3 Strategi Ridwan Kamil Kenalkan Agrowisata di Cianjur, Manfaatkan Teknologi Digital
Untuk memaksimalkan pengenalan agrowisata di Cianjur tersebut, gubernur yang kerasan disapa Kang Emil itu akan menggunakan 3 strategi khusus yang ia adopsi dari teknologi digital.
Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil, Selasa (27/04/2021) lalu mengenalkan dua kawasan agrowisata di Desa Cipendawa, Cianjur, Jawa Barat.
Menurutnya, kedua destinasi di Cipendawa tersebut nantinya akan dirpoyeksikan menjadi kawasan wisata unggulan, dengan suguhan alamnya yang asri.
-
Kenapa Alun-alun Ciranjang menjadi daya tarik baru di Cianjur? Alun-alun Ciranjang menjadi destinasi wisata baru yang bisa dikunjungi saat singgah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Lokasi tersebut kini tampak indah, dan rapi, setelah dibenahi oleh Pemprov Jabar dengan anggaran Rp10,3 miliar.
-
Di mana wilayah yang menjadi pusat peredaran narkoba di Cianjur? Berdasarkan pemetaan oleh polisi, peredaran narkoba rawan terjadi di wilayah utara, selatan dan timur Kabupaten Cianjur.
-
Kenapa kasus Vina Cirebon ditarik ke Polda Jabar? Kemudian ramai itulah yang kemudian kasus ini ditarik ke Polda Jabar. Jadi sesama tahanan saling pukul sehingga membuat mereka lebam-lebam," ucap dia.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Mengapa Cianjur menjadi daerah rawan peredaran narkoba? Penyebab dari rawannya peredaran narkoba di sana tidak terlepas dari posisi Kabupaten Cianjur yang dijadikan sebagai destinasi wisata sehingga banyak disinggahi warga luar daerah.
Ia juga mengatakan jika di desa tersebut terdapat beragam kuliner yang khas, dan bisa menjadi pemikat para pelancong yang ingin menikmati suasana sejuknya daerah perbukitan dengan pemandangan sawahn yang khas.
Untuk memaksimalkan pengenalan tersebut, gubernur yang kerasan disapa Kang Emil itu akan menggunakan 3 strategi khusus yang ia adopsi dari teknologi digital. Berikut kabar selengkapnya yang berhasil merdeka.com kutip dari kanal jabarprov.go.id pada Sabtu (01/05/2021).
Perkuat Spot Selfie
Sebagai kawasan wisata yang siap bersaing di era digital, Kang Emil menjelaskan bahwa upaya promosi agrowisata Cipedawa bisa dimulai dari pemenuhan fasilitas spot selfie.
Ia berujar jika spot selfie akan meningkatkan daya tarik pengunjung, terlebih kawasan tersebut memiliki ragam view yang menarik.
“Kalau orang turis datang ke sini yang dicari pasti pemandangan. Jika desa ini belum ada titik selfie, segera dibikin dengan berbagai bentuk. Misalnya sarang burung atau ikon love bisa juga berbentuk perahu,” sebut Emil dalam kunjungannya itu.
Menurut Emil, dengan cara promosi yang ramah dengan selera ‘kekinian’ termasuk memanfaatkan influencer akan membuka peluang Pemkab Cianjur untuk mengembangkan destinasi pariwisatanya.
“Dua minggu ini saya tugaskan bikin spot-spot selfie di sini. Cari orang kreatif Cianjur. (Bahannya) dari bambu kayu agar kalau di foto itu bisa instagramable” tambahnya.
Perkuat Potensi Pertanian
Sebagai daerah dengan nilai pertanian yang kuat, Kang Emil turut mengajak pengelola serta masyarakat untuk menguatkan potensi pertanian lokal.
Sebagai pusat wisata, para pengunjung dimungkinkan akan mencari sesuatu yang menarik untuk dinikmati.
Hal tersebut sesuai dengan teori di ilmu kepariwisataan di mana orang-orang kota tidak pernah punya kesempatan melihat atau telah meninggalkan bercocok tanam, sehingga terus mencari dan merindukan suasana itu.
“Mereka ingin ada tour guide yang mengajak untuk bercocok tanam. Nah di sinilah lowongan pekerjaan hadir. Anak muda karang taruna, mojang jajaka bisa mengisi kekosongan ini,” paparnya.
Dirikan Homestay
Strategi terakhir yang diarahkan oleh Kang Emil adalah mengajak pengelola mendirikan homestay.
Gubernur berpendapat jika fasilitas homestay bisa membantu perputaran ekonomi. Ia turut mengajak penduduk yang memiliki kamar lebih agar menyulap ruangannya menyerupai suasana hotel agar nyaman ditempati.
Wisatawan pun hanya menginginkan lokasi toilet yang bersih dan nyaman, dengan adanya upaya demikian ia menjamin wisatawan akan datang.
“Turis mah cuma satu toiletnya jangan kotor. Jadi renovasi toilet gak harus mahal, yang penting mah bersih,” sebut Gubernur.
Membantu Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi Covid-19
©2021 jabarprov.go.id/ Merdeka.com
Adapun strategi tersebut jika diterapkan mampu mengangkat perekonomian masyarakat yang sempat terdampak oleh Covid-19, terlebih potensi Cipendawa seperti tradisi gamelan Sundanya menjadi daya tarik tersendiri.
Selain itu, ragam kulinernya seperti kue cincin, makaroni, dan lapis legit juga bisa menjadi andalan untuk peningkatan pemasukan lokal.
Ia menambahkan para pengelola destinasi wisata harus berani mengikuti perkembangan teknologi layaknya kalangan milenial, sehingga pengemasannya jauh lebih menarik.
“Makanya saya mengajak anak-anak muda ini kembali di desa, rezeki kota caranya kuasai teknologi digital,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Kang Emil turut meninjau agrowisata lain di Desa Cikanyere di kecamatan yang sama. Dahulu Cipendawa termasuk daerah Cikanyere, namun di tahun 1977 lokasi tersebut berhasil dimekarkan.