Doa Bareng 'Jutaan' Santri, Ridwan Kamil Harapkan Ini dari Acara Istighosah Kubro
Dalam kesempatan itu, Istighosah Kubro merupakan jalan menuju kebaikan Indonesia, khususnya Jawa Barat di tengah wabah pandemi Covid-19, bencana alam hingga kondisi sosial politik sehingga bisa kembali kondusif.
Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional dan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 29 Oktober 2020 pekan depan, Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil melaksanakan acara doa bersama yang diberi tajuk Istighosah Kubro , di Masjid Pusdai, Kota Bandung, pada Rabu (21/10/2020) kemarin.
Acara tersebut turut dihadiri satu juta santri se-Jawa Barat secara virtual, juga Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Habib Luthfi bin Yahya dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Barat.
-
Kenapa surat kabar menjadi primadona di Bandung? Di era kejayaannya, surat kabar menjadi primadona bagi masyarakat yang tengah menantikan informasi.
-
Apa yang sebenarnya terjadi di foto-foto yang beredar di media sosial tentang Bandung yang dipenuhi salju? Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut merupakan hasil suntingan dan telah beredar dari tahun lalu.
-
Apa yang terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Bandung Barat? Sebagaimana diberitakan, puluhan rumah di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diterjang longsor pada Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Bagaimana Sariban menyebarkan pesan kebersihan di Bandung? Di sepeda tuanya, ia menuliskan pesan untuk masyarakat agar membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya. Imbauan ini diserukan agar banyak orang yang makin sadar akan kebersihan lingkungan demi masa depan.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
Kendati dilaksanakan secara terbatas (virtual), acara Istighosah Kubro tersebut terlaksana dengan khidmat dan lancar, di tengah penerapan protokol kesehatan pandemi Covid-19.
Memohon Indonesia Kembali Membaik
©2020 Liputan6.com
Melansi dari Liputan6, kang Emil (sapaan akrabnya) menyebutkan jika Istighosah Kubro menjadi momentum untuk introspeksi diri dengan memanjatkan doa kepada Allah SWT guna memohon segala kebaikan serta pertolongan di tengah kompleksnya masalah yang tengah dihadapi bangsa.
"Momen ini sangat tepat digelar sebagai bahan introspeksi kita dan mohon pertolongan kepada Allah SWT terkait masalah bangsa saat ini," katanya.
Meminta Perdamaian di Jawa Barat
Dalam kesempatan itu, Istighosah Kubro merupakan jalan menuju kebaikan Indonesia, khususnya Jawa Barat di tengah wabah pandemi Covid-19, bencana alam hingga kondisi sosial politik sehingga bisa kembali kondusif.
"Mudah-mudahan selepas ini kondisi Jabar lebih damai, kondusif, dijauhkan dari mara bahaya, dan pandemi Covid-19 segera berakhir," ujarnya.
Dirinya menyebut, masa pandemi Covid-19 bukanlah halangan untuk memohon pertolongan. Walaupun tidak seperti biasanya, hal itu bisa meningkatkan kekhidmatan dalam perayaan hari santri ini.
"Itulah betapa pentingnya istigasah qubro ini walaupun kondisinya sekarang berbeda dengan sebelum karena pandemi Covid-19. Tapi, hal itu tidak mengurangi kekhidmatan," ucapnya.
Upaya Pendekatan Kembali Kepada Sang Pencipta
Sementara itu Habib Luthfi bin Yahya menyebutkan bahwa istighosah memiliki arti manusia yang pada dasarnya merupakan makhluk yang lemah, serta tidak sanggup dalam menyelesaikan permasalahan tanpa pertolongan Allah SWT.
"Kita mohon pertolongan kepada Allah atas ketidakmampuan kita, maka istigasah tersebut menunjukkan kelemahan kita dan masih sangat perlu pendekatan diri kita kepada Yang Maha Kuasa," katanya.
Selain itu, hal tersebut merupakan kesempatan kita untuk menambah tauhid, ma'rifat dengan mengingat kebesaran-kebesaran-Nya melalui keyakinan diri yang kuat.
"Melalui apa yang kita baca dan mengingat kebesaran-kebesaran Allah SWT akan menambah tauhid, ma'rifat, dan keyakinan kita kepada Allah SWT, dan menuntun kita untuk peduli sesama," ujarnya.