Dulu Sopir Bergaji Rp 50 Ribu dan Diremehkan, Pemuda di Tasikmalaya Kini Hasilkan Cuan Rp1 Miliar dari Barang Bekas Ini
Dulu dipandang sebelah mata, pemuda berusia 26 tahun ini buktikan kesuksesan.
Dulu dipandang sebelah mata, pemuda berusia 26 tahun ini buktikan kesuksesan.
Dulunya Kuli Bangunan Bergaji Rp 50 Ribu, Pemuda di Tasikmalaya Kini Hasilkan Cuan Rp1 Miliar dari Barang Bekas Ini
Memanfaatkan peluang dengan apa yang kita miliki terbukti mampu menghantarkan kesuksesan. Ini sudah dibuktikan oleh seorang pemuda di Kabupaten Tasikmalaya bernama Ilham Lukmanul Hakim.
Di usia 26 tahun ia telah mengantongi cuan hingga Rp1 miliar hanya dari berjualan kamera bekas.
- Perempuan Ini Kaget, Batu Pengganjal Pintu Rumahnya Ternyata Bernilai Rp 15 Miliar, Begini Ceritanya
- Pelajar SMP di Padang Tewas dengan 6 Tulang Rusuk Patah, LBH: Diduga Disiksa Polisi
- Gaji Rp5 Juta Cuma Dapat Segini Kalau Dipotong Tapera
- Tak Mau Bayar Rp5.000, Seorang Pembeli Rusak Gerobak Tukang Bubur di Jaktim
Ilham tak menyangka bisa mendapatkan rezeki sedemikian besar di usia yang terbilang muda.
Namun di balik itu ada usaha dan kerja keras yang ia selaraskan dengan peluang dan potensi kemampuan di dalam diri.
Kisahnya menginspirasi agar anak-anak muda seusianya bisa bergerak maju dan tidak lelah dengan keadaan yang terkadang tidak sesuai. Berikut selengkapnya.
Bermula dari Iseng
Kesuksesannya Ilham mulai saat tujuh tahun lalu, di mana saat itu dirinya memiliki kegemaran terhadap dunia fotografi.
Ilham mulanya mengisi waktu luang dengan menyalurkan hobinya, termasuk melihat peluang di sana.
Menurut dia, saat itu di Tasikmalaya masih jarang tempat yang fokus menjual alat-alat kamera bekas. Ilham kemudian mencoba berjualan bagian-bagian kamera, sembari membangun relasi.
“Awal mulanya saya melihat peluang, awalnya saya jual satu sampai dua unit kamera, COD-an, rugi pernah, ditipu udah dan sampai dibegal di jalan juga udah. Jadi di kamera ini saya tidak ada dasar jualan, tidak ada dasar memakai kamera,” katanya, mengutip YouTube Naik Kelas
Sudah Bekerja Sejak Sekolah
Di awal-awal dirinya terjun ke dunia kamera dan fotografi, Ilham juga memanfaatkan agar alat yang ia punya bisa diputar menjadi uang.
Dari sana ia ikut mendokumentasikan acara pernikahan dan lain-lain.
Di samping itu, Ilham juga bekerja sebagai sopir pengangkut barang juga kuli bangungan sebagai tambahan pemasukan.
“Tapi sebelum ini saya sudah ditampar dengan realitas, saya jadi sopir barang, kuli bangunan, jadi pas dulu orang lain sekolah, saya pergi-pergi ke luar kota,” terangnya tertawa
Menentukan Fokus dari Hobi
Sebagai seseorang yang tak ingin mengabaikan celah, Ilham terus menempa diri terutama di bidang fotografi. Sejak itu pekerjaannya di dunia transportasi dan pekerjaan bangunan ia tinggalkan.
Ilham lantas fokus di dunia persewaan dan jual beli kamera bekas. Menurutnya di kemudian hari kamera akan menjadi sebuah kebutuhan, terutama bagi pehobi fotografi.
“Saya mungkin beda dengan kebanyakan orang, saya memaksimalkan kemampuan saya. Mungkin orang punya kemampuan tapi tidak mau diasah, sehingga saya melakukan itu,” katanya lagi.
Modal Rp 7 Juta dari Jual Motor
Modal yang saat itu digunakan untuk jual beli kamera bekas berasal dari sepeda motor yang ia jual. Sepeda motor itu ia beli dari hasilnya menjadi sopir dan pekerja bangunan.
Saat itu uang terkumpul Rp7 juta yang ia putarkan untuk mencari kamera bekas dan menjualnya dengan kondisi yang masih bagus.
“Saya jual motor waktu itu, dapat Rp7 juta untuk modal kamera. Itu hasil nyicil tiap bulan, karena saya mikir kok kayak begini malah bikin orang lain jadi kaya, bukan saya yang kaya,” terangnya
Pernah Direndahkan
Kondisi direndahkan juga pernah dialami oleh Ilham karena saat itu dirinya hanyalan seorang sopir dan pekerja bangunan yang memiliki penghasilan sebesar Rp50 ribu.
"Satu yang saya ingat itu hinaan orang, diremehkan, direndahkan, dianggap sepele. Mungkin saya buka apa-apa kan dulu, seorang sopir yang punya gaji Rp50 ribu per hari gitu,"
ujar Ilham
merdeka.com
Selain itu dirinya juga pernah mengalami kerugian saat usaha sewa kamera seperti mati total setelah dipinjamkan bahkan rusak.
“Pernah minus Rp10 juta, kamera mati total, dibegal juga pernah karena waktu itu saya bawa tas berisi kamera, direndahakan, macam-macam,” terangnya.
Perputaran Uang Mencapai Rp1 Miliar
Saat ini usahanya semakin berkembang karena ia sudah memiliki toko kamera yang cukup besar di Tasikmalaya. Dirinya masih berjualan kamera bekas dan baru dengan berbagai model dan tipe.
Keuletannya membangun jaringan antar pengusaha kamera serta fotografer, termasuk menyediakan barang murah dan berkualitas menghantarkannya menjadi pemuda yang sukses di usia 26 tahun.
“Omzetnya satu bulan perputaran uang bisa Rp1 miliar, karena tiap hari kita masuk barang dan keluar barang juga. Tapi ini buat motivasi aja, karena yang penting kerja kerasnya, semangat membaca peluang, mengatur keuangan,” katanya
Ilham sebelumnya membuka dua toko kamera dengan brand Anyar Kamera Tasik. Untuk toko pertama sebagai penjualan dan toko kedua untuk rental kamera.