yang seharusnya melapisi rahim malah tumbuh di luar rahim, misalnya di ovarium, saluran tuba, atau panggul. Endometriosis bisa menyebabkan rasa sakit yang mendalam saat penetrasi, terutama jika jaringan tersebut teriritasi atau meradang.
6. Penyakit radang panggul.
Penyakit radang panggul adalah infeksi yang menyerang rahim, ovarium, saluran tuba, atau jaringan di sekitarnya. Penyakit ini bisa disebabkan oleh infeksi menular seksual atau faktor lain seperti kehamilan ektopik atau aborsi.
Gejala yang bisa muncul selain rasa sakit saat berhubungan intim adalah demam, nyeri perut bagian bawah, dan keputihan yang abnormal.
7. Masalah pada leher rahim.
Leher rahim adalah bagian bawah dari rahim yang menghubungkan dengan vagina. Masalah yang bisa terjadi pada leher rahim antara lain adalah infeksi, polip, kanker serviks, atau stenosis serviks (penyempitan leher rahim). Masalah ini bisa menyebabkan rasa sakit saat penetrasi penis menyentuh leher rahim.
8. Miom.
Miom adalah tumor jinak yang tumbuh di dinding rahim. Miom bisa menyebabkan nyeri saat berhubungan intim pada wanita, terutama jika ukuran miom besar dan menekan rahim. Selain nyeri, miom juga bisa menyebabkan perdarahan yang berlebihan, keputihan yang lama, sensasi tertekan di perut, dan bahkan infertilitas.
9. Vaginismus.
Vaginismus adalah kondisi ketika otot vagina berkontraksi secara tidak sadar saat penetrasi. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor psikologis seperti trauma seksual, takut hamil, stres, atau kecemasan.
Vaginismus bisa menyebabkan rasa sakit yang tajam dan sulitnya memasukkan penis atau tampon ke dalam vagina.
10. Masalah psikologis.
Beberapa contoh masalah psikologis yang bisa menyebabkan rasa sakit saat berhubungan intim adalah depresi, stres, kecemasan, rendah diri, atau masalah hubungan dengan pasangan. Masalah psikologis ini bisa mengganggu respons seksual dan mengurangi gairah seksual.
Cara Mengatasi Nyeri saat Berhubungan Intim
Untuk mengatasi nyeri saat berhubungan intim, Anda perlu mengetahui penyebabnya terlebih dahulu. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengatasi nyeri saat berhubungan intim sesuai dengan penyebabnya:
- Jika nyeri disebabkan oleh kurangnya cairan vagina, Anda bisa menggunakan pelumas saat berhubungan seksual. Pilihlah pelumas berbahan dasar air karena pelumas berbahan dasar minyak bisa merusak kondom.
- Jika nyeri disebabkan oleh infeksi vagina atau infeksi menular seksual, Anda perlu mengonsumsi obat antibiotik atau antijamur sesuai dengan resep dokter. Selain itu, Anda juga perlu menjaga kebersihan organ intim dan menghindari hubungan seksual sampai infeksi sembuh.
- Jika nyeri disebabkan oleh trauma atau cedera pada vagina, Anda perlu memberikan waktu untuk vagina pulih sebelum melakukan hubungan seksual lagi. Anda juga bisa menggunakan pelumas atau mengompres vagina dengan air hangat untuk meredakan rasa sakit.
- Jika nyeri disebabkan oleh menopause, Anda bisa melakukan terapi hormon untuk meningkatkan kadar estrogen dan mengembalikan kelembapan vagina. Anda juga bisa menggunakan pelumas atau krim estrogen yang dioleskan di vagina.
- Jika nyeri disebabkan oleh endometriosis, Anda bisa mengonsumsi obat penghilang rasa sakit, seperti paracetamol atau ibuprofen. Anda juga bisa melakukan kompres atau mandi air hangat untuk melancarkan aliran darah dan menghilangkan rasa sakit.
- Jika nyeri disebabkan oleh vaginismus, Anda bisa melakukan latihan relaksasi vagina dengan bantuan dokter atau terapis seksual. Latihan ini bertujuan untuk melatih otot vagina agar tidak berkontraksi secara tidak sadar saat penetrasi.
- Jika nyeri disebabkan oleh masalah psikologis, Anda bisa melakukan konseling dengan psikolog atau terapis seksual untuk mengetahui dan mengatasi sumber masalahnya. Anda juga bisa melakukan latihan fisik yang bersifat relaksasi, seperti yoga dan meditasi, untuk mengurangi stres dan kecemasan.