Tak Hanya Hambat Hubungan Pasutri, Vaginismus Juga Bisa Sebabkan Masalah Ketidaksuburan
Terjadinya vaginismus bisa menjadi masalah bagi pasutri yang ingin segera memiliki keturunan.
Terjadinya vaginismus bisa menjadi masalah bagi pasutri yang ingin segera memiliki keturunan.
-
Apa saja kondisi yang menghambat keberhasilan inseminasi? Namun, ada faktor-faktor yang bisa menghambat keberhasilan, seperti sperma yang gagal membuahi sel telur, embrio yang tidak berkembang, atau embrio yang tidak menempel di rahim.
-
Apa saja yang berbahaya bagi kesuburan? Banyak pasangan suami-istri ingin segera untuk memiliki momongan setelah mereka menikah. Walau begitu, terkadang terdapat sejumlah kebiasaan yang ternyata bisa membuat mereka tidak mudah untuk memiliki keturunan.
-
Mengapa wanita tersebut sulit hamil? Hasil pemeriksaan di rumah sakit menunjukkan adanya kista dan polip endometrium di rahimnya, yang menjadi penghalang bagi kehamilannya.
-
Apa penyebab krisis kesuburan pria? Banyak faktor yang dapat menyebabkan infertilitas pada pria, tetapi yang semakin diperhatikan adalah peran pencemaran lingkungan.
-
Bagaimana vasektomi mempengaruhi fungsi seksual? Vasektomi tidak memengaruhi kinerja seksual atau libido pria.
-
Siapa yang bisa mengalami kesulitan ereksi dengan pasangan baru? Menurut Dr. Michael Eisenberg, profesor urologi di Stanford, ketidakmampuan untuk mencapai ereksi dengan pasangan baru sangat umum terjadi.
Tak Hanya Hambat Hubungan Pasutri, Vaginismus Juga Bisa Sebabkan Masalah Ketidaksuburan
Pasangan suami istri di Indonesia yang belum memiliki keturunan sering kali langsung dikaitkan dengan masalah kesuburan atau kondisi mandul. Namun, ternyata ada faktor lain yang bisa menghambat kehamilan meskipun kedua pasangan sama-sama subur.
Salah satu faktor yang bisa menghambat kesuburan tersebut adalah vaginismus, kondisi medis yang sering kali tidak disadari dan dapat menyebabkan stres, frustrasi, serta mempengaruhi kualitas hubungan suami istri.
Vaginismus adalah kondisi di mana otot-otot di sekitar vagina mengalami ketegangan yang tidak disengaja, sehingga menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan selama berhubungan seksual.
Menurut Prof. Dr. dr. Eighty Mardiyan Kurniawati, SpOG, vaginismus dapat menghambat program kehamilan karena otot-otot vagina secara tidak sadar mengencang saat berhubungan seksual. Hal ini membuat penetrasi menjadi sulit atau bahkan tidak mungkin dilakukan, sehingga sperma tidak dapat mencapai sel telur untuk pembuahan.
Prof. Eighty mencatat adanya peningkatan kasus vaginismus dalam beberapa tahun terakhir. "Pada tahun 2020, saya hanya menangani lima pasien, tetapi pada 2023, jumlahnya meningkat menjadi 67 pasien, termasuk dari berbagai daerah seperti Bali, NTT, dan Kalimantan. Pada tahun 2024 hingga April, sudah ada sekitar 28 kasus," katanya.
Data ini menunjukkan bahwa masalah vaginismus semakin mendapatkan perhatian, namun kesadaran akan kondisi ini masih perlu ditingkatkan di kalangan masyarakat.
Penyebab dan Penanganan Vaginismus
Penyebab vaginismus tidak selalu jelas, tetapi sering kali dikaitkan dengan beberapa faktor seperti trauma seksual di masa lalu, pengalaman hubungan seksual yang menyakitkan, atau faktor emosional dan psikologis lainnya. Meski demikian, vaginismus dapat diatasi dengan terapi dan pengobatan yang tepat. Di Surabaya, RSIA Kendangsari Merr telah menghadirkan Program Urogynekologi Center yang dikenal sebagai MUACH (Merr Urogynecology and Aesthetic Center Healthcare).
Penanganan vaginismus biasanya melibatkan pendekatan gabungan yang mencakup analisis riwayat kesehatan dan seksual pasien untuk memastikan apakah ada faktor fisik atau psikologis yang menyebabkan kondisi tersebut. Jika tidak ditemukan faktor fisik pada anatomi, kemungkinan besar vaginismus disebabkan oleh faktor psikologis. Setelah penyebabnya diidentifikasi, dokter dapat merancang program pengobatan yang tepat dan cepat untuk mencegah dampak negatif jangka panjang.
Dampak Vaginismus pada Kesuburan
Kondisi vaginismus tidak hanya menghambat hubungan seksual, tetapi juga bisa berdampak pada kesuburan pasangan.
Karena penetrasi menjadi sulit atau tidak mungkin, proses pembuahan pun terhambat. Ini dapat menyebabkan pasangan mengalami kesulitan untuk memiliki keturunan meskipun mereka sebenarnya tidak memiliki masalah kesuburan. Vaginismus dapat menjadi sumber stres dan frustrasi bagi pasangan, yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas hubungan mereka.
Kesadaran akan kondisi vaginismus dan dampaknya yang signifikan pada kesuburan sangat penting bagi pasangan suami istri. Dengan pemahaman yang lebih baik, pasangan dapat mencari bantuan medis yang tepat dan mendapatkan perawatan yang diperlukan. Terapi dan pengobatan yang tepat dapat membantu mengatasi vaginismus dan meningkatkan peluang pasangan untuk memiliki keturunan.