Guru Besar ITB Ungkap Hasil Penelitian Tsunami 20 Meter, Terjadi Jika Ini Pemicunya
Dalam uraiannya, Sri mengungkapkan skenario terburuk tersebut akan terjadi jika dua segmen megathrust yang membentang di sepanjang pulau Jawa pecah secara bersamaan.
Guru besar Seismologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Sri Widiyantoro bersama rekan penelitinya menunjukkan hasil temuan terkait potensi tsunami besar hingga 20 meter di pantai Selatan Jawa.
Dalam uraiannya, Sri mengungkapkan skenario terburuk tersebut akan terjadi jika dua segmen megathrust yang membentang di sepanjang pulau Jawa pecah secara bersamaan.
-
Siapa yang memberikan klarifikasi tentang kabar tsunami di Batam dan Tanjungpinang? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam memberikan klarifikasi bahwa kabar adanya tsunami yang terjadi di Kota Batam dan Tanjungpinang pada Selasa (17/9), adalah kabar bohong atau hoaks.
-
Kapan tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Kapan tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Apa penyebab tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Di mana tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Bagaimana tsunami Storegga mencapai Inggris utara? Lebih jauh ke selatan di Inggris utara, ketinggian ombak mencapai antara 3 dan 6 meter (10 hingga 20 kaki).
Menurut mereka, potensi tersebut akan dipicu oleh dua segmen yang pecah, di sisi timur dan sisi barat. Sehingga akan menimbulkan gelombang besar dengan dua model ketinggian yang berbeda.
"Sumber (gempa) yang di sebelah Barat dan Timur itu pecah bersamaan maka terjadilah 20 meter di sebelah Barat dan 12 meter di sebelah Timur dan di antaranya itu menjadi lebih tinggi atau rata-ratanya mencapai kira-kira 4,5 meter atau 5 meter," kata Widiyantoro di Jakarta, Rabu (30/9/2020) seperti dikutip dari ANTARA.
Terdapat Celah Megatrust yang Terkunci
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Dalam penelitian yang berjudul “Implications for Megathrust Earthquakes And Tsunamis from Seismic Gaps South of Java Indonesia” yang dapat diakses publik tersebut, terdapat temuan celah seismik di Selatan Pulau Jawa dengan kedalaman kurang dari 30 kilometer.
Menurut Sri, celah tersebut seharusnya bergerak. Namun saat ini mengalami locking, alias terkunci sehingga berdampak pada menumpuknya energi yang bisa pecah di kemudian hari.
"Ada area mengalami 'locking', terkunci mestinya bergerak tapi dia terkunci. Yang terkunci itu menyebabkan akumulasi energi, kalau energinya sudah besar kuncinya tidak kuat maka energinya lepas di situlah muncul megathrust," ujarnya.
Bukan Isu Baru
Pakar geologi gempa bumi dan geotektonik di Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Danny Hilman Natawidjaja menjelaskan terkait isu gempa dan tsunami besar di pantai Selatan Jawa.
Menurutnya, kedua isu tersebut telah berembus sejak 7 tahun lalu di 2013, saat pemaparannya di San Fransisco tentang celah seismik di kepualuan Mentawai.
"Jadi kalau identifikasi sudah sejak tujuh tahun lalu jadi penelitian kawan adalah update dari isu yang lama dengan riset yang mendalam," ujarnya.
Lebih lanjut menurut Danny, saat ini telah ada konfirmasi terkait fenomena tersebut melalui kegiatan simulasi selama 300 menit penelitian ahlli ITB tersebut. Sehingga menunjukkan jika di kawasan pantai Selatan Jawa memang berpotensi mengalami aktivitas megathrust yang akan menimbulkan gelombang tsunami besar.
Sebelumnya juga diketahui jika keberadaan segmen Barat di pantai Selatan Jawa telah dilaporkan oleh peneliti lain sebelumnya.
Warga Dihimbau Tak Panik
Sementara itu, terkait munculnya informasi bencana tsunami setinggi 20 meter di Selatan Jawa, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik.
Menurutnya, untuk saat ini masyarakat bisa lebih meningkatkan kewaspadaannya dengan terus berliterasi sehingga bisa meminimalisir dampak yang ditimbulkan.
"Kami berharap masyarakat terus meningkatkan literasi, selanjutnya tidak mudah kagetan setiap ada informasi potensi bencana," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono di Jakarta beberapa waktu lalu.
Gempa Megathrust Tidak Selalu Berukuran Besar
Daryono menambahkan bahwa istilah megathrust adalah sebutan untuk aktivitas dari tumpukan lempeng dengan kedalaman dangkal di zona yang memiliki nama serupa.
Seluruh aktivitas kegempaan di kawasan tersebut memiliki megathrust, dan gempa tersebut tidak selalu berukuran besar.
Terkait waktu terjadinya gempa tersebut, pihak BMKG tidak bisa memprediksi mengingat saat ini belum ditemukan teknologi yang bisa memprediksi kapan waktu terjadinya gempa megathrust tersebut.