7 Penyebab Sering Kentut yang Jarang Diketahui, Waspada Pertanda Gangguan Kesehatan
Rata-rata orang kentut lima hingga 15 kali sehari. Tapi jika kamu mengalami kentut lebih sering dari itu dengan disertai dengan gejala lain seperti ketidaknyamanan perut, demam, kembung, diare dan lain sebagainya, maka kamu patut waspada karena bisa jadi hal tersebut merupakan pertanda adanya gangguan kesehatan.
Kentut merupakan cara alami tubuh dalam mengeluarkan gas berlebihan, yang mana menurut pandangan kesehatan kentut bisa jadi tanda dari sistem pencernaan yang baik. Kentut menjadi sesuatu yang lumrah dan dialami semua orang tanpa terkecuali.
Gas yang dikeluarkan pada saat kentut merupakan hasil mencerna makanan. Saat usus memecah-mecah makanan menjadi nutrisi, ada sejumlah gas yang dihasilkan lalu dikeluarkan menjadi kentut.
-
Kenapa bayi sering rewel? Bayi yang baru lahir umumnya masih belum bisa mengkomunikasikan keinginan dan kebutuhan mereka. Karena itulah, mereka bersikap rewel dengan menangis hingga berjam-jam.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kenapa Tueng Dara Baro penting? Apabila upacara ini tidak dilaksanakan maka keluarga mempelai perempuan akan merasa kecil hati dan tidak diterima dalam lingkungan keluarga mempelai laki-laki.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kenapa bayi menangis? Seorang bayi masih belum bisa berbicara dan menyampaikan keinginannya. Salah satu cara komunikasi yang bisa mereka lakukan adalah menangis.
-
Kenapa bayi sering cegukan? Cegukan pada bayi umumnya merupakan fenomena alami dan tidak perlu menjadi sumber kekhawatiran yang berlebihan bagi orangtua.
Rata-rata orang kentut lima hingga 15 kali sehari. Tapi jika kamu mengalami kentut lebih sering dari itu disertai dengan gejala lain seperti ketidaknyamanan perut, demam, kembung, diare dan lain sebagainya, maka kamu patut waspada. Karena kondisi ini bisa jadi merupakan pertanda adanya gangguan kesehatan dalam pencernaan kamu.
Sebenarnya apa saja penyebab kentut yang berlebihan? Berikut 7 penyebab sering kentut yang jarang diketahui yang telah dirangkum merdeka.com melalui liputan6.com pada Rabu, (28/10/2020).
Makan Terlalu Cepat
Penyebab sering kentut yang pertama disebabkan oleh makan terlalu cepat. Menghirup udara ke dalam perut dari proses makan sebenarnya lebih umum sebagai sumber perut kembung dan bersendawa daripada yang kamu kira. Ini adalah salah satu alasan ahli gizi tidak menganjurkan makan sambil berlari, selain fakta bahwa kamu tidak terlalu memperhatikan apa yang kamu makan.
Makan pada saat bergerak atau terlalu cepat dapat memasukkan udara ke dalam perut dalam jumlah yang berlebihan dan udara ini harus keluar di suatu tempat salah satunya dengan cara kentut. Menelan udara juga bisa terjadi saat kamu mengunyah permen karet atau merokok.
Efek Samping Obat
Penyebab sering kentut berikutnya karena efek samping dari banyak obat-obatan yang berinteraksi dengan sistem pencernaan. Mungkin paling dikenal adalah ibuprofen, yang dimaksudkan untuk dikonsumsi bersama makanan untuk meminimalkan efek yang berpotensi mengganggu perut.
Selain itu, ada pula obat pencahar, statin dan beberapa obat anti-jamur yang dapat membuat kamu lebih sering kentut. Maka dari itu, pastikan kamu membaca kemasan obat dengan benar sebelum mengambil obat apa pun untuk mengetahui apakah kamu akan memiliki masalah gas yang potensial nantinya.
Naik Pesawat Terbang
Selain karena efek samping konsumsi obat-obatan tertentu, sering kentut juga dapat disebabkan karena kamu naik pesawat terbang. Pernahkah kamu memperhatikan saat naik pesawat terbang jadi lebih sering kentut?
Jika iya, hal itu normal. Sebab saat berada di ketinggian tubuh akan memproduksi gas lebih banyak. Hal ini membuat perut jadi kembung dan berujung jadi sering kentut.
Infeksi
Cara makanan dipecah dalam tubuh sebenarnya cukup kompleks, tetapi melibatkan banyak bakteri dan proses bertingkat, melalui perut, usus, dan usus besar. Bakteri ini benar-benar memfermentasi makanan saat melewatinya, membiarkannya menyerap dan memindahkan limbah untuk dikeluarkan.
Ini berarti bahwa jika kamu baru-baru ini mengalami infeksi saluran cerna, bakteri di dalam pencernaan mungkin tidak seimbang dan lebih cenderung bertindak aneh. Hasilnya? kentut berlebih.
Jika kamu baru sembuh dari infeksi dan merasakan lebih banyak ketidaknyamanan usus daripada biasanya, kunjungi dokter untuk menyeimbangkan kembali bakteri-bakteri pencernaanmu.
Infeksi yang kerap ditemui dalam sistem pencernaan adalah sindrom iritasi usus besar. Ini adalah kondisi yang terpisah dari penyakit radang usus dan tidak terkait dengan kondisi usus lainnya.
Mengalami Giardiasis
Giardiasis merupakan infeksi di usus kecil. Ini disebabkan oleh parasit mikroskopis yang disebut Giardia lamblia. Giardiasis menyebar melalui kontak dengan orang yang terinfeksi. Kondisi ini dapat ditemukan di seluruh dunia, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Namun, itu lebih umum di negara-negara berkembang yang penuh sesak yang tidak memiliki kondisi sanitasi dan kontrol kualitas air yang bagus.
Giardiasis adalah kondisi pencernaan yang sangat buruk yang perlu diobati dengan antibiotik untuk membunuh parasit dalam sistem pencernaan. Kondisi ini biasa didapat melalui air minum atau kontaminasi silang. Ciri utama dari penyakit ini adalah diare yang parah.
Intoleran Latkosa
Penyebab sering kentut selanjutnya karena intoleran laktosa. Tahukah kamu bahwa konsumsi susu bagi sebagian orang menjadi lebih sulit untuk diproses seiring bertambahnya usia, dan menyebabkan lebih banyak gas dan perut tidak nyaman. Bakteri di saluran pencernaan biasanya memecah dan memfermentasi makanan.
Dalam kasus intoleransi laktosa, seseorang tidak memiliki enzim laktat yang membantu tubuh menyerap produk susu di usus, sehingga produk susu masuk ke usus besar dan diproses dengan hasil gas yang berlebihan.
Sensitivitas Gluten
Sensitivitas gluten juga bisa jadi salah satu penyebab sering kentut berikutnya. Penting untuk dicatat bahwa sensitivitas gluten tidak sama dengan penyakit celiac, sesuatu yang disebut "sindrom malabsorpsi" di mana usus benar-benar tidak dapat menyerap apa pun dengan gluten di dalamnya.
Sensitivitas gluten berarti bahwa sistem pencernaan memiliki waktu yang lebih sulit dengan makanan yang mengandung gluten, tetapi pada akhirnya dapat memprosesnya, menghasilkan banyak gas dan gangguan dalam proses tersebut.