Desa Wisata Kandri, Mulai dari Profil, Lokasi, dan Budaya Khasnya
Desa Wisata Kandri memiliki karakteristik yang cocok untuk dijadikan desa wisata dengan seni budaya tradisionalnya, dan juga potensi alamnya yang masih terjaga lestari.
Semarang adalah salah satu destinasi wisata yang menarik dikunjungi. Lawang Sewu, Klenteng Sam Poo Kong, Kota Lama Semarang adalah beberapa tempat wisata populer yang ada di Semarang. Tapi, ada satu tempat wisata yang layak untuk masuk dalam daftar liburan Anda. Tempat itu adalah Desa Wisata Kandri.
Mengutip dari kemenparekraf.go.id, Desa Wisata Kandri, disingkat Dewi Kandri, terletak di Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Walikota Semarang Nomor 556/407 Tanggal 21 Desember 2012.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Apa itu jamak taqdim? Jamak Taqdim yaitu menggabungkan dua sholat dengan cara mengerjakannya di waktu sholat yang pertama.
Berstatus sebagai Desa Wisata Berbasis Daya Tarik Alam dan Daya Tarik Budaya, Dewi Kandri memiliki potensi wisata alam berupa Objek Wisata Gua Kreo, yang terletak di sebuah pulau kecil di tengah Waduk Jatibarang, yang dihuni oleh ratusan monyet ekor panjang yang sudah jinak.
Di desa wisata ini, disediakan wahana seru yang bisa Anda nikmati. Tak lupa, berbagai spot foto juga tersedia untuk menyimpan momen Anda saat berlibur di tempat ini. Biaya masuk ke Desa Wisata Kandri ini juga gratis, jadi Anda bisa berjalan-jalan menikmati alam dan lingkungannya tanpa perlu mengeluarkan uang.
Desa Wisata Kandri
Desa wisata adalah sebuah kawasan perdesaan yang di dalamnya terdapat beberapa karakteristik khusus yang bisa dijadikan sebagai daerah tujuan wisata. Di kawasan Desa Wisata Kandri, yang dikutip dari kandri.semarangkota.go.id, penduduknya masih memiliki tradisi dan budaya yang relatif masih asli.
Tak hanya itu, ada beberapa faktor pendukung lain seperti makanan khas, sistem pertanian dan sistem sosial yang turut mewarnai sebuah kawasan desa wisata. Di luar faktor-faktor tersebut, alam dan lingkungan yang masih asli dan terjaga merupakan salah satu faktor yang penting dari sebuah kawasan tujuan wisata.
Jika dilihat dari penjelasan tentang desa wisata di atas, Desa Wisata Kandri juga memiliki karakteristik yang cocok untuk dijadikan sebuah desa wisata. Beberapa hal yang perlu kita ketahui tentang Desa Kandri ini adalah tentang seni budaya tradisionalnya, dan juga potensi alamnya yang sampai saat ini masih terjaga lestari.
Desa Wisata Kandri memiliki penduduk sekitar 3,797 jiwa, dengan mayoritas orang-orangnya memiliki mata pencaharian sebagai petani. Di tempat ini juga terdapat kerajinan batik, sulam, serta budidaya belut.
Lokasi Desa Wisata Kandri
Lokasi Desa Wisata Kandri berada di alamat Kandri, Kecamatan Gunung Pati, Kabupaten Semarang. Jaraknya kurang lebih 15 km dari pusat Kota Semarang, atau dibutuhkan waktu tempuh sekitar 40 menit perjalanan.
Infrastruktur jalan untuk menuju ke Desa Wisata Kandri juga sudah cukup bagus, jadi Anda dapat mencapainya dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Desa Wisata Kandri letaknya berada di dataran tinggi, sehingga memiliki hawa yang sejuk karena berada dekat dengan gunung Ungaran.
Desa Wisata Kandri juga memiliki objek wisata yang sering dikunjungi oleh beberapa wisatawan lokal, yaitu Goa Kreo dan juga Waduk Jatibarang.
Goa Kreo adalah objek wisata yang konon masih berkaitan erat dengan cerita sejarah proses pembangunan Masjid Demak oleh Sunan Kalijaga. Sedangkan Waduk Jatibarang sendiri adalah waduk buatan yang memang sengaja dibentuk untuk meningkatkan potensi wisata yang ada di Desa Kandri tersebut.
Fasilitas dan Budaya Desa Wisata Kandri
Potensi wisata buatan berupa Waduk Jatibarang yang dilengkapi dengan adanya Perahu Wisata, Plaza Kandri, dan Lokasi Pemancingan. Potensi wisata minat khusus berupa Ekowisata dan Eduwisata yang dikemas dalam paket wisata bagi rombongan anak usia pra-sekolah dan usia sekolah, mulai dari SD, SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi.
Sarana dan prasarana pendukung yang ada di tempat ini antara lain seperti Kantor & Sekretariat Pengelola Desa Wisata, Pemandu Wisata, Homestay, Area Parkir, Paket Wisata, Kebun Buah, Sanggar Seni Omah Alas, Kereta Wisata, Toilet, PKL, Kios UMKM, Camping Ground, Lokasi Outbond, River Tubing, Jelajah Desa, Area Mancing Mania, Sanggar Omah Alas, Kandri Etnik, Papan Informasi dan Penunjuk Arah.
Anda juga bisa menikmati makanan khas Desa Wisata Kandri yaitu Sego Kethek, dan juga membawa oleh-oleh khasnya yang berupa aneka makanan dan cemilan dengan bahan baku singkong, seperti Wingsing, Jenang Tape, Dodol Tape, Sikela, Gethuk, aneka Kripik dan Criping Singkong, dll.
Selain itu, juga terdapat berbagai macam produk cinderamata yang terbuat dari bambu, kayu dan bahan lain, produk dan sablon kaos serta batik. Juga ada potensi seni seperti Gendongan Lesung, Kempling Kemanak, Gamelan, Karawitan, Sanggar Tari.
Desa Kandri juga memiliki kearifan budaya lokal yang dikemas dalam Kelender Kegiatan Tahunan yaitu yang diisi dengan berbagai acara, seperti Prosesi dan Kirab Budaya Sesaji Rewanda, Mahakarya Legenda Gua Kreo, Nyadran Desa, Nyadran Kubur, Nyadran Kali, Barikan & Sedekah Waduk.