Siswi SMK di Cianjur Raup Rp15 Juta Sebulan dari Baju Korea, Ini Kunci Suksesnya
Pakaian rajut khas Korea jadi pilihan Mulia Mudifia Dinata, seorang siswi kelas XII Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat untuk berwirausaha. Dari situ, ia berhasil mengantongi cuan hingga Rp15 juta sebulan.
Pakaian rajut khas Korea jadi pilihan Mulia Mudifia Dinata, seorang siswi kelas XII Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat untuk berwirausaha. Dari situ, ia berhasil mengantongi cuan hingga Rp15 juta sebulan
Mengutip laman disdik.jabarprov.go.id, Sabtu (12/3), Difia, sapaannya, diketahui sudah memulai usaha knitwear tersebut sejak tahun 2018. Setelah empat tahun berjualan, usahanya terus berkembang hingga kini memiliki pangsa pasar sendiri.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
Dalam menjalankan usahanya, Difia mengaku memiliki kunci sukses yang selalu dipegang. Berikut informasinya.
Bermula dari Kesukaan
©2022 disdik.jabarprov.go.id/Merdeka.com
Kisah suksesnya dimulai ketika ia menggemari jenis pakaian asal negeri Korea. Saat itu, ia sempat membeli baju thrifting di salah satu marketplace.
Difia pun akhirnya jatuh hati pada model, desain serta motif korean style seperti knitwear. Dengan keyakinan yang kuat, akhirnya ia mencoba menjajal dunia pakaian hingga mengantongi untung besar.
"Akhirnya aku mikir, kalau aku jual yang kayak gini juga bakal laku, deh," tuturnya, Selasa (8/3/2022) lalu.
Memiliki Brand Sendiri
Anak sulung dari dua bersaudara ini pun akhirnya membuka usaha sendiri dan mulai menjual satu demi satu busana rajut hingga memiliki brand Bernama "Daisydifs".
"Daisy itu bunga yang aku suka karena cantik dan indah. Apalagi kalau bunganya banyak, kalau difs itu dari nama panggilan aku yang lebih disingkat, dari Difia jadi difs," ucapnya sambil tersenyum.
Lebih jauh, siswa kelahiran Cianjur, 14 Juli 2004 ini mengaku selalu suka melihat orang-orang yang jualan. Hal tersebut yang menginspirasi sekaligus memotivasinya untuk terus mendalami usaha tersebut.
"Aku seneng aja liat orang-orang berjualan. Kayak seru, lewatin rintangannya dan enak nikmatin hasilnya," ungkap siswa yang hobi membaca Wattpad ini.
Tidak Moody-an Jadi Kunci Sukses Berwirausaha
Ia pun berbagi tips kepada siswa lain yang ingin mulai berwirausaha seperti dirinya, yaitu niat dan kesungguhan.
"Karena, percuma aja kalau berwirausaha tapi leha-leha. Kalau lagi mood jualan ya jualan, kalau enggak mood jualan enggak akan jualan. Jadi, jangan sampai seperti itu, ya," pesannya.
Selain itu, ia pun mengajak untuk tidak mudah menyerah karena sejatinya usaha apapun pasti akan mengalami naik dan turun.
"Harus ada kesungguhan dan jangan takut memulai bisnis. Karena, semua bisnis enggak ada yang enak, pasti ada naik turunnya dan jangan nyerah yaaa! Kita semua pasti bisa selagi ada usaha dan doa," ucap siswa kompetensi keahlian otomatisasi dan tata kelola perkantoran tersebut.
Dibantu Disdik Jabar
Adapun aktivitas berwirausaha yang dilakukan oleh Difia turut didukung melalui program Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW) dari Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar)
Ia mengatakan, program SPW yang digalakkan Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK) Disdik Jabar, turut membantu dirinya dalam memasarkan produk.
"Program SPW itu sangat bagus karena siswa terfasilitasi dan diberikan pembekalan-pembekalan bagaimana berwirausaha yang baik dan benar," ungkap putri pasangan Ibu Tini dan Bapak Mahmudin ini.
Selain itu, Kantor Cabang Dinas Pendidikan (Kacadisdik) Wilayah VI pun meluncurkan program "Pojok Bestie". Program tersebut bertujuan mempromosikan produk-produk karya siswa secara daring maupun luring dalam rangka mendukung SPW.
Sementara itu, Kepala SMKN 1 Cikalongkulon, Jajat Sudrajat menuturkan, SMKN 1 Cikalongkulon merupakan salah satu wadah mempersiapkan siswa untuk berwirausaha dengan pendampingan dari guru secara kontinu.
"Melalui program SPW, diharapkan akan muncul mutiara-mutiara Start-Up digital yang mampu bersaing di era global saat ini," harapnya.