Bukan Tsunami, tapi Gelombang ini Sangat Menakutkan Menurut Ilmuwan, Dulu Cuma Dianggap Mitos
Gelombang 'rogue' adalah fenomena langka yang dapat menimbulkan kehancuran besar. Para ilmuwan khawatir dampaknya yang makin parah akibat perubahan iklim.
Namanya gelombang ‘rogue’ atau gelombang raksasa. Fenomena gelombang 'rogue' atau gelombang raksasa ini muncul tiba-tiba di lautan. Sejauh ini masih menjadi misteri bagi banyak orang. Tapi jangan pernah tanyakan dampaknya. Efeknya bisa sangat menghancurkan.
Mengutip Indy100, Rabu (18/9), gelombang ini, berbeda dengan tsunami yang disebabkan oleh gempa atau letusan gunung api di bawah laut, tidak memiliki asal-usul yang jelas dan dapat mencapai tinggi setara gedung sembilan lantai.
-
Kenapa monster laut ini disebut 'mimpi buruk'? Reptil 'mimpi buruk' itu adalah anggota keluarga Mosasauridae yang juga dikenal sebagai mosasaurus kelompok kadal laut yang telah punah yang kerabatnya saat ini termasuk komodo (Varanus komodoensis) dan anaconda, demikian menurut pernyataan dari Universitas Bath di Inggris.
-
Bagaimana gelombang raksasa bisa terbentuk? Dalam sebuah dokumenter Channel 5 berjudul 'The Bermuda Triangle Enigma,' ilmuwan dari University of Southampton, Simon Boxall, menjelaskan bahwa kondisi di Segitiga Bermuda memungkinkan terbentuknya gelombang raksasa setinggi 30 meter, mirip dengan tsunami setinggi 100 kaki yang terjadi di Teluk Lituya, Alaska pada tahun 1958.
-
Kenapa kabar tsunami itu disebut hoaks? 'Berita itu tidak benar dan BMKG tidak pernah membuat berita tersebut,' kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam Ramlan dalam keterangannya, seperti dilansir dari Antara.
-
Bagaimana tsunami itu terjadi? Pemicu awalnya terjadi ketika suhu yang menghangat menyebabkan lidah gletser yang menipis runtuh, demikian temuan para peneliti. Kondisi itu mengguncang lereng gunung yang curam, menyebabkan longsoran batu dan es menghantam Dickson Fjord di Greenland.
-
Mengapa gempa megathrust berbahaya? Karena energinya sangat besar, gempa ini seringkali disertai dengan tsunami. Contoh gempa megathrust yang terkenal adalah gempa dan tsunami di Aceh pada tahun 2004, yang terjadi akibat subduksi lempeng Indo-Australia di bawah lempeng Eurasia.
-
Bagaimana tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
Pada November 2020, gelombang seperti ini muncul di lepas pantai Ucluelet, British Columbia, dengan ketinggian mencapai 17,6 meter (58 kaki). Setelah satu setengah tahun penelitian, ilmuwan memastikan bahwa gelombang tersebut adalah gelombang 'rogue' paling ekstrem yang pernah tercatat.
Menurut definisi ilmuwan, gelombang 'rogue' – juga dikenal sebagai gelombang "freak", "killer", atau "extreme storm" – adalah gelombang yang ukurannya lebih dari dua kali lipat dibandingkan gelombang sekitarnya.
Mereka muncul secara tak terduga dari arah yang berbeda dengan angin atau gelombang dominan, membuatnya sangat sulit diprediksi. Sampai beberapa dekade terakhir, gelombang 'rogue' hanya dianggap sebagai mitos dalam cerita maritim.
Namun, berbagai penelitian modern menunjukkan bahwa fenomena ini nyata dan terjadi lebih sering dari yang diperkirakan sebelumnya. Menurut American Physical Society (APS), hingga sepuluh gelombang 'rogue' dapat terbentuk di lautan dunia pada saat yang sama.
Sejak peristiwa gelombang 'rogue' di Ucluelet, para ilmuwan terus berupaya memahami apa yang menyebabkan fenomena ini agar bisa mendeteksi mereka lebih dini. Penelitian sebelumnya menyarankan bahwa interaksi non-linear antara gelombang bisa memungkinkan satu gelombang menyerap energi dari gelombang di sekitarnya, membentuk gelombang raksasa yang berumur pendek.
Selain menghancurkan kapal dan instalasi laut, gelombang 'rogue' yang cukup besar bisa mempengaruhi daratan, bahkan jika terjadi jauh di lepas pantai. Studi pada tahun 2020 memperkirakan bahwa perubahan iklim akan meningkatkan tinggi gelombang di Pasifik Utara, menunjukkan bahwa rekor gelombang 'rogue' tertinggi saat ini mungkin tidak akan bertahan lama.
Gelombang 'rogue' tetap menjadi ancaman serius di tengah meningkatnya perubahan iklim global, dan penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk mengantisipasi dampaknya di masa depan.