Kisah Inspiratif Guru Tunadaksa di Bandung, Gagal CPNS 5 Kali hingga Sempat Putus Asa
Guru tunadaksa ini terus ingin berbagi semangat kepada sesama agar mereka dapat memperjuangkan cita-cita. Dadan tentu telah melalui perjalanan panjang untuk tak mudah menyerah.
Di tengah keterbatasan, tak ada istilah menyerah dalam kamus kehidupan. Setidaknya itulah motivasi yang terus digenggam oleh Dadan, seorang tenaga pengajar di SMP Negeri 20 Bandung.
Guru tunadaksa ini terus ingin berbagi semangat kepada sesama agar mereka dapat memperjuangkan cita-cita.Dadantentu telah melalui perjalanan panjang untuk tak mudah menyerah.
-
Kenapa surat kabar menjadi primadona di Bandung? Di era kejayaannya, surat kabar menjadi primadona bagi masyarakat yang tengah menantikan informasi.
-
Apa yang sebenarnya terjadi di foto-foto yang beredar di media sosial tentang Bandung yang dipenuhi salju? Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut merupakan hasil suntingan dan telah beredar dari tahun lalu.
-
Apa yang terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Bandung Barat? Sebagaimana diberitakan, puluhan rumah di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diterjang longsor pada Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Bagaimana Sariban menyebarkan pesan kebersihan di Bandung? Di sepeda tuanya, ia menuliskan pesan untuk masyarakat agar membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya. Imbauan ini diserukan agar banyak orang yang makin sadar akan kebersihan lingkungan demi masa depan.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
Sebagai abdi negara, pria bernama lengkap Dadan Mochammad Ramdan ini berpesan bahwa apapun yang dikerjakan dengan penuh perjuangan, maka keterbatasan tidak akan menjadi kendala. Berikut kisah lengkapnya:
Melupakan Kekurangan yang Dimiliki
http://disdik.jabarprov.go.id/ ©2020 Merdeka.com
Seperti dilansir dari disdik.jabarprov.go.id, Dadan mengungkapkan jika sejak taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas, dirinya bersekolah di sekolah umum (bukan sekolah khusus disabilitas).
Kendati demikian, ia berhasil meraih berbagai prestasi. Salah satunya peringkat tiga besar yang selalu ia raih semasa sekolah hingga jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Dadan terus fokus menuju apa yang akan diraihnya.
Pasca lulus SMA, ia sempat jeda satu tahun. Namun usahanya membuahkan hasil hingga ia bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Universitas Islam Nusantara (Uninus).
"Saat itu, saya kuliah (jurusan apa pun) enggak masalah, yang penting ada kesempatan dulu. Jika sudah masuk, saya harus totalitas. Tahu cara belajar maksimal dengan tetap bertanggung jawab," tuturnya beberapa waktu lalu.
Memupuk Totalitas
Saat kuliah, Dadan terus memupuk motivasinya yang kadang goyah. Banyak dari kalangan dosen yang mendukung perjuangannya. Di antaranya, dosen mata kuliah morfologi dan dosen pembimbing yang selalu memupuk kepercayaan diri Dadan.
"Mereka memberikan support saya dengan luar biasa," ungkapnya.
Sempat Putus Asa karena Gagal CPNS 5 Kali
http://disdik.jabarprov.go.id/ ©2020 Merdeka.com
Namun ada suatu masa di mana semangatnya itu sempat terputus. Hal itu terjadi saat Dadan mengalami kegagalan ketika berjuang untuk menjadi abdi negara melalui pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Bahkan ia menuturkan pernah sempat kehilangan harapan (hopless) saat mengetahui dirinya telah gagal lolos selama 5 kali mendaftar. Namun berkat dorongan dari orang tuanya ia berhasil lolos di pendaftaran ke enam.
"Sebetulnya hopeless, cuma jadi ingat Mamah yang tetap nyuruh daftar. Akhirnya di-cumponan dulu dan Alhamdulillah karena proses ikhtiar serta doa orang tua, saya bisa sampai di sini," tuturnya.
Guru adalah Pemberi Contoh
Bagi Dadan, terdapat tantangan tersendiri saat ia menjadi pendidik. Baginya, guru merupakan teladan yang harus memberi contoh.
"Jika tidak bisa memberi contoh mulai dari hak dan kewajibannya, bagaimana seorang guru bisa mencerminkan kesuksesan bagi anak-anak," tegasnya.
Selain itu, lanjutnya, peran guru tidak hanya sebagai sosok yang memberikan tugas. Tetapi alangkah baiknya jika guru bisa menjadi teman bagi anak didiknya.
"Guru itu bukan hanya dikenang, tapi harus bisa mengenang karena guru adalah sosok panutan dan teladan," ucapnya.
Melalui prinsip tersebut, Dadan bertekad untuk mengabdikan diri sebagai seorang guru. Baginya, menjadi tenaga pendidik tidak hanya sekedar mengajar, tapi juga harus menginspirasi.