Mengenal Husein Djajadiningrat, Orang Indonesia Pertama yang Dapat Gelar Doktor
Prof. Dr. Husein Djadjadiningrat merupakan salah salah satu tokoh yang berpengaruh di Indonesia dengan kedalaman ilmunya yang dimiliki. Bahkan putra asli Serang, Banten tersebut juga didaulat menjadi tokoh pertama di Indonesia yang memiliki gelar Doktor dari Universitas Leiden, Belanda.
Sudah mengenal Prof. Dr. Husein Djadjadiningrat? Beliau merupakan tokoh yang lahir di Kramatwatu, Serang, Provinsi Banten pada 8 Desember 1886. Ia merupakan salah satu orang yang berpengaruh di bidang akademik Republik Indonesia.
Ia dikenal sebagai sosok yang fokus di dunia ke ilmuan, arkeolog sekaligus budaya yang mendapatkan penghargaan gelar doktor dari Universitas Leiden, Belanda di tahun 1913 dalam bidang bahasa dan kebudayaan Indonesia di Universitas Leiden.
-
Apa itu inspirasi? Inspirasi adalah tindakan atau kekuatan untuk melatih pengaruh yang mengangkat atau menstimulasi kecerdasan atau emosi.
-
Siapa yang menginspirasi dengan kisahnya? Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP). Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi. Banten provinsi wisata dan budaya Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya. "Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura.
-
Kenapa kata-kata hari ini yang lucu dan inspiratif penting? Meskipun terkesan sebagai sebuah candaan, kata-kata hari ini mengandung makna yang sangat dalam.
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
-
Di mana kata-kata motivasi terbaru bisa ditemukan? Berikut kumpulan kata-kata motivasi terbaru yang telah merdeka.com rangkum dari berbagai sumber.
-
Bagaimana cara mendapatkan inspirasi? Salah satu cara menemukan inspirasi yang paling mudah adalah bertemu dan berdiskusi dengan banyak orang. Saling berbagi dan bertukar pikiran tentu akan membuka wawasan dan juga ide-ide yang unik.
Melansir dari www.encyclopedia.jakarta-tourism.go.id, ilmuan bernama lengkap Pangeran Ario Hussein itu mengungkapkan gagasan majunya tentang kebudayaan di Banten. Ia menyampaikan gagasannya lewat disertasinya yang berjudul 'Critische Beschouwing van de Sadjarah Bantĕn: Bijdrage ter Kenschetsing van de Javaansche Geschiedschrijving' ('Tinjauan Kritis tentang Sadjarah Bantĕn': Sumbangan untuk Mengenal Karakteristik Historiografi Jawa').
Dengan menitik beratkan pendekatan historiografi terkait pandangan kritis terhadap sejarah di Provinsi Banten kala itu.
Husein di Masa Kanak-kanak
©2020 Merdeka.com
Husein Jayadiningrat atau Pangeran Ario Husein merupakan anak dari R. Bagus Jayawinata, wedana yang merupakan bupati Serang. Saat itu ia mampu mengenyam pendidikan barat sampai tingkat Hogere Burger School (HBS) atau sekolah menengah lima tahun yang hanya dapat dinikmati kalangan tertentu saja.
Setelah lulus dari HBS, Husein melanjutkan pendidikan ke negeri Belanda di Universitas Leiden. Hal itu, lantaran sang ayah kenal dengan salah seorang penasihat pemerintah kolonial untuk urusan pribumi Hindia, yakni Snouck Hurgronje.
Menggemari Karya Tulis
Disertasi Husein Djajadiningrat
Wikipedia ©2020 Merdeka.com
Dalam kiprahnya, Husein Djajadiningrat sangat mendalami dunia akademis. Bahkan beliau begitu terobsesi saat masa kuliah dengan mengkuti olimpiade karya sastra tulis dan menerbitkan tulisan berjudul Critische overzicht van de geschiedenis van het Soeltanaat van Aceh (1913).
Tulisan tersebut dianggap memiliki nilai kuat hingga memperoleh medali emas dalam lomba mengarang sejarah Aceh berdasarkan sumber naskah Indonesia/Melayu di Universitas Laiden.
Bahkan beliau juga menetap satu tahun dan mempelajari bahasa Aceh untuk menyiapkan kamus Aceh; karya tersebut diselesaikan di Jakarta dengan bantuan Teuku Mohammad Nurdin, H. Abu Bakar Aceh, dan Dr. Hazeu.
Fokus di Bidang Jurnalistik
Husein saat di Leiden University
Wikipedia ©2020 Merdeka.com
Setelah lulus kuliah dan menetap di Belanda selama kurang lebih 10 tahun, Husein kembali ke Indonesia dan bergelut di dunia ilmu pengetahuan. Dirinya saat itu langsung bekerja sebagai peneliti bahasa di Indonesia pada Kantoor voor Inlandsche Zaken (kantor Urusan Bumiputra) hingga tahun 1918.
Selain itu, ia juga bekerja di Kantoor voor Inlandsche dan juga mendalami bidang jurnalistik serta sastra kebudayaan Jawa dengan mendirikan Java Institut (1919) dan menerbitkan majalah bulanan 'Djawa' di tahun 1921 dan menjadi redakturnya.
Menjadi Guru Besar Di Bidang Agama dan Sastra
Patung Husein Djajadiningrat di Leiden University sebagai penghargaan kampus karena berhasil mempertahankan disertasinya
Wikipedia ©2020 Merdeka.com
Dalam perjalanannya, Husein Djajadiningrat juga mendalami ilmu Agama Islam yang kemudian diangkat menjadi guru besar di Rechtshoogeschool te Batavia (Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta).
Di sekolah tersebut Husein kerap memberikan materi kuliah yang berkaitan dengan Hukum Islam, bahasa Jawa, Melayu, dan Sunda. Bahkan di tahun 1940 ia menjabat sebagai Direktur Pengajaran Agama. Pada zaman Jepang menjadi Kepala Departemen Urusan Agama.
Tahun 1948 diangkat menjadi Menteri Pengajaran, Kesenian, dan Ilmu Pengetahuan pada masa pemerintahan presiden Sukarno. Sampai pada 1952, di mana beliau kembali menjadi guru besar di Fakultas Sastra Universitas Indonesia yang dilanjutkan menjadi pemimpin umum Lembaga Bahasa dan Budaya (LBB), merangkap sebagai anggota Komisi Istilah di lembaga tersebut pada tahun 1957.