Fungsi Kurikulum bagi Guru dan Peserta Didik, Wajib Dipahami
Kurikulum merupakan salah satu komponen dalam pendidikan yang menjadi pedoman dalam proses belajar mengajar. Jika tidak ada kurikulum, maka pendidikan tidak akan berjalan dengan baik karena tidak ada arah yang jelas.
Pendidikan merupakan jalan untuk membangun masyarakat yang berkualitas. Untuk membantu mencapainya, ada yang disebut kurikulum dalam membantu pendidikan agar berjalan lebih efektif.
Dilansir dari laman prosiding.upgris.ac.id, kurikulum dapat diartikan secara sederhana sebagai mata pelajaran yang harus diselesaikan oleh peserta didik agar dapat lulus atau mendapatkan ijazah.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Kapan Sepur Kluthuk Jaladara diresmikan? Kereta api uap ini diersmikan pada tahun 2009 oleh Menteri Perhubungan saat itu, Jusman Syafi'i Djamal.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan promo KURMA berakhir? Nasabah dapat memanfaatkan promo ini hingga 30 April untuk 1.500 nasabah pertama.
Kurikulum merupakan salah satu komponen dalam pendidikan yang menjadi pedoman dalam proses belajar mengajar. Jika tidak ada kurikulum, maka pendidikan tidak akan berjalan dengan baik karena tidak ada arah yang jelas.
Istilah kurikulum sudah dikenal sejak lama. Dalam kamus Webster lahuri 1856 untuk pertama kalinya digunakan istilah kurikulum. Pada waktu itu, kurikulum dipakai dalam bidang olahraga, yaitu sebuah alat yang dibawa seorang sejak start sampai finish.
Kurikulum bukan sekadar daftar materi pelajaran yang akan diajarkan oleh guru kepada peserta didik. Kurikulum adalah rancangan atau skenario yang telah dibuat sedemikian rupa untuk memberikan ruang kepada setiap anak untuk mengembangkan potensi yang ada di dalam diri mereka.
Lalu, apa fungsi kurikulum bagi guru, peserta didik, dan orang tua?
Dalam artikel kali ini, kami akan menjelaskan lebih lanjut tentang fungsi kurikulum bagi guru dan juga bagi siswa atau peserta didik dan orang tua.
Fungsi Kurikulum bagi Guru dan Peserta Didik
Fungsi Kurikulum Bagi Guru
Fungsi kurikulum bagi guru berguna dalam proses mengajar nantinya. Adanya kurikulum ini akan sangat membantu para guru, proses mengajar yang mereka lakukan dapat terarah sesuai dengan struktur yang telah dibuat, baik dalam penyampaian materi maupun evaluasi yang akan dilakukan terhadap peserta didik nantinya.
©2020 Merdeka.com/pxhere.com
Adapun fungsi kurikulum bagi guru atau pendidik adalah sebagai berikut:
- Sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir pengalaman belajar pada anak didik.
- Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap perkembangan anak didik dalam rangka menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan.
Guru atau pendidik adalah salah satu faktor yang sangat menentukan dalam proses pendidikan. Oleh karena itu, fungsi kurikulum bagi guru akan membantu tugas mereka dalam memberikan pendidikan secara terarah, efektif, dan berkualitas.
Fungsi Kurikulum bagi Peserta Didik
Bagi peserta didik, adanya kurikulum membantu mereka untuk mempersiapkan diri, mengukur kemampuan, dan juga konsumsi pendidikan. Para peserta didik ini diharapkan mendapat sejumlah pengalaman baru yang dapat dikembangkan seirama dengan perkembangan anak, agar dapat memenuhi bekal hidupnya kelak.
Selain itu, fungsi kurikulum bagi peserta didik juga akan mempermudah dalam memetakan jadwal yang akan mereka buat nantinya. Dengan jadwal ini, mereka dapat membagi waktu untuk mengerjakan pekerjaan pekerjaan yang harus dikerjakan sesuai dengan tuntunan oleh guru atau pendidik nantinya.
Sebagai alat dalam mencapai tujuan pendidikan, kurikulum diharapkan juga mampu menawarkan program pada anak didik yang sesuai pada zamannya.
Fungsi Kurikulum bagi Orang Tua
Fungsi kurikulum bagi orang tua adalah agar orang tua dapat terlibat dan berpartisipasi membantu usaha sekolah dalam memajukan putra-putrinya. Bantuan ini dapat berupa konsultasi langsung dengan sekolah/guru tentang masalah yang menyangkut anak-anak mereka. Selain itu, bantuan berupa materi dari orang tua anak melalui Bp-3.
Dengan membaca dan memahami kurikulum sekolah, para orang tua dapat mengetahui apa saja yang diperlukan anak-anak mereka untuk mendukung pendidikannya. Oleh karena itu, partisipasi dari orang tua ini tidak kalah penting dalam menyukseskan proses belajar mengajar di sekolah.
Orang tua mungkin memang telah menyerahkan anak-anak mereka kepada sekolah agar diberikan dan diajarkan dengan ilmu pengetahuan serta dididik menjadi orang yang bermanfaat bagi pribadinya, orang tua, keluarga, masyarakat, bangsa, dan agama. Namun, hal ini bukan berarti tanggung jawab kesuksesan anaknya menjadi tanggung jawab dari guru dan sekolah.
Keberhasilan yang diharapkan dari peserta didik dapat dicapai dengan sistem kerjasama berdasarkan fungsi masing-masing, yakni orang tua, sekolah, dan guru. Oleh karena itu, pemahaman orang tua terhadap kurikulum pendidikan anaknya merupakan hal yang mutlak.
Peran Pengembangan Kurikulum
Kurikulum bagi program pendidikan di mana sekolah sebagai institusi sosial melaksanakan operasinya, paling tidak dapat ditentukan 3 jenis kurikulum:
Peranan Konservatif
Menekankan bahwa fungsi kurikulum itu dapat dijadikan sebagai sarana untuk mentransmisikan nilai-nilai warisan budaya masa lalu yang dianggap masih relevan dengan masa kini bagi generasi muda.
Peranan Kritis dan evaluatif
Perkembangan ilmu pengetahuan dan aspek-aspek lainnya senantiasa terjadi setiap saat. Peranan kreatif menekankan bahwa fungsi kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan.
Peranan Aktif
Peranan ini dilatarbelakangi oleh adanya kenyataan bahwa nilai-nilai dan budaya yang hidup dalam masyarakat senantiasa mengalami perubahan. Sehingga pewarisan dan nilai-nilai budaya masa lalu kepada siswa perlu disesuaikan dengan masa sekarang.