Keutamaan 10 Hari Terakhir Ramadhan, Waktu yang Penuh Kemuliaan
10 hari terakhir Ramadhan memang memiliki keistimewaan tersendiri. Keutamaan 10 hari terakhir Ramadhan juga menjadi motivasi bagi kaum muslimin untuk semakin meningkatkan ibadahnya di akhir bulan suci.
Bulan Ramadhan sudah mulai mendekati akhir. Namun bukan berarti minat dan semangat kaum muslimin dalam beribadah semakin menurun. Justru, hari-hari terakhir Ramadhan inilah yang dinanti-nanti oleh setiap umat Islam.
10 hari terakhir bulan Ramadhan adalah waktu di mana orang-orang mulai lebih serius dalam beribadah. Mereka mulai memperbanyak mengerjakan amalan-amalan, hingga memilih menetap di masjid agar lebih khusyu dalam melaksanakan ibadah.
-
Kapan Lailatul Qadar turun? Meskipun tak ada manusia di muka bumi yang dapat menyaksikan turunnya Lailatul Qadar, namun terdapat beberapa tandanya yang dapat dilihat dan dirasakan.
-
Kapan Malam Lailatul Qadar diperingati? Pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan ini mari kita tingkatkan ibadah, supaya menjadi tabungan di Yaumul Akhir kelak.
-
Kapan Malam Lailatul Qadar dirayakan? Waktu pasti Lailatul Qadar tidak ditentukan secara pasti dalam Al-Qur'an atau Hadis, tetapi tradisi mengatakan bahwa malam ini jatuh pada salah satu malam ganjil di 10 malam terakhir bulan Ramadan, khususnya pada malam ke-21, 23, 25, 27, atau 29.
-
Apa yang dimaksud dengan malam lailatul qadar? Malam lailatul qadar adalah malam turunnya Al-Qur’an. Malam ini termasuk malam yang sangat istimewa dan segala macam ibadah akan dilipatgandakan pahalanya. Maka dari itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah pada malam lailatul qadar. Terlebih malam ini juga dikatakan sebagai malam seribu bulan.
-
Kapan malam Lailatul Qadar terjadi? Di malam 10 terakhir Ramadhan, mari bersama-sama merayakan malam istimewa ini dengan berbuat baik kepada sesama, terutama di sekitar kita.
Hal ini juga dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang tergambar dalam hadis dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, yang berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa ketika memasuki 10 Ramadhan terakhir, beliau bersungguh-sungguh dalam ibadah (dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
10 hari terakhir Ramadhan memang memiliki keistimewaan tersendiri. Keutamaan 10 hari terakhir Ramadhan juga menjadi motivasi bagi kaum muslimin untuk semakin meningkatkan ibadahnya di akhir bulan suci. Berikut ini apa saja keutamaan 10 hari terakhir Ramadhan yang jika dipahami akan menjadi pendorong semangat bagi kita dalam beribadah.
Adanya Lailatul Qadar
Keutamaan 10 hari terakhir Ramadhan yang paling utama adalah adanya Lailatul Qadar. Inilah keutamaan 10 hari terakhir Ramadhan yang terbesar, yang sekaligus menjadi motivasi bagi kaum muslimin untuk memperbanyak ibadahnya.
©2022 Merdeka.com/pixabay
Malam Lailatul Qadar sendiri tidak diketahui kapan munculnya. Namun, dikutip dari rumaysho.com, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan petunjuk untuk mencarinya di hari-hari terakhir bulan Ramadhan,
“Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kemudian beliau juga menjelaskan bahwa kemungkinan malam Lailatul Qadar terjadi pada malam-malam ganjil daripada malam-malam genap,
“Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari).
Mendapatkan Lailatul Qadar adalah impian bagi setiap orang beriman. Karena di dalamnya terdapat keistimewaan luar biasa. Bahkan keutamaan malam Lailatul Qadar ini disebutkan sendiri oleh Allah SWT dalam firmannya,
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadar: 3).
Ya, malam Lailatul Qadar yang banyak diharap-harapkan kaum muslimin itu memiliki nilai yang disebut lebih baik dari 1.000 bulan.
Malam yang Penuh Berkah
Keutamaan 10 hari terakhir Ramadhan yang kedua adalah adanya malam yang penuh berkah. Keutamaan 10 hari terakhir Ramadhan memang terpusat pada malam Lailatul Qadar. Banyak orang akan berlomba-lomba dalam melaksanakan ibadah demi pahala yang begitu besar di malam Lailatul Qadar.
Malam Lailatu Qadar sendiri juga diselimuti dengan banyak keberkahan. Allah Ta’ala berfirman dalam salah satu ayatnya,
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad Dukhon: 3).
Malam penuh berkah yang disebutkan dalam ayat tersebut merujuk pada malam ‘Lailatul Qadar’ dan ini sudah menunjukkan keistimewaan malam tersebut.
Turunnya Malaikat
Keutamaan 10 hari terakhir Ramadhan yang ketiga yaitu turunnya malaikat dan juga Ar-Ruh, yaitu Malaikat Jibril. Keistimewaan ini dijelaskan oleh Allah Ta’ala yang berfirman,
“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril” (QS. Al Qadar: 4).
Turunnya malaikat menandakan turunnya berkah dan rahmat. Jadi, beruntunglah orang yang saat malam Lailatul Qadar di 10 hari terakhir Ramadhan itu sedang mengerjakan ibadah dan kebaikan. Malaikat akan mengitari orang-orang yang berada dalam majelis dzikir, dan malaikat akan meletakkan sayap-sayap mereka pada penuntut ilmu karena malaikat sangat mengagungkan mereka. (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim).
Mendapat Ampunan Dosa
Keutamaan 10 hari terakhir Ramadhan lain yang tak boleh terlewat adalah adanya ampunan dosa bagi siapa saja yang menghidupkan malam Lailatul Qadar. Hal itulah yang dijelaskan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa orang yang menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan ibadah akan diampuni dosanya oleh Allah SWT.
Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari).
Ibnu Hajar Al Asqolani mengatakan bahwa yang dimaksud ‘iimaanan’ (karena iman) dalam hadis tersebut adalah membenarkan janji Allah yaitu pahala yang diberikan (bagi orang yang menghidupkan malam tersebut). Sedangkan ‘ihtisaaban’ yang memiliki makna mengharap pahala (dari sisi Allah), bukan karena mengharap lainnya yaitu contohnya berbuat riya’. (Fathul Bari).
Sebagai penutup terkait keutamaan 10 hari terakhir Ramadhan yaitu harapan untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar, Syaikh As Sa’di rahimahullah berkata,
“Berbagai hadits yang mutawatir membicarakan tentang keutamaan lailatul qadar dan dijelaskan bahwa malam tersebut terdapat di bulan Ramadhan. Malam tersebut terdapat di sepuluh hari terakhir terkhusus pada malam-malam ganjil. Malam penuh kemuliaan itu tetap terus ada setiap tahunnya hingga hari kiamat. Karena kemuliaan malam tersebut, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan i’tikaf dan memperbanyak ibadah di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Dengan melakukan hal itu, beliau berharap bisa berjumpa dengan lailatul qadar.” (Taisir Al Karimir Rahman).