133 Kata Baku dan Tidak Baku beserta Artinya, Jangan sampai Tertukar
Dalam penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, terdapat aturan untuk menggunakan bahasa baku. Bahasa baku ini menjadi suatu pedoman bagi masyarakat Indonesia dalam berbahasa Indonesia.
Dalam penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, terdapat aturan untuk menggunakan bahasa baku. Bahasa baku ini menjadi suatu pedoman bagi masyarakat Indonesia dalam berbahasa Indonesia. Itulah kenapa, kita harus mempelajari kata baku dan tidak baku beserta artinya.
Mengetahui kata baku dan tidak baku beserta artinya menjadi penting, karena faktanya, terdapat banyak penyimpangan yang sering terjadi dalam aturan baku tersebut. Hal ini tidak lepas dari adanya pengaruh lingkungan, di mana setiap daerah di Indonesia memiliki logat atau dialek yang berbeda. Perbedaan inilah yang membuat pengucapan kata baku jadi menyimpang. Kata-kata yang menyimpang ini biasa disebut dengan kata tidak baku.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Apa arti "japri" dalam bahasa gaul? Jadi, japri adalah singkatan dari “Jalur Pribadi” atau “Jaringan Pribadi”, yaitu bentuk komunikasi online yang bersifat pribadi antara dua atau lebih melalui media online seperti email, pesan instan, atau aplikasi chatting.
-
Apa yang dimaksud dengan kata baku dalam Bahasa Indonesia? Sementara itu, pengertian kata baku adalah kata yang sudah sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan. Artinya, kata baku adalah kata yang sudah benar, baik dari segi aturan maupun ejaan penulisannya. Biasanya, kata baku digunakan dalam situasi formal atau resmi, baik untuk percakapan mupun tulisan.
Di tengah komunikasi masyarakat, penggunaan kata tidak baku justru lebih populer dibandingkan kata baku. Sedangkan kata baku, lebih sering digunakan untuk acara dan komunikasi formal, kuliah, atau dalam tulisan sastra dan penelitian.
Untuk menyegarkan kembali ingatan terkait kata baku dan tidak baku, berikut kata baku dan tidak baku beserta artinya yang kami lansir dari situs resmi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kbbi.web.id:
Kata Baku dan Tidak Baku beserta Artinya (A-E)
Kata baku memiliki bentuk yang tetap dan tidak berubah-ubah, serta tidak dipengaruhi oleh bahasa daerah atau asing kecuali telah diserap secara resmi. Penggunaan kata baku penting untuk menjaga konsistensi dan kejelasan dalam komunikasi tertulis dan lisan yang formal.
Berikut beberapa contoh kata baku dan tidak baku beserta artinya yang perlu diketahui:
- Abjad (Baku) = Abjat (Tidak Baku), kumpulan huruf (aksara) berdasarkan urutan yang lazim dalam bahasa tertentu (Artinya).
- Advokat =Adpokat, ahli hukum yang berwenang sebagai penasihat atau pembela perkara dalam pengadilan.
- Afdal = Afdol, lebih baik; lebih utama.
- Akhirat = Akherat, alam setelah kehidupan di dunia; alam baka.
- Aktif = Aktip, giat (bekerja, berusaha).
- Aktivitas = Aktifitas, keaktifan; kegiatan.
- Ambeien = Ambeyen, puru sembilik; wasir.
- Al Quran = Alquran, kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. dengan perantaraan malaikat Jibril untuk dibaca, dipahami, dan diamalkan sebagai petunjuk atau pedoman hidup bagi umat manusia.
- Andal = Handal, dapat dipercaya.
- Apotek = Apotik, toko tempat meramu dan menjual obat berdasarkan resep dokter serta memperdagangkan barang medis; rumah obat.
- Asas = Azas, dasar (sesuatu yang menjadi tumpuan berpikir atau berpendapat).
- Astronaut = Astronot, awak pesawat ruang angkasa; kosmonaut; antariksawan.
- Atlet = Atlit, olahragawan, terutama yang mengikuti perlombaan atau pertandingan (kekuatan, ketangkasan, dan kecepatan).
- Atmosfer = Atmosfir, lapisan udara yang menyelubungi bumi sampai ketinggian 300 km (terutama terdiri atas campuran berbagai gas, yaitu nitrogen, oksigen, argon, dan sejumlah kecil gas lain).
- Balsam = Balsem, minyak kental yang mengandung minyak damar dan minyak asiri, terasa panas jika digosokkan pada kulit sebagai obat sakit kepala, masuk angin, dan sebagainya.
- Batalion = Batalyon, kesatuan tentara yang merupakan bagian dari resimen (300—1.000 orang).
- Baterai = Batere, alat untuk menghimpun dan membangkitkan aliran listrik.
- Becermin = Bercermin, melihat muka atau diri sendiri dalam cermin (air dan sebagainya).
- Blanko = Blangko, formulir cek yang telah ditandatangani oleh penarik tanpa dicantumkan jumlah uang yang harus dibayar.
- Bus = Bis, kendaraan bermotor angkutan umum yang besar, beroda empat atau lebih, yang dapat memuat penumpang banyak.
- Cabai = Cabe, tanaman perdu yang buahnya berbentuk bulat panjang dengan ujung meruncing, apabila sudah tua berwarna merah kecokelat-cokelatan atau hijau tua, berisi banyak biji yang pedas rasanya.
- Capai = Capek.
- Cedera = Cidera, artinya perselisihan; pertengkaran.
- Cokelat = Coklat, pohon yang termasuk jenis tanaman daerah panas, tingginya antara 5—6 m, berbunga dan berbuah sepanjang tahun, buahnya berwarna ungu atau kuning bergantungan pada batang yang besar, bentuknya lonjong, panjangnya antara 15—20 cm, mengandung biji seperti kacang-kacangan antara 50—100 biji, biasa diolah menjadi bubuk atau kristal, dibuat minuman atau makanan lezat lainnya.
- Desain = Desaign, kerangka bentuk; rancangan.
- Detail = Detil, bagian yang kecil-kecil (yang sangat terperinci).
- Detergen = Deterjen, bahan pembersih pakaian (seperti sabun yang tidak dibuat dari lemak atau soda dan berupa tepung atau cairan).
- Diagnosis = Diagnosa, penentuan jenis penyakit dengan cara meneliti (memeriksa) gejala-gejalanya.
- Efektif = Efektip, ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya).
- Efektivitas = Efektifitas, keefektifan.
- Ekstrakurikuler = Ekstrakulikuler, berada di luar program yang tertulis di dalam kurikulum.
- Elite = Elit, orang-orang terbaik atau pilihan dalam suatu kelompok.
- Esai = Esei, karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya.
Kata Baku dan Tidak Baku beserta Artinya (F-K)
Kata tidak baku sering kali muncul dalam percakapan sehari-hari, media sosial, dan komunikasi informal. Kata-kata ini bisa dipengaruhi oleh bahasa daerah, slang, atau bahasa asing yang belum diresmikan sebagai bagian dari bahasa Indonesia.
Berikut kata baku dan tidak baku beserta artinya:
- Fondasi = Pondasi, dasar bangunan yang kuat, biasanya (terdapat) di bawah permukaan tanah tempat bangunan itu didirikan; fundamen.
- Frasa = Frase, gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif.
- Foto = Photo, potret, gambaran.
- Geladi = Gladi, berlatih.
- Gizi =Giji, zat makanan pokok yang diperlukan bagi pertumbuhan dan kesehatan badan.
- Gua = Goa, liang (lubang) besar (pada kaki gunung dan sebagainya).
- Gubuk = Gubug, rumah kecil (biasanya yang kurang baik dan bersifat sementara).
- Hektare = Hektar, satuan ukuran luas 10.000 m2 atau 100 are (disingkat ha).
- Hierarki = Hirarki, urutan tingkatan atau jenjang jabatan (pangkat kedudukan).
- Higienis = Higenis, berkenaan dengan atau sesuai dengan ilmu kesehatan.
- Hipotesis = Hipotesa, sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat (teori, proposisi, dan sebagainya) meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan.
- Ijazah = Ijasah, surat tanda tamat belajar.
- Ikhlas = Ihlas, bersih hati; tulus hati.
- Imbau = Himbau, memanggil; menyebut nama orang.
- Indera = Indra, alat untuk merasa, mencium bau. mendengar, melihat, meraba, dan merasakan sesuatu secara naluri (intuitif).
- Insaf = Insyaf, sadar (akan); mengerti benar (akan); yakin benar (akan).
- Isap = Hisap, memasukkan (menarik ke dalam) dengan kekuatan hawa.
- Istri = Isteri, wanita (perempuan) yang telah menikah atau yang bersuami.
- Izin = Ijin, pernyataan mengabulkan (tidak melarang dan sebagainya); per-setujuan membolehkan.
- Intelijen = Intelejen, orang yang bertugas mencari (meng-amat-amati) seseorang; dinas rahasia.
- Interogasi = Interograsi, pertanyaan, pemeriksaan terhadap seseorang melalui pertanyaan lisan yang bersistem
- Jagat = Jagad, bumi; dunia; alam.
- Jemaah = Jamaah, kumpulan atau rombongan orang beribadah.
- Jenderal = Jendral, kelompok pangkat perwira tinggi dalam angkatan darat.
- Karier = Karir, perkembangan dan kemajuan dalam kehidupan, pekerjaan, jabatan, dan sebagainya.
- Kategori = Katagori, bagian dari sistem klasifikasi (golongan, jenis pangkat, dan sebagainya).
- Komplet = Komplit, lengkap; genap; tidak kurang suatu apa
- Konkret = Konkrit, nyata; benar-benar ada (berwujud, dapat dilihat, diraba, dan sebagainya).
- Kreativitas = Kreatifitas, kemampuan untuk mencipta; daya cipta.
- Kuitansi = Kwitansi, surat bukti penerimaan uang
- Kiai = Kyai, sebutan bagi alim ulama (cerdik pandai dalam agama Islam).
- Kuesioner = Kuisioner, alat riset atau survei yang terdiri atas serangkaian pertanyaan tertulis, bertujuan mendapatkan tanggapan dari kelompok orang terpilih melalui wawancara pribadi atau melalui pos; daftar pertanyaan.
Kata Baku dan Tidak Baku beserta Artinya (L-O)
Legalisasi = Legalisir, pengesahan (menurut undang-undang atau hukum).
Lemari = Almari, peti besar tempat menyimpan sesuatu (seperti buku, pakaian).
Lembap = Lembab, mengandung air (tentang hawa dan sebagainya).
Lubang = Lobang, liang.
Makhluk = Mahluk, sesuatu yang dijadikan atau yang diciptakan oleh Tuhan (seperti manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan).
Manajemen = Managemen, penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.
Manajer = Manager, orang yang mengatur pekerjaan atau kerja sama di antara berbagai kelompok atau sejumlah orang untuk mencapai sasaran.
Mandek = Mandeg, berhenti.
Masyhur = Mashur, dikenal orang banyak; terkenal; kenamaan.
Matang = Mateng, sudah tua dan sudah sampai waktunya untuk dipetik, dimakan, dan sebagainya (tentang buah-buahan).
Memerhatikan = Memperhatikan, melihat lama dan teliti; mengamati; menilik.
Memerintah = Memperintah, memberi perintah; menyuruh melakukan sesuatu.
Memesona = Mempesona, sangat menarik perhatian; mengagumkan.
Memopulerkan = Mempopulerkan, menjadikan populer.
Mengapa = Kenapa, kata tanya untuk menanyakan sebab, alasan, atau perbuatan.
Mengubah = Merubah, menjadikan lain dari semula.
Menteri = Mentri, kepala suatu departemen (anggota kabinet), merupakan pembantu kepala negara dalam melaksanakan urusan (pekerjaan) negara.
Menyontek = Mencontek, menggocoh (dengan sentuhan ringan); mencungkil (bola dan sebagainya) dengan ujung kaki.
Menyukseskan = Mensukseskan, menjadikan berhasil; menjadikan beruntung.
Merek = Merk, tanda yang dikenakan oleh pengusaha (pabrik, produsen, dan sebagainya) pada barang yang dihasilkan sebagai tanda pengenal; cap (tanda) yang menjadi pengenal untuk menyatakan nama dan sebagainya.
Meterai = Materai, cap tanda berupa gambar yang tercantum pada kertas atau terukir (terpateri dan sebagainya) pada kayu, besi, dan sebagainya; cap; tera; segel.
Metode = Metoda, cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
Miliar = Milyar, seribu juta.
Museum = Musium, gedung yang digunakan sebagai tempat untuk pameran tetap benda-benda yang patut mendapat perhatian umum, seperti peninggalan sejarah, seni, dan ilmu; tempat menyimpan barang kuno.
Nahas = Naas, sial; celaka; malang (terutama dihubungkan dengan hari, bulan, dan sebagainya yang dianggap kurang baik menurut perhitungan).
Nakhoda = Nahkoda, juragan (pemimpin) perahu (kapal).
Napas = Nafas, udara yang diisap melalui hidung atau mulut dan dikeluarkan kembali dari paru-paru.
Nasihat = Nasehat, ajaran atau pelajaran baik; anjuran (petunjuk, peringatan, teguran) yang baik.
Negeri = Negri, tanah tempat tinggal suatu bangsa.
Objek = Obyek, hal, perkara, atau orang yang menjadi pokok pembicaraan.
Objektif = Obyektif, mengenai keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi.
Omzet = Omset, jumlah uang hasil penjualan barang (dagangan) tertentu selama suatu masa jual.
Orang Tua = Orangtua, ayah ibu kandung.
Kata Baku dan Tidak Baku beserta Artinya (P-Z)
Paham = Faham, pengertian.
Pembaruan = Pembaharuan, belum pernah ada (dilihat) sebelumnya.
Penasihat = Penasehat, panitia yang diangkat untuk memberikan nasihat tentang suatu hal.
Perajin = Pengrajin, orang yang bersifat rajin.
Permukiman = Pemukiman, bagian kota wilayah besar yang khusus digunakan untuk tempat tinggal penduduk.
Persentase = Presentase, bagian dari keutuhan yang dinyatakan dengan persen.
Perusak = Pengrusak, orang atau alat untuk merusakkan.
Praktik = Praktek, pelaksanaan secara nyata apa yang disebut dalam teori.
Prancis = Perancis, salah satu nama negara di Eropa.
Prangko = Perangko, tanda pembayaran biaya pos (biasanya berupa kertas persegi bergambar).
Ramai = Rame, riuh rendah (tentang suara, bunyi).
Rapi = Rapih, baik, teratur, dan bersih; apik.
Saksama = Seksama, teliti; cermat.
Saraf = syaraf, perubahan kata-kata.
Sekadar = Sekedar.
Sekretaris = Sekertaris, orang (pegawai, anggota pengurus) yang diserahi pekerjaan tulis-menulis, atau surat-menyurat, dan sebagainya.
Seprai = Seprei, kain alas tempat tidur, ditempatkan di atas kasur (tempat tidur, dipan).
Silakan = Silahkan, sudilah kiranya (kata perintah yang halus).
Sistem = Sistim, perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas.
Subjek = Subyek, pokok pembicaraan; pokok bahasan.
Sutera = Sutra, benang halus dan lembut yang berasal dari kepompong ulat sutra.
Syukur = Sukur, rasa terima kasih kepada Allah.
Teladan = Tauladan, sesuatu yang patut ditiru atau baik untuk dicontoh (tentang perbuatan, kelakuan, sifat, dan sebagainya).
Tenteram = Tentram, aman; damai (tidak terdapat kekacauan).
Trofi = Tropi, yang diperoleh sebagai tanda kenang-kenangan atas kemenangan atau keberhasilan (dalam perburuan, olahraga, dan sebagainya) dalam bentuk piala, patung kecil, dan sebagainya; hadiah berupa uang atau barang bagi yang memenangi atau menjuarai turnamen olahraga.
Teoretis = Teoritis, berdasar pada teori; menurut teori.
Terampil = Trampil, cakap dalam menyelesaikan tugas; mampu dan cekatan.
Urgen = Urgent, mendesak sekali pelaksanaannya; sangat penting (gawat, mendesak, memerlukan tindakan segera).
Ustaz = Ustad / Ustadz, guru agama atau guru besar (laki-laki).
Utang = Hutang, uang yang dipinjam dari orang lain.
Vila = Villa, rumah mungil di luar kota atau di pegunungan; rumah peristirahatan.
Wali Kota = Walikota, kepala kota madya; kepala wilayah kota administratif.
Wujud = Ujud, rupa dan bentuk yang dapat diraba.
Zamzam = Zam-Zam, mata air di Mekah di Masjidilharam yang muncul pada zaman Nabi Ibrahim.
Zaman = Jaman, jangka waktu yang panjang atau pendek yang menandai sesuatu; masa.
Ciri-Ciri Kata Baku
Berikut ciri-ciri kata baku yang perlu diketahui:
1. Sesuai dengan Kaidah Tata Bahas
Kata baku mengikuti aturan tata bahasa yang telah ditetapkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
2. Penggunaan Konsisten dalam Ragam Resmi
Kata baku digunakan dalam konteks resmi seperti dokumen pemerintahan, karya ilmiah, surat resmi, pidato, dan media massa yang berstandar.
3. Tidak Dipengaruhi Bahasa Daerah atau Asing
Kata baku tidak dipengaruhi oleh bahasa daerah atau bahasa asing kecuali kata serapan yang telah diresmikan.
4. Memiliki Bentuk yang Tetap
Kata baku tidak berubah-ubah bentuknya dan tetap sesuai dengan yang terdapat dalam KBBI.
5. Pengucapan yang Tepat
Kata baku diucapkan sesuai dengan kaidah fonologi bahasa Indonesia.
Ciri-Ciri Kata Tidak Baku
Adapun ciri-ciri kata tidak baku adalah sebagai berikut:
1. Tidak Sesuai dengan Kaidah Tata Bahasa
Kata tidak baku tidak mengikuti aturan tata bahasa yang ditetapkan dalam KBBI dan PUEBI.
2. Penggunaan dalam Ragam Tidak Resmi
Kata tidak baku sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, media sosial, atau komunikasi informal.
3. Dipengaruhi Bahasa Daerah atau Asing
Kata tidak baku sering kali dipengaruhi oleh bahasa daerah atau bahasa asing, yang belum diserap secara resmi.
4. Pengucapan yang Tidak Tepat
Kata tidak baku sering kali diucapkan secara berbeda dari bentuk bakunya, sesuai dengan dialek atau kebiasaan daerah tertentu.
5. Bentuknya Berubah-ubah
Kata tidak baku dapat memiliki variasi bentuk yang berbeda-beda tergantung pada kebiasaan pengguna bahasa.