Bacaan Bilal Jumat Arab dan Latinnya, Pahami Urutannya
Dalam pelaksanaan shalat Jumat, terdapat bacaan tarqiyyah yang dibacakan sebelum khatib naik ke mimbar. Tarqiyyah sendiri adalah seruan yang menjadi penanda khatib naik ke atas mimbar yang dilafalkan oleh seorang Bilal.
Hari Jumat merupakan hari yang utama bagi kaum muslimin. Kebaikan hari Jumat ini bahkan tergambar dalam hadis dari Abu Hurairah, di mana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tidaklah matahari terbit dan tenggelam pada suatu hari yang lebih utama dari hari Jum’at.” (HR. Ahmad, ‘Abdur Rozaq, Ibnu Hibban, Al Baihaqi. Menurut Syaikh Al Albani hadis ini hasan).
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Apa itu jamak taqdim? Jamak Taqdim yaitu menggabungkan dua sholat dengan cara mengerjakannya di waktu sholat yang pertama.
Baca juga: Tata Cara Sholat Jumat Dengan Niat Dan Sunah-sunahnya
Dalam setiap hari Jumat, umat Islam yang laki-laki diwajibkan untuk mengikuti ibadah shalat Jumat berjamaah di masjid-masjid terdekat, dan meninggalkan segala aktivitas duniawi mereka. Perintah ini juga terdapat dalam salah satu surat Al Quran yang artinya,
“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli.” (QS. Al-Jumu’ah: 9).
Dalam pelaksanaan shalat Jumat, terdapat bacaan tarqiyyah yang dibacakan sebelum khatib naik ke mimbar. Tarqiyyah sendiri adalah seruan yang menjadi penanda khatib naik ke atas mimbar. Orang yang bertugas dalam melafalkan tarqiyyah ini disebut Muraqqi atau Bilal. Dirinya juga yang bertugas dalam mengumandangkan adzan dan iqamah.
Bagi sebagian muslim, mungkin bacaan Bilal Jumat ini masih terdengar asing. Karena memang tidak setiap masjid melafalkan bacaan Bilal Jumat saat pelaksanaan shalat Jumat. Oleh karena itu, berikut kami sampaikan bagaimana bacaan Bilal Jumat, yang dikutip dari situs nubanyumas.com.
Urutan Bacaan Bilal Jumat
1. Sebelum khutbah Jumat dimulai, bacaan Bilal Jumat didahului dengan mengumandangkan adzan pertama oleh Bilal shalat Jumat dengan menghadap ke arah kiblat. Adzan pertama ini disarankan berkumandang dengan suara yang lebih panjang sebagai penanda bahwa waktu shalat Jumat sudah tiba.
2. Setelah adzan pertama selesai, jamaah shalat Jumat dianjurkan untuk melaksanakan shalat sunnah qobliyah Jumat. Atau, bagi jamaah yang baru saja tiba dan belum duduk, disunnahkan untuk melaksanakan shalat tahiyatul masjid terlebih dulu.
3. Setelah shalat sunnah selesai, Bilal Jumat berdiri di depan mimbar dan menghadap ke arah jamaah sambil membawa tongkat, lalu mengantarkan khatib naik ke mimbar dengan bacaan Bilal Jumat berikut:
مَعَاشِرَالْمُسْلِمِينَ، وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِينَ رَحِمَكُمُ اللهِ، رُوِيَ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ، قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَنْصِتْ، وَاْلإِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَو (أَنْصِتُوا وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا رَحِمَكُمُ اللهِ ٢×) أَنْصِتُوا وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
(Ma’a syirol muslimin, wa zumrotal mu’minina rohimakumulloh, ruwiya ‘an abi hurairota rodliyallohu’anhu annahu qoola, qoola rosulullohi shollallohu ‘alaihi wa sallam idza qulta lishohibika yaumal jum’ati anshit, wal imaamu yakhtubu faqod laghout -Anshitu wasma’u wa athi’u rohimakumulloh 2x- Anshitu wasma’u wa athi’u la’alakum turhamun.)
4. Setelah bilal selesai melafalkan bacaan Bilal Jumat di atas, kemudian Bilal memberikan tongkat kepada khatib. Lalu, saat khatib naik ke atas mimbar, Bilal melanjutkan bacaan Bilal Jumat dengan membaca shalawat dan doa berikut ini:
اللَّـٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ٢× ، اللَّـٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَحَبِيبِنَا وَشَفِيعِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَنْ سَادَتِنَا أَصْحَابِ رَسُولِ اللهِ أَجْمَعِينَ
(Allohumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad 2x, Allohumma sholli ‘ala sayyidina wa habibinaa wa syafi’iina wa maulanaa Muhammadin wa sallim wa rodliyallohu tabaaroka wa ta’ala ‘an saadatinaa ashaabi rosuulillahi ajma’in.)
5. Setelah khatib sudah berada di atas mimbar, Bilal shalat Jumat menghadap ke arah kiblat dan membaca bacaan Bilal Jumat berupa doa berikut:
اللَّـٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اللَّـٰهُمَّ قَوِّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلإِيمَانَ، مِنَ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، وَانْصُرْهُمْ عَلَى مُعَانِدِينَ رَبِّ اخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ، يَاخَيْرَ النَّاصِرِينَ، بِرَحْمَتِكَ يآأَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
(Allohumma sholli wa sallim ‘ala sayyidina wa maulana muhammadin wa ‘ala aali sayyidina Muhammad, Allohumma qowwil islaam wal iiman, minal muslimiina wal muslimaat, wal mu’miniina wal muslimaat, al ahya i minhum wal amwaat, wanshurhum ‘ala mu’aniddiin robbikhtim lanaa minka bilkhoir, yaa khoironnaashiriin, birohmatika yaa arhamarroohimiin.)
6. Kemudian khatib memberi salam dan duduk. Setelah khatib memberi salam, Bilal shalat Jumat akan mengumandangkan adzan kedua. Adzan kedua ini tidak perlu menggunakan nada yang panjang seperti adzan pertama.
7. Usai adzan selesai, khatib kemudian berdiri untuk berkhutbah. Lalu, saat khatib duduk diantara dua khutbah, Bilal shalat Jumat akan membaca bacaan Bilal Jumat berupa shalawat. Bacaan shalawat yang umum dibaca adalah:
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ ، وَزِدْوَاَنْعِمْ وَتَفَضَلْ وَبَارِكْ ، بِجَلَالِكَ وَكَمَالِكَ عَلٰى زَيْنِ عِبَادِكْ ، وَاَشْرَفِ عِبَادِكَ ، سَيِّدِاْلعَرَبِ وَاْلعَجَمِ ، وَاِمَامِ طَيْبَةَوَاْلحَرَمِ ، سَيِّدِنَاوَمَوْلَانَا مَحَمَّدٍ وَّعَلىٰ آلِهٖ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالىٰ عَنْ كُلِّ صَحَا بَةِ رَسُوْلِ اللهِ اَجْمَعِيْنَ
(Allohumma Sholli wa sallim, wa zid wa an’im wa tafadlol wa baarik, bi jalaalika wa kamaalika ‘ala zaini ‘ibadik, wa asyrofi ‘ibadika, sayyidil ‘arobi wal ‘ajami, wa imaami thoibata walharomi, sayyidinaa wa maulanaa muhammadin wa ‘ala aalihi wa shohbihii wa sallim wa rodhiyallohu tabaaroka wa ta’ala’an kulli shohaabati rosulillahi ajma’in.)
Atau, juga bisa menggunakan shalawat yang lebih pendek. Setelah itu, khatib akan melanjutkan khutbah kedua.
8. Setelah khatib selesai dengan khutbah keduanya, Bilal shalat Jumat akan berdiri lagi untuk mengumandangkan iqamah, kemudian melaksanakan shalat Jumat.