Menengok Penerapan Nilai Pancasila di Dusun Cikubang Pangandaran, Sarat Keberagaman
Di dusun bernama Cikubang ini, seluruh aspek masyarakatnya menerapkan nilai Bhineka Tunggal Ika. Namun penerapannya dikemas apik melalui berbagai nilai kearifan lokal.
Semangat keberagaman amat terlihat di perkampungan terpencil, tepatnya di Desa Cipta Karya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Di dusun bernama Cikubang ini, seluruh aspek masyarakatnya menerapkan nilai Bhineka Tunggal Ika. Namun penerapannya dikemas apik melalui berbagai nilai kearifan lokal.
-
Apa yang diceritakan dalam Wawacan Pangandaran? Wawacan merupakan sebuah kesenian berbentuk sastra lawas khas wilayah Pangandaran. Sesuai namanya, wawacan atau bacaan ini merupakan teks berisi pesan tertentu yang dibacakan oleh tokoh setempat. Di daerah asalnya, wawacan biasanya bertema alam dan lingkungan, serta dibacakan kepada generasi muda agar mereka bisa menjaga kelestariannya.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kenapa kasus Vina Cirebon ditarik ke Polda Jabar? Kemudian ramai itulah yang kemudian kasus ini ditarik ke Polda Jabar. Jadi sesama tahanan saling pukul sehingga membuat mereka lebam-lebam," ucap dia.
-
Apa yang dilakukan Polda Bali untuk menindaklanjuti berita hoaks tersebut? Penelusuran "Kami juga sudah berkoordinasi dengan Sibercrim Ditreskrimsus Polda Bali, untuk melacak akun tersebut," katanya.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
Pjs Bupati Pangandaran, Dani Ramdan mengungkapkan, jika berkunjung di wilayah tersebut, para pengunjung akan diajak untuk 'berkeliling' menikmati miniatur Indonesia.
"Di Cikubang ini setidaknya terdapat hampir 28 suku bangsa se-Indonesia, mereka tinggal di sini dan berbaur dengan masyarakat setempat untuk saling belajar," kata Dani, dilansir dari Youtube Humas Pemkab Pangandaran, Selasa (1/6).
Seperti apa keunikan lain dari wilayah yang juga dikenal dengan nama Kampung Nusantara tersebut?
Pengunjung Bisa Menginap dan Belajar Budaya dari Daerah Lain
©2021 Kanal Youtube Humas Pemkab Pangandaran/editorial Merdeka.com
Sebagai wilayah dengan konsep edukasi, Kampung Nusantara Cikubang menawarkan keunikan tersendiri.
Dani mengungkapkan, konsep awal keberagaman tersebut dibawa oleh sebuah sekolah. Di sekolah itu memiliki murid pertukaran pelajar dari berbagai daerah dan mereka menetap.
"Jadi Kampung Nusantara Cikubang sendiri merupakan tempat di mana terdapat sebuah sekolah SMK yang siswanya itu berasal dari 24 provinsi di Indonesia. Mereka tinggal di rumah-rumah (yang juga guest house) yang sudah dihias dengan adat asal daerah mereka," terangnya.
Menerapkan Nilai Pancasila
Para siswa di sana terbiasa membaur, dan beraktivitas layaknya warga lokal. Dani menambahkan, penerapan nilai kemasyarakatan merupakan salah satu unsur pembelajaran di sekolah tersebut.
Nantinya ilmu yang didapat akan dibawa ke kampung halaman setelah lulus. Ia melanjutkan, konsep tersebut turut diamalkan oleh masyarakat setempat.
"Di sini para siswa terbiasa saling menghargai (walaupun beda), untuk menghormati (cara ibadah, komunikasi, tradisi) dan lain-lain karena kita di sini memang beragam adat dan suku agamanya," tambahnya.
Kelas Multikultur
©2021 Kanal Youtube Humas Pemkab Pangandaran/editorial Merdeka.com
Sementara itu, Ai Nurhidayat selaku inisiator Kampung Nusantara, sekaligus Ketua Yayasan Dana Bakti Karya (YDBK) di Dusun Cikubang mengungkapkan, para siswa diarahkan untuk bisa mempelajari keragaman budaya di Indonesia.
Setiap harinya mereka akan berlatih di kelas multikultur, di mana materi pendidikan tidak hanya diperoleh di dalam kelas, tapi juga di luar kelas.
Metode tersebut akan membuat para siswa bisa berinteraksi langsung dengan warga, maupun pengunjung di sekitar sekolah dan asrama.
"Kampung Nusantara di sini adalah sebuah gerakan yang diinisiasi oleh warga dengan Nusantara yang diistilahkan sebagai Nusa Amparan yang bisa dirasakan oleh semua orang tanpa terkecuali untuk merasakan keberagaman," terang Ai.