Harga Tahu Tempe di Pasar Kosambi Kota Bandung Kembali Naik, Ini Daftarnya
Kembali melambungnya harga tersebut sudah dirasakan oleh para penjual makanan tersebut sejak beberapa hari terakhir. Mereka pun tak punya pilihan selain menyesuaikan harga kedelai agar tidak merugi.
Harga komoditas tahu dan tempe di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jawa Barat terpantau kembali mengalami kenaikan, Selasa (18/10). Kenaikan ini selanjutnya dikeluhkan para pedagang hingga pembeli di sana.
Kembali melambungnya harga tersebut sudah dirasakan oleh para penjual makanan sejak beberapa hari terakhir. Mereka pun tak punya pilihan selain menyesuaikan harga kedelai agar tidak merugi.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
“Kenaikan harga ini karena bahan baku utamanya kan sudah mahal, jadi tempe dan tahunya ikut naik” kata salah satu penjual tahu tempe di Pasar Kosambi, Selasa (19/10) mengutip YouTube Liputan6 SCTV.
Pembeli Mengeluh
©2022 YouTube Liputan6 SCTV/ Merdeka.com
Diungkapkan Iyan, kenaikan harga ini memicu protes dari para pembeli tempe dan tahu.
Iyan sendiri mengaku tidak bisa menjual dagangannya dengan harga semula, lantaran biaya produksi tidak bisa tertutup.
Adapun harga bahan baku utama berupa kedelai, saat ini sudah hampir di angka Rp14 ribu, per kilogramnya.
“Pembeli pada ngeluh, dan nanya kok harganya naik, ya karena bahan bakunya sudah naik, kalau nggak naik, saya nggak bisa beli tahu dan tempenya lagi” lanjut Iyan
Daftar Harga Tahu dan Tempe di Pasar Kosambi Kota Bandung
Adapun saat ini harga tahu sudah naik hingga dua kali, dengan awalnya per biji di harga Rp1.000, kemudian kembali naik lagi jadi Rp1.200, kemudian kembali melonjak Rp1.500 dan per Selasa kemarin menjadi Rp2.000 per buah.
Untuk satu papan tahu sendiri semula harganya berada di angka Rp10 ribu, kini naik menjadi Rp12 ribu.
Menurut Iyan, harga tahu akan menyesuaikan harga kedelai, sehingga ketika kedelainya mengalami penurunan harga dari distributor, maka produk tahu dan tempe akan kembali turun.
“Mudah-mudahan bahan bakunya turun, karena tahu itu gimana bahan bakunya, kalo naik terus ya tahu juga akan terus naik” lanjutnya.
Masih Ada yang Belum Menaikkan Harga
©2022 YouTube Liputan6 SCTV/ Merdeka.com
Sementara, di Pasar Kosambi masih ada pedagang yang belum menaikkan harga jual tahu dan tempe yang mereka jual.
Penjual tahu dan tempe lainnya, Eneng mengungkapkan jika saat ini dirinya masih belum menaikkan harga lantaran masih menunggu arahan dari paguyuban tahu dan tempe.
“Untuk saat ini (Selasa) masih belum ada kenaikkan, tapi kemungkinan dua sampai tiga hari lain pasti ada kenaikkan untuk besarannya masih harus disepakati antar paguyuban. Kalau soal rugi, ketika kedelainya naik, kita jadi nombok” kata Eneng.
Pembeli Putar Otak
Para pembeli tahu dan tempe di Pasar Kosambi mengaku harus putar otak agar bisa memenuhi kebutuhan pangan keluarga di tengah mahalnya harga kedelai.
Walau begitu, tahu dan tempe masih jadi pilihan lantaran harganya yang masih di bawah kebutuhan pokok lain.
“Ya kalau harganya murah, saya bisa beli banyak tahunya. Tapi kalau naik begini, sedikit aja” kata Siti, pembeli
“Buat kami yang sudah pensiun harus pintar-pintar ngitung uang, karena kita tiap hari makan tahu dan tempe, paling yang lainnya harus dikurangin” kata pembeli lainnya, Sondah
Baik pedagang dan pembeli berharap agar pemerintah bisa membantu menurunkan harga agar masyarakat bisa kembali mendapatkannya dengan harga yang normal.