Cara Berbakti kepada Orang Tua yang Sudah Meninggal, Muslim Wajib Tahu
Momen kehilangan orang tua adalah saat yang penuh dengan kesedihan mendalam. Namun, meskipun mereka telah pergi meninggalkan dunia ini, bukan berarti kita tidak bisa lagi berbakti kepada mereka.
Momen kehilangan orang tua adalah saat yang penuh dengan kesedihan mendalam. Namun, meskipun mereka telah pergi meninggalkan dunia ini, bukan berarti kita tidak bisa lagi berbakti kepada mereka.
Kita tahu bahwa berbakti kepada orang tua adalah kewajiban bagi setiap Muslim. Berbakti kepada orang tua juga menjadi cara beramal yang bisa kita lakukan sehari-hari dengan balasan yang luar biasa.
-
Bagaimana cara mengamalkan dzikir "Ya Jabbar"? Mengamalkan dzikir “Ya Jabbar” adalah sebuah praktik spiritual dalam Islam yang bertujuan untuk mengingat dan memohon kepada Allah SWT dengan menggunakan salah satu dari Asmaul Husna, yaitu “Al Jabbar” yang berarti “Yang Maha Perkasa”.
-
Siapa saja yang dapat mengamalkan dzikir "Ya Jabbar"? Cara mengamalkan Ya Jabbar ini perlu diketahui umat muslim.
-
Kapan dzikir "Ya Jabbar" dianjurkan untuk diamalkan? Dzikir “Ya Jabbar” adalah salah satu cara bagi umat Islam untuk mengingat dan memohon kepada Allah SWT dengan harapan bahwa-Nya akan memberikan apa yang mereka butuhkan sesuai dengan sifat-sifat-Nya yang agung.
-
Apa arti dari "Ya Jabbar" dalam konteks Asmaul Husna? "Ya Jabbar" adalah salah satu dari 99 Asmaul Husna, yang merupakan nama-nama baik dan indah Allah SWT dalam Islam. "Ya Jabbar" berarti "Wahai Tuhan yang Maha Perkasa" atau "Maha Gagah".
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Siapa yang dilarang menyambung rambut dalam Islam? Nabi Muhammad SAW dengan tegas melarang umatnya untuk menyambung rambut, baik dengan rambut asli maupun rambut palsu. Hal ini berdasarkan beberapa hadis yang menyebutkan bahwa Allah mengutuk wanita yang menyambung rambut dan meminta untuk disambungkan.
Dalam satu riwayat, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam pernah ditanya tentang kebaikan yang bisa dilakukan untuk kedua orang tua yang sudah meninggal. Beliau pun menjawab,
“Masih ada kebaikan yang bisa dilakukan. Yaitu, mendoakan keduanya, memohonkan ampunan atas dosa-dosanya, memenuhi janji mereka, menyambung tali silaturahmi yang tidak mungkin tersambung kecuali melalui perantara keduanya, dan menghormati teman-teman karibnya.” (HR. Abu Dawud).
Jangan sampai kepergian orang tua menjadikan kita lupa akan kewajiban untuk terus berbakti kepada mereka. Dalam artikel berikut ini, kami akan sampaikan bagaimana cara berbakti kepada orang tua yang sudah meninggal sebagaimana yang dikutip dari berbagai sumber.
Cara Berbakti kepada Orang Tua yang Sudah Meninggal
© pexels.com/Anastasia Shuraeva
Ada banyak hadis yang menjelaskan tentang cara berbakti kepada orang tua yang sudah meninggal. Salah satu hadis yang menjelaskan cara berbakti kepada orang tua yang sudah meninggal berasal dari Abu Usaid Malik bin Rabi’ah As-Sa’idi, ia berkata,
“Suatu saat kami pernah berada di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu ada datang seseorang dari Bani Salimah, ia berkata, “Wahai Rasulullah, apakah masih ada bentuk berbakti kepada kedua orang tuaku ketika mereka telah meninggal dunia?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Iya (masih tetap ada bentuk berbakti pada keduanya, pen.). (Bentuknya adalah) mendo’akan keduanya, meminta ampun untuk keduanya, memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia, menjalin hubungan silaturahim (kekerabatan) dengan keluarga kedua orang tua yang tidak pernah terjalin dan memuliakan teman dekat keduanya.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah).
Berbuat Baik kepada Teman Dekat Orang Tua
Cara berbakti kepada orang tua yang sudah meninggal bisa dengan berbuat baik kepada keluarga dan teman dekat orang tua. Dalam suatu hadis dijelaskan bahwa kita dapat melihat bagaimana cara berbakti kepada orang tua yang sudah meninggal dunia lewat perbuatan baik pada keluarga dari teman dekat orang tua.
Ibnu Dinar meriwayatkan, ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma pernah berkata bahwa ada seorang lelaki Badui bertemu dengan Ibnu Umar di tengah perjalanan menuju Makkah. Kemudian ‘Abdullah bin ‘Umar memberi salam dan mengajaknya untuk naik ke atas keledainya serta memberikan sorban yang dipakai di kepalanya. Ibnu Dinar berkata kepada Ibnu Umar, “Semoga Allah memberikan kebaikan kepadamu, sesungguhnya orang itu adalah orang Badui dan sebenarnya ia diberi sedikit saja sudah senang.” ‘Abdullah bin ‘Umar berkata, “Sesungguhnya ayah Badui tersebut adalah kenalan baik (ayahku) Umar bin Al-Khattab. Sedangkan saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya sebaik-baik bentuk berbakti (berbuat baik) adalah seseorang menyambung hubungan dengan keluarga dari kenalan baik ayahnya.” (HR. Muslim).
Sedekah atas Nama Orang Tua
Cara berbakti kepada orang tua yang sudah meninggal juga bisa melalui sedekah yang mengatasnamakan orang tua. Hal ini diterangkan dalam hadis dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,
“Sesungguhnya ibu dari Sa’ad bin ‘Ubadah radhiyallahu ‘anhu meninggal dunia. Sedangkan Sa’ad pada saat itu tidak berada di sisinya. Kemudian Sa’ad mengatakan, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal, sedangkan aku pada saat itu tidak berada di sampingnya. Apakah bermanfaat jika aku menyedekahkan sesuatu untuknya?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Iya, bermanfaat.’ Kemudian Sa’ad mengatakan pada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Kalau begitu aku bersaksi padamu bahwa kebun yang siap berbuah ini aku sedekahkan untuknya’.” (HR. Bukhari).
Sedekah untuk mayat akan bermanfaat baginya berdasarkan kesepakatan (ijma’) kaum muslimin.
6 Cara Berbakti
© pexels.com/Thirdman
Dari beberapa hadis yang telah disampaikan, ada enam cara berbakti kepada orang tua yang sudah meninggal yang bisa kita amalkan:
• Mendoakan kedua orang tua.
• Banyak meminta ampunan pada Allah untuk kedua orang tua.
• Memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia.
• Menjalin hubungan silaturahmi dengan keluarga dekat keduanya yang tidak pernah terjalin.
• Memuliakan teman dekat keduanya.
• Bersedekah atas nama orang tua yang telah tiada.
Bagi seorang Muslim, cara berbakti ini wajib diketahui dan diamalkan karena berbakti pada kedua orang tua adalah jalan termudah untuk masuk surga. Dari Abu Darda radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Orang tua adalah pintu surga paling tengah. Kalian bisa sia-siakan pintu itu atau kalian bisa menjaganya.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad).