Mengenal Benny Soebarja, Musisi Indie Pertama Indonesia yang Bermusik Sejak 1960
Sejak awal berdiri The Peels sudah menampilkan sisi kuat dari Benny lewat aransemennya yang lebih berwarna. Inilah sosok Benny Soebarja, musisi indie asal Tasik yang jadi musisi indie pertama di Indonesia.
Bagi penggemar setia musik hard rock dan psychedelic tentu tidak asing dengan sosok karismatik Benny Soebarja. Pria asal Tasikmalaya ini berhasil mengukuhkan diri sebagai “Godfather of Indonesian Progrssive Underground” versi beberapa majalah musik asing di tahun 1970-an.
Benny mulai berkiprah di gemuruhnya musik rock sejak tahun 1960 melalui band kampus. Hingga akhirnya, ia mendirikan grup pertamanya yang bernuansa “Beatles” bernama The Peels di tahun 1966.
-
Kapan Hari Musik Nasional dirayakan di Indonesia? Hari Musik Nasional dirayakan setiap tanggal 9 Maret di Indonesia.
-
Apa yang disiarkan oleh Radio Rimba Raya? RRR bukan hanya keperluan untuk menyiarkan semangat perjuangan kemerdekaan saja, melainkan juga digunakan untuk kepentingan umum, menyiarkan pengumuman, serta instruksi bagi angkatan bersenjata.
-
Apa yang dibahas Indonesia di Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta? “AIPA ke-44 nanti juga akan membahas persoalan kesejahteraan, masyarakat, dan planet (prosperity, people, and planet),” kata Putu, Rabu (26/7/2023).
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa makna dari tema "Nusantara Baru, Indonesia Maju"? Makna dari tema ini adalah bahwa tahun 2024, yang bertepatan dengan HUT ke-79 Kemerdekaan RI akan menjadi momen pembuka bagi beberapa transisi besar di Indonesia.
-
Siapa yang menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia? Sebuah momen menarik terekam oleh kamera televisi ketika penjaga gawang Maarten Paes dengan penuh rasa hormat menyanyikan lagu kebangsaan 'Indonesia Raya' dalam pertandingan Timnas Indonesia melawan Australia pada Selasa malam (10/9/2024).
Sejak awal berdiri The Peels sudah menampilkan sisi kuat dari Benny lewat aransemennya yang lebih berwarna. Inilah sosok Benny Soebarja, musisi indie asal Tasik yang jadi musisi indie pertama di Indonesia.
Terkenal hingga Ke Negeri Tetangga
Instagram Giant Step ©2020 Merdeka.com
Di tahun 1967, band yang beranggotakan Benny Soebardja, Gumilang Kentjana Putra, Budhi Sukma Garna (Buce) dan Dedy Budhiman Garna ini sempat ‘Hijrah’ ke Singapura beberapa waktu. Sambil menikmati masa liburan mereka dengan tampil di beberapa acara musik salah satunya Panggung Nagara.
Warna musik The Peels yang cenderung jarang dimainkan pada saat itu, membuat publik negara bermaskot singa tersebut terkesima. Sehingga, The Peels kembali diundang untuk memeriahkan beberapa pesta musik hingga tampil di stasiun radio dan televisi swasta di sana.
Menuangkan Ide "Anti Mainstream"
Kesan idealis dari musisi kelahiran Tasik, 4 Juli 1949 ini mulai terlihat ketika masuknya musisi tambahan Soeman Lubis yang mengisi posisi keyboard. Kesan satu pemikiran mulai ditampakkan antara kedua musisi ikonik tersebut, namun band tersebut akhirnya bubar di akhir tahun 1960.
Selanjutnya, Benny kembali membentuk band dengan warna yang berbeda dan cenderung ke Hard Rock dan Progressive yang saat itu belum dikenal masyarakat. Band yang diberi nama Shark Move tersebut lantas menjadi titik bagi Benny untuk mengukuhkan diri sebagai musisi ‘Anti Mainstream’ dengan melawan arus ‘Beatles’ dan Pop yang sedang digandrungi kalangan muda saat itu.
Ghede Chokras dan Ideologi Indie
Wikipedia ©2020 Merdeka.com
Tahun 1973 merupakan tahun terpenting bagi sejarah musik Indonesia, pasalnya Shark Move yang beranggotakan Soman Loebis (kibor), Janto Diablo (bass), Samy Zakaria (drum) dan Bhagu Ramchand (vokal/produser), melahirkan album “Ghede Chokra's” yang kental akan nuansa progressive dengan beat drum dan notasi gitar hard rock yang cukup menghentak di eranya.
Yang menarik dari album tersebut, Benny bersama seluruh personel Shark Move sepakat untuk mengedarkan album piringan hitam Ghede Chokra's secara independen. Album itu disalurkan ke toko-toko kaset tanpa bantuan label sama sekali.
Proses pendistribusian album yang masuk kategori 150 Album Terbaik Indonesia versi Majalah Rolling Stone ini, hanya dibantu oleh Bhagu Ramchand selaku vokalis sekaligus manajer band beraliran Progressive Rock dengan sedikit sentuhan Heavy Metal tersebut. Metode ini yang kelak banyak digunakan oleh band-band rock serta underground di era sekarang dengan sebutan indie (berangkat dari kata independent atau mandiri).
Era Giant Step hingga Saat Ini
Instagram Giant Step ©2020 Merdeka.com
Dikutip dari Kapanlagi.com, tahun 1974 Soman Lubis terpaksa hengkang dari Shark Move dengan ditarik Ahmad Albar untuk memperkuat God Bless. Sejak saat itu, Benny membubarkan band anti mainstream pertama di Indonesia tersebut dengan mendirikan grup baru yang lebih berat bernama Giant Step.
Bersama Giant Step, Benny semakin berani untuk bereksperimen ke musik yang lebih cepat dan menggabungkan unsur Heavy Metal ala Deep Purple dengan mengeluarkan debut album ‘Mark I’. Band Bandung ini pun perlahan disegani oleh para pesaing di tahun tersebut salah satunya God Bless.
Benny harus mengakhiri petualangan bermusiknya di tahun 1986, setelah Giant Step mengeluarkan album Geregetan yang membawanya menuju puncak karier di kancah musik rock mainstream.
Tahun 2016, Benny bersama Giant Step kembali mencoba peruntungan menjajaki musik indie modern bersama putranya, Rama Nalendra. Ayah dan anak ini menelurkan album berjudul Hitam Putih dengan warna Art Rock modern.