Apakah Darah Tinggi Boleh Makan Durian? Pahami Penjelasannya
Dengan memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi dan menghindari yang berisiko, penderita hipertensi dapat membantu menjaga tekanan darah mereka tetap stabil.
Apakah darah tinggi boleh makan durian? Pertanyaan ini seringkali terlintas pada penderita hipertensi. Durian, buah yang dikenal dengan aroma khas dan rasa manisnya, sering kali menjadi perdebatan di kalangan pencinta kuliner, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti hipertensi atau darah tinggi.
Banyak yang bertanya-tanya, apakah penderita darah tinggi boleh menikmati kelezatan durian tanpa khawatir akan dampak negatif bagi kesehatan mereka?
-
Siapa saja yang harus menghindari durian? Berikut ini adalah beberapa kelompok orang yang sebaiknya menghindari atau membatasi mengonsumsi durian: Penderita Obesitas Durian adalah salah satu buah yang paling tinggi kalorinya. Satu kilogram durian ukuran sedang mengandung hampir 1.500 kalori, yang setara dengan 70 persen kebutuhan kalori harian orang dewasa. Jika Anda makan durian terlalu banyak, Anda bisa mengalami kenaikan berat badan yang signifikan dalam waktu singkat. Kenaikan berat badan bisa meningkatkan risiko obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan stroke. Penderita Diabetes Durian juga mengandung gula yang cukup tinggi, yaitu sekitar 31 gram per 100 gram durian. Kandungan ini sangat tinggi dan bisa berdampak buruk bagi penderita diabetes.Gula ini bisa meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh, terutama jika Anda makan durian bersamaan dengan makanan atau minuman lain yang manis. Kenaikan gula darah bisa berbahaya bagi penderita diabetes, karena bisa menyebabkan komplikasi, seperti kerusakan mata, ginjal, saraf, atau pembuluh darah. Orang dengan Kadar Kolesterol atau Trigliserida Tinggi Kolesterol jahat bisa menyumbat pembuluh darah dan mengganggu aliran darah ke jantung dan otak. Hal ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Selain itu, durian juga bisa meningkatkan kadar trigliserida, yaitu jenis lemak yang disimpan di jaringan lemak tubuh. Trigliserida yang tinggi juga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan pankreatitis. Penderita Asam Lambung atau Maag Durian mengandung serat yang cukup tinggi, yaitu sekitar 9 gram per 100 gram durian. Jika Anda makan durian terlalu banyak, serat ini bisa menyebabkan masalah pencernaan, seperti perut kembung, diare, atau mual. Hal ini terutama berlaku jika Anda makan durian bersamaan dengan makanan atau minuman lain yang mengandung gas, seperti soda, kopi, atau alkohol. Selain itu, durian juga bisa meningkatkan asam lambung, yang bisa menyebabkan rasa terbakar, nyeri, atau luka pada lambung. Orang yang Alergi terhadap Durian Durian bisa menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang, terutama yang memiliki riwayat alergi terhadap buah-buahan lain. Gejala alergi bisa berupa gatal, ruam, bengkak, sesak napas, atau syok anafilaksis. Jika Anda mengalami gejala alergi setelah makan durian, segera berhenti mengonsumsinya dan cari bantuan medis. Wanita Hamil atau Menyusui Walau durian tidak berbahaya secara langsung, beberapa ahli merekomendasikan untuk mengurangi konsumsi durian selama kehamilan atau menyusui untuk menghindari efek samping yang mungkin timbul. Sangat disarankan untuk mengurangi konsumsi buah ini selama masa kehamilan dan menyusui.
-
Siapa yang harus berhati-hati saat makan durian selama menyusui? Ibu menyusui yang memiliki riwayat alergi makanan atau keluarganya perlu memantau gejala-gejala tersebut setelah mengonsumsi durian.
-
Kapan ketan durian sebaiknya disajikan? Tata pada wadah, ketan dulu lalu tabur keju parut, siram dengan fla durian. Lalu beri taburan keju.
-
Kenapa penderita diabetes harus menghindari durian? Durian juga mengandung gula yang cukup tinggi, yaitu sekitar 31 gram per 100 gram durian. Kandungan ini sangat tinggi dan bisa berdampak buruk bagi penderita diabetes.Gula ini bisa meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh, terutama jika Anda makan durian bersamaan dengan makanan atau minuman lain yang manis. Kenaikan gula darah bisa berbahaya bagi penderita diabetes, karena bisa menyebabkan komplikasi, seperti kerusakan mata, ginjal, saraf, atau pembuluh darah.
-
Siapa yang sebaiknya berhati-hati dalam mengonsumsi durian? Meskipun demikian, Prof. Ali memperingatkan agar konsumsi durian tetap diatur, terutama bagi mereka yang memiliki masalah berat badan berlebih.
-
Apa yang terjadi ketika seseorang makan durian berlebihan? Ini terjadi karena durian mengandung sukrosa dan fruktosa yang berkontribusi pada penumpukan gula dalam usus. Akibatnya, tubuh mengalami fermentasi yang menghasilkan gas, menyebabkan perut kembung, nyeri, dan bahkan mual. Makan durian tidak bikin Anda lupa diri atau hilang kesadaran seperti mabuk minuman keras.
Dalam artikel ini, kita akan membahas apakah darah tinggi boleh makan durian dan hubungan antara durian dan darah tinggi. Selain itu, ada juga beberapa makanan yang harus dihindari oleh penderita darah tinggi.
Apakah Darah Tinggi Boleh Makan Durian?
Durian, buah yang dikenal sebagai “raja buah,” memiliki rasa lemak dan tekstur yang enak. Namun,apakah penderita darah tinggi boleh makan durian? Pasalnya, banyak yang berpendapat bahwa penderita darah tinggi tidak boleh mengonsumsi durian. Benarkah demikian?
Durian dan Tekanan Darah Tinggi
Durian sebenarnya dapat menjadi bagian dari Pendekatan Diet untuk Menghentikan Hipertensi (DASH). DASH adalah pola makan yang direkomendasikan untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Menurut Garis Panduan Pemakanan 2010 dari Jabatan Kesihatan dan Perkhidmatan Manusia Amerika Syarikat, DASH melibatkan mengonsumsi empat hingga lima hidangan buah setiap hari dalam diet 2.000 kalori. Setengah cawan durian segar dapat menjadi salah satu hidangan dalam pola makan ini.
Durian juga rendah natrium (hanya 5 mg per cawan), dan mengurangi asupan natrium dapat membantu menurunkan tekanan darah. Individu dengan hipertensi sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari 1.500 mg natrium per hari. Selain itu, buah ini kaya akan kalium (1.059 mg per cawan), di mana diet tinggi kalium ikut mendukung tekanan darah yang sehat, dan orang dewasa sehat sebaiknya mendapatkan setidaknya 4.700 mg kalium per hari.
Meski mengonsumsi durian tidak dilarang, namun tetap perhatikan jumlah konsumsinya. Sebuah studi pada responden pria berusia 20-22 tahun dengan tekanan darah normal menunjukkan:
- Konsumsi durian 250 gram tidak berkaitan dengan peningkatan tekanan darah
- Konsumsi durian 500 gram dapat meningkatkan denyut jantung dalam waktu setengah sampai dua jam setelahnya
- Peningkatan denyut jantung ini teramati kembali setelah 2 jam konsumsi
Jadi, konsumsi durian yang sangat berlebihan (>500 gram) dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah sementara pada orang dengan tekanan darah normal. Namun peningkatannya tidak terlalu signifikan.
Batasi Konsumsi Durian Jika Tekanan Darah Sudah Tinggi
Bagi penderita hipertensi, disarankan untuk membatasi konsumsi durian. Meskipun durian tidak langsung menyebabkan darah tinggi, namun kandungan lemak dan kalorinya yang tinggi dapat memperparah kondisi jika dikonsumsi berlebihan.
Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui batasan aman konsumsi durian bagi penderita hipertensi. Selain itu, penderita hipertensi juga perlu menghindari makanan tinggi lemak jenuh, garam, dan alkohol untuk menjaga kesehatan jantung.
Makanan yang Harus Dihindari Penderita Darah Tinggi
Setelah mengetahui apakah penderita darah tinggi boleh makan durian, selanjutmya pahami makanan yang harus dihindari penderita darah tinggi. Penderita darah tinggi atau hipertensi memang harus memperhatikan pola makan mereka untuk menjaga tekanan darah tetap stabil. Berikut adalah jenis makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita darah tinggi:
1. Garam (Sodium)
Garam adalah penyebab utama peningkatan tekanan darah. Sodium dalam garam dapat menyebabkan tubuh menahan cairan, yang meningkatkan tekanan darah. Hindari makanan olahan, makanan kaleng, dan makanan cepat saji yang biasanya tinggi garam.
2. Makanan Tinggi Lemak Jenuh dan Trans
Lemak jenuh dan trans dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, yang dapat mempersempit pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah. Hindari makanan seperti daging berlemak, produk susu tinggi lemak, makanan yang digoreng, dan makanan yang dipanggang menggunakan margarin atau shortening.
3. Makanan dan Minuman Tinggi Gula
Makanan tinggi gula dapat menyebabkan peningkatan berat badan, yang merupakan faktor risiko untuk hipertensi. Selain itu, gula juga dapat mempengaruhi metabolisme tubuh dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Batasi konsumsi minuman bersoda, permen, kue, dan makanan manis lainnya.
4. Makanan Kaleng dan Makanan Olahan
Makanan kaleng dan makanan olahan seringkali mengandung natrium yang tinggi sebagai bahan pengawet. Ini termasuk sayuran kaleng, sup instan, sosis, daging olahan, dan makanan beku.
5. Minuman Beralkohol
Konsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah. Meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi alkohol dalam jumlah sangat kecil mungkin memiliki efek perlindungan terhadap jantung, penderita hipertensi sebaiknya membatasi konsumsi alkohol.
6. Kafein
Kafein dapat menyebabkan lonjakan sementara dalam tekanan darah, terutama pada orang yang jarang mengonsumsinya. Batasi konsumsi kopi, teh, minuman energi, dan cokelat.
7. Makanan Cepat Saji (Fast Food)
Makanan cepat saji biasanya tinggi dalam sodium, lemak jenuh, dan kalori. Kombinasi ini dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko penyakit kardiovaskular.
8. Makanan yang Diproses dengan Tinggi
Makanan yang diproses tinggi seperti makanan ringan, keripik, dan makanan beku biasanya mengandung bahan tambahan yang dapat meningkatkan tekanan darah. Makanan ini juga seringkali rendah nutrisi yang penting seperti kalium, kalsium, dan magnesium yang membantu mengatur tekanan darah.
9. Acar dan Makanan yang Diasinkan
Acar dan makanan yang diasinkan mengandung garam dalam jumlah besar untuk pengawetan. Ini dapat meningkatkan asupan sodium secara signifikan.
10. Makanan Tinggi Kolesterol
Makanan yang tinggi kolesterol, seperti jeroan, udang, dan kuning telur, dapat memperburuk kondisi tekanan darah tinggi dengan menyumbat pembuluh darah.